chapter 6

16 0 0
                                    

Senyuman yang manis membuat hati yang kelabu menjadi cerah. Secerah pagi hari ini!....

***

Dengan menggenakan dress berwarna purple muda dilengkapi high heels cantiknya menghiasi tubuh mungil dianka pagi ini. dianka bergegas pergi pagi hari setelah rafa berangkat kekantornya, dia ingin berkunjung kerumah orang tuanya dan dia rasa sudah lama sejak dia menikah kemarin dia tidak berkunjung dan menemui ibunya itu..

Pergi dengan mobil mewah ditemani oleh supir membuat dianka merasa tidak nyaman, biasanya dulu ketika dia hendak berpergian dia hanya menaiki angkot ataupun ojek jika dekat dia mulai berjalan kaki. Huh menurutnya hidup ditengah tengah orangkaya sangat tidak nyaman untuknya. Dengan langkah yang pasti dianka memasuki rumah besar yang ditinggali oleh ibunya serta adiknya, dianka rasa dia sangat bersukur karena rafa memberikan sesuatu terhadap ibunya. Walaupun pernikahannya hanyalah kontrak!

Sepulang menemui ibunya yang kian membaik dianka pergi untuk kembali pulang ke mansion milik rafa, para maid menunduk hormat kepadanya. Walaupun begitu dia selalu berkata kepada mereka bahwa dia tidak ingin diperlakukan sebagai nyonya besar. Menurutnya mereka semua sama dan tidak seharusnya mereka bertunduk hormat kepadanya karena dia bukanlah rafa sang pemilik. "Buk apakah tuan sudah pulang dari kantornya?" Tanya dianka sopan terhadap kepala maid dimansion nya. "Tidak nyonya tuan belum datang" jawab sopan dari kepala para maid itu. "Buk, bisakah ibu tidak terus memanggilku dengan sebutan nyonya? Aku sudah menganggap ibu sebagai ibuku sendiri disini! Jadi perlakukanlah aku sebagai putrimu walaupun aku istri dari rafa!" Ucap dianka terhadap wanita tua diahadapannya. Menurutnya dia seperti sosok ibunya dimansion ini..

Dengan langkah besar nan tubuh tegasnya rafa memasuki mansion besarnya dan mulai menelusuri lebih dalam ke dalam mansion. Mulai mencari seorang wanita yang sekarang hidup bersamanya. "Apakah kau melihat nyonya muda?" Tanya dianka terhadap maid didepannya. "Nyonya muda sedang ada didalam kamarnya tuan" jawab sipelayan tadi dengan sopan..

Dengan perlahan rafa mencoba membuka pintu kamar dianka, matanya mulai menelusuri dan menjajah setiap ruang kamar. Dimana dia kenapa kamarnya kosong? Pikir rafa dan mulai memasuki kamar dianka lebih jauh sampai dia melihat pintu kamar mandi dianka yang tertutup rapat, perlahan tangan rafa mulai memegang knop pintu. Terkunci apakah dianka sedang didalam! duganya memikirkan karena pintu kamar mandinya terkunci dari dalam, tetapi dia tidak sekalipun mendengar gemercikan air daritadi. Dengan perasaan cemasnya rafapun mulai mengetuk pintu dan memanggil dianka, tapi tidak ada sahutan dari dalam dan membuat rafa semakin khawatir terhadap dianka. Dengan sekali dorongan dia mulaiendobrak pintu secara paksa. Dilihatnya dianka yang dia rasa dianka pingsan didalam bathtub mandinya, untung saja kondisi airnya tidak terlalu penuh jadi dianka tidak masuk dan tenggelam dibawah air dalam bathtub itu. Dengan cekatan rafa mulai mengeluarkan dianka dari bathtub mandinya dan menggendong tubuh bugil dianka yang hanya menyisakan pakaian dalamnya. Dengan pelan rafa menidurkan dianka dan memanggil seorang maid untuk menggantikan pakaian dianka. Ia melihat tubuh indah dianka dan itu membuat sekujur tubuhnya terasa tegang dan berdesir hebat! Bagaimana bisa bahkan semenjak dia ditinggalkan kekasihnyapun dan mencoba mencari pemuas nafsunya dia tidak pernah merasakan desiran apapun! Namun mengapa saat dia melihat tubuh dianka yang hanya menyisakan pakaian dalamnya dalam keadaan pingsan sangat membangunkan libido rafa? "Shit" ucap rafa ketika merasakan hawa panas ditubuhnya dengan langkah gontai dia memasuki kamarnya dan mulai berendam dengan air dingin supaya menormalkan tubuhnya...

Dianka terbangun, ketika dia sadar dia melihat ada seorang wanita disampingnya. Dina, seorang maid muda dimansion ini yang sudah sangat dekat dengan dianka. Bisa dibilang kalau mereka berteman, tapi menurut dina mereka tidak lebih dari sekedar teman biasa karena dina sadar aka posisinya sebagai maid dari mansion ini. "Tadi kamu pingsan didalam kamar mandi! Dan tuan mudalah yang telah menemukanmu dan membawamu kesini!" Ucap dina yang seakan tahu isi dari kepala dianka yang penasaran apa yang telah terjadi kepadanya. "Dan tuan mudapun memanggil seorang dokter pribadinya. Beliau terlihat khawatir terhadapmu dan menyuruhku untuk mengganti pakaianmu!" Deg, hati dianka begitu kaget setelah mendengar bahwa rafa menturuh dina untuk mengganti pakaiannya. Berarti rafa sudah melihat tubuhnya tadi. Bagaimana bisa? Ia pasti malu jika bertemu dengan rafa! Pikir dianka dengan wajah merahnya. "Oh iya kamu istirahat aja dulu. Aku mau pergi kedapur dan mulai menyiapkan makanan malam untuk kalian" ucap dina sambil melangkah pergi meninggalkan ruangan dianka.

"Bagaimana keadaanya dok?" Tanya rafa terhadap dokter pribadinya. Seusai berendam rafa berbicara dengan dokter yang telah menangani dianka tadi. "Keadaannya baik baik saja, dia hanya kelelahan dan cukup dengan meminum vitamin yang banyak dia akan sembuh!" Jelas sang dokter terhadap rafa. Seusai berbicara dengan dokter, rafa pergi menuju kamar dianka. Dengan memasuki kamar secara perlahan rafa melihat dianka yang sedang terbaring dikasurnya. Rafa mendekati dianka dan duduk disisinya yang sedang tidur, rafa melihat seluruh wajah polos dianka yang sedang tertidur. "Beautiful woman!" Tangan rafa terangkat untuk menyentuh wajah cantik dianka. Dan tak lama rafa menghempaskan tangannya dari wajah dianka dan kembali teringat akan wanitanya. Dengan cepat dia pergi dari kamar dianka.

Sabtu pagi hari libur nasional semua pekerja maupun pelajar dan seorang pria sedang berolahraga diruangan khusus untuk olahraga dirumahnya. Dengan bercucuran keringat sebagai tanda kalau dia telah berolahraga dengan cukup keras. Rafa beristirahat dan duduk mengahadap taman belakang rumahnya, terdapat tiga lantai dimansionnya dan tepat dilantai ketiga, ruangan olahraganya berada berdindingkan kaca anti peluruh yang langsung menuju kearah taman dan halaman luasnya dan yah seluruh rumah rafa berdindingkan kaca anti peluruh yang sangat indah bila dilihat didalam maupun diluar, serta terdapat lukisan lantai bergambar 3D yang menghiasi jalan menuju kolam renangnya yang terdapat didepan mansionya besarnya. Dan di belakang mansionya terdapat rumah kaca buatan berukuran sedang untuk tempat berbagai tumbuhan tumbuhan yang langka dan bisa disebut juga sebagai taman buatan. Serta hewan hewan yang dipelihara oleh rafa juga ikut menghiasi halaman belakang mansion tersebut. Tidak lupa juga di halaman belakang rumah terdapat danau buatan yang indah dipadukan dengan air mancur sebagai hiasan untuk mata bagi siapa saja yang melihatnya. Bisa dibayangkan bukan seberapa besar, luas nan indahnya rumah atau lebih tepatnya mansion seorang Rafa Alanka!...

Dengan berbalutkan pakaian cansual berwarna putih berlengan panjang dipadukan dengan celana jeans hitam ditambah dengan snackers putihnya rafa mengajak dianka pergi untuk berjalan jalan. Entah kenapa rafa ingin pergi bersama dianka tapi yang jelas dia sangat nyaman jika berada dekat dengan dianka! Huh itulah yang dirasakan oleh rafa. Dengan menggenakan kaos berlengan pendek berwarna hitam dipadukan dengan jeans pendek serta dihiasi sepatu snackers putinya tak lupa dengan tas branded yang dipakainya. Membuat dianka semakin cantik. Rambut pirang yang terurai indah bola mata yang cantik berwarna biru menjadi nilai plus buat dianka. Rafa yang melihatnya pertamakali seakan kagum dengan ciptaan tuhan yang indah itu. Dengan mobil mewahnya rafa membawa dianka ke suatu tempat dimana dia yakin dianka tidak pernah datang kesana...

Disebuah bangunan dikotanya terdapat dua orang lelaki dan perempuan yang sedang tertawa bahagia satu sama lainnya, dia rafa dan dianka dengan ice cream ditangannya mereka tertawa dengan lepasnya entah apa yang telah membuat mereka tertawa hingga sebegitu bahagiannya, yang jelas rafa membawa dianka kesebuah tempat hiburan teramai dikotanya dimana tidak akan ada yang mengenali rafa. Rafa ingin merasakan sebagai Rafa orang biasa bukan sebagai Alanka pembisnis muda yang terkenal serta orang terkaya didunia! Apalagi sebagai Mr.kill sipembunuh handal. Pikirnya.. getar dari ponselnya canggihnya menghentikah aktivitas mereka, rafa mengangkat telpon dari seseorang. Dengan wajah dinginnya rafa berbicara terhadap sipenlpon. "Oke, nanti sore saya akan terbang ke sana dan mulai atur semuanya!" Tuturnya menutup panggilan telpon tersebut. "Ayo pulang!" Ucap rafa kembali menjadi dingin dan menarik dianka pergi meninggalkan tempat tersebut..

Bagi dianka saat jalan bersama rafa tadi adalah hari terindah untuknya walaupun rafa kembali menjadi rafa yang dingin dan cuek seperti sebelumnya tapi dianka merasa kalau sebenarnya rafa ialah irang yang hangat. Dianka tidak tahu masalalu rafa yang dia dengar dari dina bahwa rafa tuannya masih mengharapkan kekasihnya dulu yang telah tega meninggalkan rafa! Dina berani mengungkapkannya karena dina pikir bahwa rafa dan dirinya menikah karena dilandasi cinta bukan kontrak sialan itu. Penjelasan dina merupakan bom waktu yang seakan siap meledak memporak pondakan hati dianka!..

Tepat pukul 17.30 menit rafa pergi menuju bali menggunakan pesawat pribadinya untuk melaksanakan misi dan tugasnya. Seseorang menyambut kedatangannya di bandara, setelah sampai tadi rafa mulai pergi ke rumahnya yang terdapat dibali. Bukan hanya memiliki satu mansion rafa juga banyak memiliki rumah rumah besar diberbagai kota maupun mansion mansion lain nya di luar negri jadi tidak susah baginya untuk pergi kemanapun karena sudah ada tempat tinggal untuknya dan siap untuk ditempati kapanpun jika rafa mau! Rafa beristirahat sejenak sebelum mengerjakan tugasnya besok. Dia sudah berbicara kepada dianka bahwa di tidak akan pulang dan akan menginap dibali semalam, takut jika dinka khawatir terhadpnya karena dia tidak pulang...

Dianka.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang