Berjuang.

9.4K 425 31
                                    

Laki-laki berwajah tampan nampak tengah termenung hatinya masih sering ter ombang-ambing oleh emosi mengingat perempuan yang di cintainya malah mencintai orang lain.

Wanita paruh baya nampak menghampirinya ke balkon kamar anak laki-laki nya itu, wanita paruh baya itu melihat seperti nya berat sekali beban yang harus anaknya pikul saat ini.

Wanita paruh baya itu mengulus punggung putranya, putranya yang tadi sedang menatap kosong ke arah jalanan ibu kota langsung menoleh ke arah wanita yang kini disamping nya, yang ia lihat saat ini senyum manis dari wanita paruh baya itu.

"Umi?" ucap Riko heran

Umi nya hanya tersenyum untuk kedua kalinya, lalu duduk di kursi  samping putranya yang tersekat satu meja kecil. Riko kembali menatap lurus ke depan.

"Anak umi kenapa?" tanya umi Tata

"Tidak papa mi" ucap Riko, sedikit senyum di paksa kan

"Umi tau kalo kamu sedang bohong kan nak" ucap umi nya

"Umi ini ibu kamu nak, ibu tau betul kamu" ucap umi nya lagi
Kini Riko tak bisa mengelak lagi, ia hanya tersenyum menanggapi umi nya.

"Riko bingung mi" ucap Riko akhirnya

"Bingung kenapa?"

"Riko akhiri saja ya perjodohan ini" ucap Riko, entah kenapa kata-kata itu muncul seketika dari mulut nya

"Apa maksud mu nak? Abi mu akan marah jika mengetahui ini nak" ucap Umi Tata

"Tapi Riko bingung saat ini mi" ucap Riko lirih, ia menunduk tak berani menatap umi nya

"Bukan nya kamu memiliki rasa kepada dia nak" ucap umi Tata lembut

"Jika ada masalah coba selesaikan baik-baik nak, jangan gegabah, ingat perintah abi mu nak, Ridho nya Ridho Allah juga" ucap umi Tata

"Tapi Riko rasa Riko udah gabisa mi" ucap Riko masih menunduk

"Ada apa? Kenapa?" tanya Umi nya

"Riko tidak bisa menikahi orang yang orang itu seperti nya mencintai orang lain, dan Riko tidak ingin jika nantinya kita berdua yang sakit, cukup Riko yang mengalami ini mi, cukup Riko yang menerima sakitnya pengharapan tidak untuk dia mi" ucapnya lirih

Umi Tata mengerti masalah yang anak nya alami saat ini, ia paham betul dari setiap kata yang Riko ucapkan, ia langsung memeluk putranya dan menenangkan nya.

Riko tak bisa lagi menahan air mata nya, ia luruh ke lantai balkon kamar, rasanya ia sangat sakit saat ini dada nya bak di hantam oleh besi dengan kuat, ia menangis di pelukan umi nya saat ini.

"Cukup Riko yang mencintai dia dan cukup Riko yang tidak bisa mendapatkan dia mi, dan Riko ingin dia bahagia dengan pilihan nya mi" ucap nya serak di sela tangis di pelukan umi nya

"Sayang kamu tidak boleh seperti itu" ucap umi nya menangkup wajah putranya dan menghapus sisa air mata di wajah nya

"Bukan nya Allah maha membolak-balik kan hati seseorang?"

Riko mengangguk membenar kan perkataan umi nya.

"Berdoalah untuk itu nak, jika benar jodoh mu akan menjadi milik mu, dan terus berikhtiar, berjuang dan berusaha" ucap umi nya

Riko langsung memeluk umi nya lagi "umi makasih, Riko akan terus berdoa untuk itu mi, dan Riko akan terus berjuang untuk itu tak lupa juga berikhtiar mi" ucap Riko di pelukan umi nya

Umi nya melepaskan pelukan nya, umi Tata tersenyum begitu juga dengan Riko ia tersenyum.

"Itu baru anak umi" ucap umi Tata

"Semangat berjuang" ucap umi Tata tersenyum dengan tangan mengepal di angkat ke atas menyemangati putra nya

***

Riko kini belajar untuk menerima apapun itu kedepan nya dan ia akan terus berjuang untuk Fika.

Namun Riko belum menerima yang Fika katakan kala itu yang tak sengaja Riko mendengar nya.

Namun ia sangat penasaran dengan laki-laki bernama Darel siapakah dia? Sebegitu spesial kah dia di mata Fika? Sampai-sampai Fika merindukan nya, apakah laki-laki itu benar orang yang di cintai Fika atau itu berbalik dengan persepsi nya dan ia hanya salah paham, entah lah namun ia sangat ingin tau itu.

"Apa tanya bang Ridho aja ya, mungkin dia tau" ucap nya tiba-tiba

^^^
D

ouble up loh!❤

Riko, sampe keluar air mata gitu ya? Oke author sebenarnya pengen tau gimana si kalo cowo keluar air mata tu tapi secara langsung gitu kan biasanya cewe terus yang nangis karna cowo betul apa betul?

Osis Galak Calon Imam KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang