chapter 8

8 0 0
                                    

Thirs hurts, but I'am fine. I'am used to this!..

***

Dengan cekalan tangannya. Rafa membantingkan tubuh mungil dianka diatas kasur mewahnya. Dianka kaget bukan main dengan hal yang dilakukan rafa. Namun mau bagai manapun dia tidak bisa berbuat apa apa dan dengan hati yang hancur ia melihat rafa yang mendekatinya dan mulai menghujami seluruhbtubuhnya dengan ciuman ganasnya! Tidak ada kata lembut didalamnya membuat dianka merasa hina atas perlakuan rafa terhadapnya! Namun mau bagaimana lagi. Rafa suaminya dan memang haknya rafa untuk melakukan hal sebagai suami istri. Dengan tatapan marahnya entah karena apa itu. Rafa mulai melucuti pakaiannya dan pakaian dianka secara beringas. Membuat dianka takut atas apa yang dilakukan rafa. Dianka ingin rafa melakukannya dan meminta dirinya secara halus, bukan dengan paksaan seperti ini! Dengan pasrahnya dianka menerima perlakuan rafa sambil meneteskan bulir bening dikelopak mata indahnya ! Sampai dianka merasakan sesuatu yang menghujam miliknya dengan kerasnya. Membuat dianka berteriak menahan rasa sakit disekujur tubuhnya! Rafa yang melihatnyapun merasa bersalah terhadap apa yang dilakukannya dan begitu terkejut ketika melihat sesuatu seperti bercak darah dimiliknya. Namun seolah dia dirasuki oleh iblis dia terus menghujami kepemilikan dianka dengan gerakan cepat membuat dianka hanya meraung menahan sakit yang teramat disekujur tubuhnya terutama disekitar kepemilikannya! Rasanya begitu nikmat, walaupun ia sudah bberapa kali melakukannya dengan wanitanya dulu. Tapi tidak ada yang senikmat bersama dianka, membuat rara terus menghujami dianka!...

Setelah melakukan penyatuannya tadi. Rafa melihat dianka dengan langkah terlatih memasuki kamar mandi miliknya. ia rasa dianka sedang menahan sakit disekitar selangkangannya. Pikir rafa yang mulai khawatir melihat cara berjalan dianka. Rafa tidak tahu jika dianka masih virgin! Karena yang ia tahu, wanita dijaman sekarang pasti sudah merasakan nikmatnya bercinta dan kekasihnya dulupun sudah tidak perawan ketika rafa melakukannya. Dan rafa tidak heran lagi soal itu. Namun mengapa dengan dianka, dia berbeda. Sangat berbeda dengan gadis lain. Bahkan dengan gadisnya dulu sekalipun! Pikir rafa terhadap dianka...

Gemericik suara air membasahi seluruh tubuh dianka. Dibawah guyuran air dia menangis. Bukan. Bukan karena rafa yang mengambil kehormatannya secara lancang! Toh itupun sudah haknya rafa untuk mendapatkannya! Namun karena rafa mengambil kehormatannya secara kasar, dan itu semua seakan ia telah memerkosa dianka! Dan itu semua sangat menghancurkan hati dianka! Dianka keluar dari kamar mandi dianka d ngan menggenakan sebuah kimono rafa yang tersusun rapi ditempatnya, dan tidak mungkin dianka pergi keluar dengan tubuh polosnya dan bertemu dengan rafa! Dilihatnya rafa yang sedang memandangnya, melihat kearahnya dengan tatapan yang ia rasa tatapan khawatir. Bagaimana bisa rafa khawatir terhadap seseorang? Pikir dianka yang merasa heran. dengan langkahnya yang terlatih dianka berjalan menuju ranjang rafa dan memunguti seluruh pakaiannya yang telah dilepas oleh rafa sembarang. "Bagaimana keadaanmu?" Ia mendengar rafa berucap sesuatu, yang dianka rasa seorang rafa tidak mungkin menanyakan hal sebodoh itu. Dianka tahu betul, rafa dia sangat dingin dan dia tidak perduli dengan apa yang ada di sekitarnya! Namun mengapa dia menanyakan hal seperti itu terhadap dianka? Dengan dinginya dianka pergi dari kamar besar rafa tanpa menghiraukan pertanyaan rafa tadi. Ia yakin rafa pasti sudah tahu dan melihat bagaimana kondisi tubuh menghenaskan dianka. Jadi dianka tidak perlu menjawabnya lagikan!...

Setelah dianka pergi meninggalkan kamarnya dengan jalannya yang tertatih. Rafa merasa heran dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia menanyakan hal yang menurutnya itu sangatlah aneh! Ia bahkan tahu betul bagaimana kondisi tubuh dianka atas perbuatannya tadi. Lalu apa yang membuatnya melontarkan perkataan aneh semacam tadi? Itulah yang dipikirkannya ketika dianka sudah keluar dari kamarnya. Entahlah ia sangat merasa canggung tadi terhadap dianka. Namun ia harus bersikap sebiasa mungkin! Pikirnya. Rafa mengingat kejadian beberapa waktu lalu, ketika dia sedang melakukannya bersama dianka. Rasanya aneh, tidak ada yang senikmat tubuh dianka walaupun itu dengan kekasihnya dulu! Kenapa bisa? Dan mengapa jika ia dulu berdekatan dengan dianka membuat tubuhnya panas seakan ingin menerkam dianka? Dan puncaknya sekarang. Ketika di pesta pertemuan tadi dianka digoda oleh temannya leo, membuat dia seakan marah dan naik pitam atas ucapan leo terhadapnya tadi! Apakah ia cemburu terhadap leo tadi? Pikir rafa namun ego dan pikirannya menepisnya. Ia masih mengharapkan kekasihnya dulu untuk kembali. Bukan dianka!...

Sang pajar menampakan wujudnya. Rafa sudah selesai mandi dan mulai berjalan memasuki kamar dianka. Dilihatnya wanitanya sedang tertidur nyenyak. Bahkan tidak menyadari walapun ia duduk disampingnya yang sedang tertidur. Dipandanginya lekat wajah cantik itu, membuat hati dan perasaannya merasa aneh. Namun sesuatu menyadarkannya. Dia melihat wajah dianka sangat terlihat pucat hari ini! Apakah dianka sakit karena perlakuannya semalam? Dipegangnya kening dianka dan betapa terkejutnya rafa saat punggung tangan nya menyentuh sesuatu yang sangat panas! Suhu tubuh dianka sangat tinggi. Dan itu membuat rafa sangat panik dan mencoba menghubungi dokter pribadinya. "Oh shit, I'am sorry dear!" Ucapnya terhadap dianka yang sedang terbaring lemah. Entah mengapa rafa mengucapkan kata terakhir tadi. Dengan spontan dia mengucapkannya. Dan rafa tidak memikirkan hal itu. Yang ia pikirkan hanyalah kondisi dianka. Ia sangatlah khawatir untuk itu! Aneh rasanya jika ia sangat khawatir terhadap dianka. Toh bukan dirumahnya terdapat banyak maid yang bisa mengurus dianka? Tapi entah mengapa untuk saat ini ia sangat ingin tetap berada disamping dianka. Dan mengabaikan panggilan dari sekertarisnya! Mungkin tentang rapat rapat itu. Pikirnya! Walaupun rafa tidak menghadiri acara meeting dan pertemuan dengan rekannya. Ia tidak akan rugi malah sebaliknya mereka yang snagat membutuhkan rafa. Jadi merekalah yang akan rugi jika rafa tidak datang dan mengubah jadwal meetingnya!...

Untuk kedua kalinya dokter pribadi rafa merasa heran terhadap rafa! Bagaimana bisa seorang Mr. Alanka mengkhawatirkan keadaan seseorang seperti ini! Bahkan ketika dulupun saat kekasih yang sangat dicintainyapun sakit seperti ini. Dia tidak melihat rafa bermondar mandir seakan khawatir dan cemas terhadap kondisi seseorang! Bahkan rafa terkesan dingin dan pergi kekantornya seperti biasa dan dia akan memerintahkan para maid untuk mengurus gadisnya dulu ketika sakit! Pikir dokter merasa heran terhadap rafa yang lebih dikenal sebagai Mr. Alanka orang nomer satu didunia! Apakah ia sebegitu mencintai wanita ini? Batin sang dokter menerka nerka! "Bagaimana keadaannya dok?" Tanya rafa terlihat panik kepada sang dokter. "Nyonya muda tidak apa apa tuan. Dia hanya butuh istirahat yang cukup dan hanya memerlukan asupan vitamin yang banyak!" Jelas dokter terhadap rafa. "Kalau begitu, terimakasih dok!" Ucap rafa terhadap sang dokter. Disusul dengan pamit sang dokter untuk pulang meninggalkan mansionya...

Duduk seharian disisi dianka yang sedang terbaring dan belum terbangun membuat rafa semakin cemas atas kondisi dianka! Sampai dianka terbangun dan rafapun mulai menanyai dianka dengan pertanyaan beruntun membuat dianka merasa aneh untuk kesekian kalinya. "Bagaimana keadaanmu? Mengapa kamu tidak memberitahuku semalam kalau kamu sakit? Dan apakah kamu sudah baikan? Huh kamu sudah membuatku cemas dari pagi karena kondisimu saat ini!" Peetanyaan yang dilontarkan rafa terhadap dianka membuat dianka mengernyitkan dahinya. Dengan wajah polos dan lucunya dianka menjawab pertanyaan rafa satu persatu. "Aku baik baik saja. Dan bagaimana bisa aku memberitahu keadaanku kepadamu semalam kalau kamu sendiri saja sudah seperti orang kemasukan iblis yang tidak punya hati!" Ucap dianka sambil memalingkan wajahnya dari tatapan mata rafa...

Dianka.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang