Tujuh

2.6K 274 8
                                    

"Lisa?"

Pertanyaan Rosé membuat Lisa menoleh ke sumber suara. Rupanya Rosé sudah bangun dari istirahatnya. Lisa tersenyum, kemudian segera menghampiri Rosé dan membawanya untuk duduk di meja makan.

Rosé yang tiba-tiba bangun dari istirahat panjangnya sedikit terkejut dengan kehadiran Lisa. Rasanya seperti Deja Vu. Bagaimana bisa Lisa berada di apartementnya? Bukannya siang tadi Rosé bersama June? Lantas dimana lelaki itu?

"June sudah pulang. Dia mengatakan ada reuni bersama teman-temannya dan terpaksa harus meninggalkanmu." ucap Lisa yang mengerti dengan isi pikiran Rosé.

Lisa kembali fokus pada makanannya dengan matanya yang sibuk memainkan ponsel.

"Astaga aku lupa! Kau juga harus makan Chaeng, sebentar ya akan aku siapkan." ucap Lisa yang kemudian bangkit berdiri untuk menyiapkan makan malam untuk Rosé.

Rosé masih saja berpikir tentang bagaimana caranya Lisa tiba-tiba sudah berada di apartementnya, bahkan June juga pergi begitu saja meninggalkannya. Apa mungkin Lisa kemari setelah gads itu pulang kerja? Mungkin benar, karena memang seperti itu kan yang dikatakan Lisa pagi tadi? Jadi---- Lisa menepati janjinya.

Dan June? Mengapa lelaki itu tidak pamit? Ah, bodoh, mungkin saja June pergi ketika Lisa sudah datang dan dirinya sedang istirahat.

"Chaeng, sembari aku menyiapkan makanan untukmu, kau mandi dulu saja. Bukannya kau bau, kau selalu saja wangi, tapi biar kau tampak segar."

Rosé mengangguk paham, kemudian Rosé bangkit dari duduknya dan masuk kembali ke kamar untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Lisa, gadis itu sibuk menyiapkan makan malam untuk Rosé dan tidak lupa juga dengan obatnya. Setelah semuanya selesai, Lisa kembali duduk dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

Ponselnya bergetar dan itu berhasil menarik perhatiannya. Satu notifikasi dari Jisoo. Rupanya gadis itu bersama dengan Jennie sudah berada di depan pintu apartement Rosé. Dengan segera Lisa bangkit berdiri untuk menemui mereka.

"Bodoh! Kau tuli ya? Sudah sejak tadi aku mengetuk pintu." omel Jennie.

Lisa justru memperlihatkan wajah bodohnya. "Maaf, aku memang tidak dengar karena aku sedang asik bermain game di ponselku."

"Bodoh! Minggir, biarkan kita masuk." ucap Jennie yang kemudian masuk duluan ke dalam apartement Rosé.

"Kau---- pasti membuatnya moodnya buruk? Galak sekali." ucap Lisa.

Jisoo terkekeh pelan. "Baguslah, jadi tidak hanya aku yang kena omelannya, tapi kau juga. Minggir bodoh, biarkan aku masuk." Jisoo masuk meninggalkan Lisa yang masih berdiri di ambang pintu.

"Sialan!" dengan kesal Lisa segera menutup pintu dan menyusul Jisoo.

Jennie dan Jisoo bergabung dengan Lisa yang kembali duduk di meja makan.

"Di mana Chaeng?" tanya Jennie.

"Mandi. Kalian ikut makan ya, kita makan bersama-sama dengan Chaeng."

Jisoo mengangguk dengan mantap. "Kebetulan sekali aku lapar."

"Bodoh! Tadi aku ajak makan duluan tidak mau." cibir Jennie kesal dengan kekasihnya.

"Lebih enak makan bersama dengan mereka sayang, sekalian hemat kan?"

"Terserah kau."

Lisa terkekeh geli melihat kedua pasangan di depannya yang sedang berdebat, sangat menggemaskan.

"Jadi---- kau tidak akan pulang lagi malam ini?" tanya Jisoo.

Lisa mengedikkan bahunya. "Entah, tapi mungkin tidak."

They Don't Know About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang