chapter 5

8 0 0
                                    

Suasana langit dan hatiku sekarang sama, kelabu...

**
Dengan langkai yang tanpa tujuan dianka menapakan kakinya memutari seluruh bagian istana besar sang suami. Sampai seseorang datang dan berteriak memanggil nama suaminya."rafa, woy dimana kau. Ini aku leo" itulah kata yang terdengar oleh dianka, siapa dia? Apakah dia mengenal rafa suaminya?

"Hello nona". Dengan senyum manisnya dia menghampiri dianka dan tanpa rasa malunya dia berucap seakan dia ingin berkenalan dengan dianka. "Hai" ucap dianka dengan ramah membalas jabatan tangan sang pria aneh tersebut. "Aku leo teman rafa! Dan siapakah nona? Kudengar kemarin rafa menikah dan apakah kau istrinya?" Dengan canggung dia bertanya dan diankapun mulai menjawabnya. "Aku dianka, yah aku istrinya rafa. Lalu siapakah kau kemarin aku tidak melihatmu harir dipesta pernikahanku?" Tanya balik dianka, dan tanpa ragu leo menjawab pertanyaan dianka tadi. "Oh yah, kemarin saya masih berada di jepang dan aku baru tahu kemarin tentang pernikahan rafa. Jadi aku tidak sempat datang karena semuanya sangat mendadak!" Jelasnya diikuti dengan suara teriakan dari arah belakang, suara yang sangat familiar ditelinganya dengan suara tegas dia berteriak kepada pria tadi yang berada dihadapan dianka. "Hai dude, shince when you came home, and when you will come back again your atmosfher! Hha" ucap rafa dan mulai berjabat tangan ala sahabat bersama leo sipria tadi. "Damn, why did you make a wedding all of a sudden huh? That's why I can't attend your wedding!" Tanya leo geram terhadap rafa.  Dengan tampang bodohnya dianka hanya bisa menyimak apa yang mereka bicarakan tanpa tahu arti dari omongan mereka. "Wanita kamu sangat cantik raf!" Kata leo membuat pipi dianka bersemu merah. Dengan dinginnya rafa menimpali omongan sahabatnya."aku hanya menikah kontrak dengan dia!" Perkataan rafa barusaja membuat dianka hampir menjatuhkan bulir bening dari mata dianka, dengan langkah gontai dia mencoba pergi dari hadapan mereka...
"Come on dude, your wife is very pretty and I think she's a good woman! Then how can you still think of that woman? Huh!" Dengan geram leo memperingati rafa atas apa yang telah dilakukan sahabatnya. "Dan jika kau tidak bisa menghargai istrimu. Maka aku akan mengambilnya darimu! And I think I'm starting to like him! I take it if you don't need it, dude!" Itulah yang diucapkan oleh leo sebelum dia pergi meninggalkan rafa. Ucapan leo tidak pernah main main terhadap apa yang dia suka. Dan rafa tidak peduli akan hal itu, toh dia menikah hanya akan berjalan selama 8 bulan dan jika leo menginginkannya maka dia akan memberikannya dengan senang hati! Itulah yang ada dipikiran rafa. Tanpa menjawab secara langsung kepada leo.

Dengan memakai baju berlengan panjang berwarna putih dipadukan dengan jeans pendek. Dianka pergi bersama rafa menuju salah satu pusat pembelanjaan besar yang ada di kotanya. "Pilih saja apa yang kamu mau, pilihlah baju yang cocok untuk istri seorang rafa alanka!" Titah rafa terhadap dianka, dianka tersenyum dan mulai memilih apa saja yang akan dia beli dan inginkan. "Aku sudah memilih semuanya dan apalagi?" Ucap dianka terhadap rafa. "Ayo pergi!" setelah meninggalkan toko barang barang branded dan membelinya, rafa membawa dianka kesebuah lestoran makanan termewah di pusat pembelanjaan ini untuk memuaskan isi perut mereka berdua. "Cepat pilih apa yang ingin kamu makan!" Dengan cekatan dianka mulai melihat lihat menu dan walaupun dianka tidak pernah perhlgi kesebuah lestoran yang mewah, dianka sangat hapal betul apa saja menu menu orang elite karena dia pernah mengabdikan hidupnya dilestoran mewah dulu. Jadi tidak susah baginya untuk memilih makanan apa yang akan dia makan. "Shabu Shabu Gen sama minumnya greentea milk" dengan senang dianka memberitahu rafa apa saja yang ingin dia makan. "Excuse me Mr. Alanka, what would you like to order?" Tanya sipelayan lestoran dengan gaya bahasa English nya. Yah memang para pelayan disini sudah kenal dan hapal betul dengan rafa karena Rafa Alanka Dirgantara. Bagi semua pemilik toko di mall terbesar ini pasti tidak asing lagi dengan Mr. Alanka karena dia adalah orang yang memiliki dan sekaligus orang yang memegang kendali penuh atas pusat pembelanjaan ini! Jadi tak heran bila mereka kenal dengan rafa yang kerap disapa sebagai Mr. Alanka itu. " I want Shabu Shabu Gen two and greentea milk two!" Dengan gaya bahasa English nya yang fasih, dianka melihat rafa yang apakah dia sebegitu populernya sampai semua yang dijumpainya pun tertunduk hormat terhadapnya. Siapakah dia, dianka tidak begitu mengetahui siapa suaminya. "Yes sir!" Ucapnya sambil menunduk hormat dan berlalu pergi.

10 menit menunggu, seorang pelayan datang dan membawakan pesanan rafa, tidak butuh waktu lama untuk melahapnya. Merekapun pergi meninggalkan restoran dan menuju toko smartphone dan menyuruh dianka untuk memilih apa yang dia inginkan. Rafa tahu kalau dianka tidak mempunyai smartphone dan rafapun heran bagaimana bisa jaman sekarang wanita itu tidak mempunyai smartphone dihidupnya?! Pikir rafa dan berniat untuk membelikan dianka sebuah handphone canggih keluaran terbaru, namun belum sempat memilirkannya rafa melihat dianka memilih sebuah handphone yang rafa rasa walaupun baru handphone itu sangat tidak layak pakai untuk dianka. "Bagaimana bisa kamu memilih handphone yang sudah jelek itu!" Gertak rafa terhadap dianka. Dengan heran dianka menjawab dan menimpali ucapan rafa. Bagaimana bisa handphone yang dipilihnya adalah handphone baru dan masih utuh, bagaimana bisa rafa bicara kalau handphone yang dipilihnya tidak layak pakai! " Maksud kamu apa? Ini handphone masih baru, dan bagaimana bisa kamu bicara kalau ini tidak layak pakai huh!" Dengan kesal dianka berbicara terhadap rafa. Bukannya marah karena prilaku dianka rafa malah tersenyum gemas melihat prilaku dianka. "Bak saya minta smartphone keluaran terbaru!" Setelah selesai membelikan dianka sebuah smartphone. Merekapun pergi  meninggalkan pusat pembelanjaan besar itu..

Mobil mewah milik rafa mulai memasuki mansion miliknya. Mengetahui tuannya yang telah kembali seorang satpam membukakan gerbang besar untuk tuannya. Setelah memarkirkan mobilnya bersama mobil mewah lainnya, rafa melepaskan sabuk pengamannya dan melihat dianka. Dengan posisi duduknya dianka tertidur lelap didalam mobil, mungkin karena terlalu kelelahan jadi dia tertidur didalam mobil. Pikir rafa terhadap dianka yang tertidur didalam mobilnya.
"She's beautiful!" Walaupun dengan suara yang cukup kecil, rafa memandangi wajah polos dianka. Tak butuh waktu lama untuknya mengangkat dianka ala bridal style, dan memasuki mansion miliknya. Para maid yang melihatnya mengurungkan niatnya untuk bertanya terhadap tuannya dan mulai membungkuk hormat membiarkan tuan dan nyonyanya untuk memasuki kamar dianka..

Pagi menyapa bumi dan membangunkan para insan yang sedang tertidur. Dianka membuka mata birunya dan melihat tangan kekar yang melingkar indah diperut ratanya, dengan perasaanya yang aneh dianka memandangi wajah polos rafa yang lebih terlihat tampan itu. Sampai lenguhan rafa membangunkan dianka dari alam bawah sadarnya. Rafa mulai melepaskan tangan kekarnya dari tubuh indah dianka, dan ketika rafa membuka mata indahnya dianka mencoba berpura pura tertidur kembali. Bagaimana bisa rafa tertidur dengannya sedangkan mereka berbeda kamar? Aneh bukan
Rafa mencoba berpikir keras mengapa bisa dia tertidur disebelah wanita itu? Apa mungkin dia ketiduran saat memandangi wajah dianka semalam? Atau ah terlalu lelah untuk rafa memikirkan itu! Dia teringat kembali saat dimana dia terbangun dan menyadari akan seseorang di sampingnya, dia menoleh dan terheran dengan dianka yang tertidur disisinya. Dengan bersikap santai dan seolah tidak terjadi apa apa toh dianka juga masih tertidur lelap, rafa melangkahkan kakinya menuju kamar besarnya dan mulai membersihkan tubuh indahnya. Ia rasa ia akan pergi kekantor lebih cepat dari biasanya! "Excuse me sir?" Suara sekertaris nya membangunkan rafa dari pikirannya tadi pagi. "Ya masuk!" Titah rafa dengan tegasnya. "Sir Mr. Daniel ingin menemui anda!" Ucap sekertarisnya. "Suruh dia masuk!" Sekertaris tadipun pergi dan tak lama kemudian  disusul dengan munculnya pria parubaya yang kurasa rafa tahu apa tujuannya datang kemari. Kebetulan rafa sedang jenuh dan ingin bermain main dengan hobinya, pikirnya. "Seseorang menyuruhmu untuk menghabisi pengusaha terkenal dibali Mr.alanka!" Jelasnya terhadap rafa. "Baiklah segera susun rencananya!" Tekan rafa dan Daniel pun pergi meninggalkan ruangan rafa setelah berpamitan dan menunduk hormat. Daniel dia sangat tertutup dari lingkungan, dia dan keluarganya memutuskan tinggal ditempat yang jauh dari pemukiman warga. Menurutnya jika dia terus bertetangga hiduonya tidak akan tenang dan akan merasa sangat terganggu oleh oranglain serta takut jika polisi mengintainya dan Mr. Alanka, walaupun itu tidak mungkin akan terjadi karena sangat sulit bagi polisi untuk melacak mereka berdua! Sebegitu tunduknyakah dia terhadap rafa? Huh kurasa.
'Ting' deringan handphone nya membuat rafa menghentikan aktivitas nya dari layar komputernya. "Daniel?" Yah terdapat sebuah notip pesan dari daniel rafa tahu betul apa yang akan danil sampaikan. Karena sudah cukup lama daniel bekerjasama dengannya. "Hari minggu Mr di sebuah candi dibali. Saya sudah mengatur semuanya!" Rafapun tersenyum kecut dan berpokus kembali terhadap layar komputernya. Bukan hanya orang dalam negri saja yang memerintahkan rafa untuk membunuh, namun pembisnis dalam negripun sama. Membutuhkan bantuan dari rafa si Mr.kill dan tahu akan kehebatan dan kelihaian si Mr.kill itu!..

Dianka.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang