chapter 3

8 0 0
                                    

Pagi menyapa bumi membangunkan para insan dari tidur lelapnya. Rafa Alanka Dirgantara terbangun dari tidurnya dan menyadari akan kehadiran seseorang disebelahnya. Seorang gadis berambut pirang tidur disebuah kursi disebelah tempat tidurnya, siapa dia dan mengapa dia tidur didekat rafa apa yang telah terjadi?!. Itulah yang terdapat dipikiran rafa saat ini. Rafa sadar kalau dia tidur dikamar ruangannya. Lalu apa yang telah terjadi dengannya dan gadis ini?
"Uhhggggggg" lenguhan seorang gadis membangunkan rafa dari pikirannya. Dengan rasa kagetnya, rafa terdiam dan melihat mata sigadis yang telah berani tidur disisinya didalam kamar ruangannya yang tidak akan ada seorangpun yang berani memasuki kamar ini!.
Mata berwarna biru yang menenangkan mulai melunakan hati seorang rafa. Dengan cekatan sigadis bangun dari posisinya dan mulai mencoba bersikap setenang mungkin.
"Kenapa bisa nona tidur disebelah saya? Dan kenapa saya tertidur disini, apa yang telah terjadi!" Tanya rafa kepada sigadis dan mulai membenarkan posisi tidurnya menjadi berdiei menghadapnlawan bicara.
"Kemarin ketika saya kesini dan ingin mengembalikan uang anda, anda mengunci saya dan tidak mengeluarkan saya dari ruangan. Setelah itu anda pingsan dan saya sangat kaget akan itu. saya ingin memberitahu orang diluar tapi pintu terkunci, dan saya tidak bisa membuka kunci lewat remot itu karena harus memakai password. Jadi saya mencoba menidurkan anda diruangan anda karena saya khawatir. Maafkan saya karena saya lancang dan telah ketiduran diruangan anda!." Ucap dianka menjelaskan kepada sipemilik ruangan tersebut. Yah memang sudah semalam dia terkunci didalam ruangan besar ini dan si yang punya pingsan semalaman dianka rasa pria tampan itu terlalu kelelahan jadi itulha sebabnya dia pingsan dan itu membuat dianka sangat khawatir.
Rafa mulai mendekati dianka dan itu membuat dianka panik dan takut, apa yang akan terjadi kepadanya dan apa yang akan pria ini lakukan terhadapnya sangat membuat dianka takut setengah mati!. Sampai sebuah kata mengejutkan dianka dan membuat seluruh sarafnya mati.
"Aku akan menikahimu!" Deg, suara yang keluar dari mulut rafa seakan petir baginya! Bagaimana bisa dianka menikah hanya karena telah menolong CEI besar ini. Dan kosa kata dari rafa pun berubah menjadi aku kamu, apa yang sedang dia pikirkan terhadap dirinya?. Perasaan dan pikiran dianka berkecamuk menjadi satu membuat dianka setengah sadar dan tidak.
"Aapa yang kamu maksud?" Tanya dianka gugup kepada rafa. Dan dengan entengya rafa menjawab kepada dianka seakan akan dianka hanyalah boneka yang tidak mempunyai hati.
"Kita akan membuat perjanjian. Bukan pernikahan asli, tapi pernikahan kontrak! Jika kamu menerima persyaratan nya maka hidupmu dan keluargamu akan terjamin!."
"Bagaimana bisa, aku dan kamu tidak memiliki hubungan apa apa! Kita hanya bertemu dua kali dan itupun terjadi karena insiden kecelakaan kemarin! Dan kurasa kamupun tidak mengetahui namaku. Bagaimana bisa kita menikah hah!" Ucap dianka marah terhadap rafa. Dan sekali lagi, ucapanya membuat dianka mematung untuk kedua kalinya.
"Kita telah tidur berdua didalam satu ruangan. Semua orang pasti memikirkan hal yang lain terhadap kita, dan kurasa itu dapat merusak citraku sebagai direktur utama perusahaan terbesar didunia dan itupun dapat merusak harga dirimu! Jadi kita harus melakukan pernikahan kontrak itu!." Jelas rafa kepada dianka. Bagaimana mungkin pernikahan kontrak ini akan terjadi, dan apa yang akan terjadi selanjutnya setelah dianka menikah!. Itulah yang ada didalam pikiran dianka.
"Jika kamu menolaknya maka akan kupastikan keluargamu tidak akan hidup dengan bahagia!. Lagi pula kita hanya berpura pura menikah dan setelah beberapa bulan kemudian kita akan bercerai, dan memberikan harta berlimpah kepadamu untuk sebuah kerjasama kita." Ucap rafa pergi menuju kamar mandi yang ada dikamarnya meninggalkan dianka seorang gadis polos itu didalam lamunannya.
Apa yang harus aku lakukan. Aku tidak mau terjadi sesuatu terhadap ibu dan adik adikku. Dan jika aku menerimanya apakah aku akan bahagia atau menderita? Tapi hanya dengan cara itu aku bisa membahagiakan ibu dan adik adikku!. Pikir dianka sebelum seseorang keluar dari kamar mandi dan menyuruh dianka membersihkan dirinya. Dengan lunglai diankapun segera menuju kamar mandi luas dan mewah itu. Seusai melaksanakan ritual mandinya dianka melihat terdapat bingkisan di atas tempat tidur dan mulai membukanya, terdapat dress berwarna merah muda dan high heels yang cantik. Dianka rasa ini untuknya karena tidak mungkin dia keluar dari kantor ini hanya menggenakan pakaian kemarin yang dia pakai. Dengan tanpa ragu diankapun menggenakan pakaian cantik itu dan keluar dari kamar rafa.
Dimana rafa, dianka tidak menemukannya dan sial pintu ruangannya dikunci. Dianka rasa rafa sengaja menguncinya dari luar.
Seorang pria bersetelan jas dengan gagahnya mulai memasuki ruangan besarnya.
"Bagaimana gaunnya apakah muat untuk mu?. Dan tawaran yang tadi apakah kamu sudah memikirkannya?. " Tanya rafa terhadap dianka.
"Aku sudah memikirkannya, dan aku akan menerimanya!. Lalu apa perjanjian yang harus aku setujui?." Ucap dianka gemetar, bagaimana bisa dia menikah dengan kontrak dan tidak dilandasi cinta. Tapi bagaimana lagi dia tidak ingin keluarganya menanggung derita karena ulahnya. Lagipula dianka rasa rafa tidak akan berbuat sesuatu yang buruk terhadapnya! Hanya dengan menikah beberapa bulan saja maka dia akan terlepas dari rafa.
"Baguslah. Dan ini berkas yang harus kamu tandatangi!" Ucapnya eambil memberikan sebuah kertas dan melangkah pergi dari ruangannya. Dianka membuka lembaran kertas tersebut dan mulai membaca persyaratan dan perjanjian didalam berkas tersebut.
"Kontrak pernikahan hanya berlangsung dalam 8 bulan. Dan ia bebas melakukan apa saja terhadap si istri!. Huh apakah aku bisa melakukannya, hidup menjadi seorang istri pengusaha terkenal sedunia dalam 8 bulan?." Ucap pelan dianka terhadap dirinya. Sebelum dia mentandatangi berkas itu.

Dianka.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang