chapter 4

8 0 0
                                    

Seorang gadis cantik berambut pirang serta bermanik biru sedang bergulat dengan pakaian pelayannya. Dianka sedang memulai mengerjakan tugasnya untuk bekerja dilestoran!.
"Huh, baru juga setengah hari kerja capenya minta ampun. Apalagi sekarang ada lemburan lagi." Keluh dianka saat beristirahat dan memakan bekalnya. Seusai perjanjian itu, dianka keluar dari ruangan seorang CEO mulai menjadi gunjingan dan kecemburuan para karyawan terutama karyawan wanita. Seakan dianka adalah ancaman serta parasit untuk mereka! Dianka tidak menghiraukan apapun, tujuannya saat itu adalah untuk pulang dan khawatir akan keadaan ibunya.
Pikiran dianka mulai kembali tersadar dari lamunanya dan seseorang memanggil dianka untuk kembali bekerja kembali. Berbeda dengan dianka, seorang pria tengah berkutik dan berfokus terhadap lektop didepannya dengan sangat serius. Pikirannya kembali melayang akan kejadian kemarin pagi, dimana dia harus mempunyai kontrak perjanjian dengan seorang gadis polos. Entahlah apa yang saat itu sedang rafa pikirkan yang jelas rafa tidak mau orang orang serta para pekerjanya mencap dia dengan hal yang aneh aneh. Dia hanya mengharapkan wanitanya, jadi dia harus mempertahankan reportasinya. Toh hanya berjalan 8 bulan kan tidak lebih. Pikirnya.
"Permisi pak nanti jam 7 malam ada meeting penting dengan mr. Jack dari Amerika serikat direstoran ebeya stekhouse!" Ucap sekertarisnya
"Siapkan jadwalnya!" Perintah rafa terhadap sekertarisnya.
Semua pembisnis besar dari luar negri memang sangat menginginkan bekerja sama dengan perusahaan besar milik rafa karena sangat menguntungkan bagi mereka dan akan membuat perusahaan mereka maju karena telah melakukan kerjasama dengan perusahaan milik rafa CEO muda yang sukses dan penyandang status orang terkaya pertama didunia! Tidak banyak perusahaan besar di luar negri yang beruntung bekerjasama dengan rafa, hanya orang orang yang terpilihlah yang bisa bekerjasama dengannya. Dan itupun juga sama menghasilkan untuk rafa karena aset aset perusaan mereka akan berpindah setengahnya kepada rafa, rafa tidak picik dia bahkan tidak membutuhkan aset aset perusahaan mereka tapi mereka semua yang memberikannya kepada rafa karena ingin bekerjasama dengan rafa. Jadi tidak ada yang salah dengan bisnis ini!.
07.00 terdapat dua lelaki yang sedang berbicara serius disebuah kursi makan yang mewah.
"Oke mister jack, how do you want to keep working with my company?"
"Well of course mister alanka I really want to work with your company! And happy to be able to work with your own big company!." Dengan senyuman keduanya yang mengembang, mereka berjabat tangan dan mulai memakan hidangan dihadapan mereka. yah memang ketika bekerja rafa lebih kerap disapa dengan sebutan alanka. Menurutnya nama rafa hanya untuk panggilan biasa dan jika bertemu dengan rekan bisnis rafa lebih dikenal dengan sebutan alanka. Dengan propesionalnya seorang rafa bisa meluluhkan hati pembisnis lain. Itulah yang membuat banyak sekali perusahaan besar didunia yang tertarik bekerjasama dengannya.

"Ibu belum tidur?" Tanya dianka ketika dia melihat ibunya yang masih terjaga.
'tok tok tok' ketukan pintu mengagetkan mereka. Dilihatnya jam menunjukan pukul 9 malam, siapa yang bertamu semalam ini?
"Buka pintunya nak, mungkin itu tetangga sebelah" ucap ibunya kepada dianka. Dengan perasaan aneh dianka pun mulai membuka pintu dan betapa terkejutnya dia ketika dia seseorang yang kemarin bertemu dengannya sekarang berdiri dihadapannya.
"Kamu?. Ngapain kamu ada disini malam malam?."
"Bolehkah aku masuk?" Ucap rafa, huh dianka rasa rafa tidak bisa berbisara panjang oleh sebab itu dia hanya berbicara tidak lebih dari 5 kata bahkan 10 kata saja, dasar manusia es batin dianka.
"Yah silahkan!" Ucap dianka mulai kesal terhadap sikap rafa yang seenaknya.
"Permisi. Apakah ibu, ibunya dianka?." Tanya rafa terhadap seorang wanita tua dihadapannya. Dengan sopan dan lantang rafa berbicara terhadap ibu dianka, dan itu semua sangat membuat beliau kaget akan ucapannya.
"Saya rafa alanka dirgantara datang kemari bertujuan untuk melamar dianka!" Perkataan rafa membuat ibu dianka tercengang dan membuat dianka diam seolah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Melamar dianka? Bagaimana bisa dianka tidak pernah mengalkanmu kepada ibu sebelumnya!" Ucap ibu dianka terhadap rafa.
"Ibu tenang saja, saya dan dianka sudah membicarakan ini. Dan besok akan diadakan pernikahanya! Saya sudah mengurusnya, dan sekarang ibu beserta dianka ikut bersama saya!." Jelas rafa. Untuk kedua kalinya ibu dianka mematung diikuti dengan dianka yang sama seperti halnya ibunya. Bagaimana bisa, secepat ini?. Pikir dianka tapi harus bagaimana lagi, ini perjanjiannya dan dia harus menepati daripada keluarganya mendapat masalah karenanya.
"Apakah benar apa yang dia bicarakan nak?." Dengan pasrah diankapun mengangguk terhadap ibunya. Sementara rafa hanya terdiam melihat dengan wajah yang datar dan tidakemperdulikan semuanya.
Disebuah rumah yang megah rafa, dianka serta ibu dan adik adiknya sedang berada. Mereka heran mengapa pria ini membawa mereka malam malam seperti ini dan menyuruhnya untuk membereskan barang barang mereka?. Dan seolah tahu apa yang mereka sedang pikirkan rafapun mulai menjelaskan apa yang ingin mereka ketahui!.
"Ini rumah baru untuk ibu dan adik adikmu. Sedangkan kamu, jika sudah menikah akan tinggal dirumahku!" Ucap rafa. Setelah itu dia pergi meninggalkan keluarga dianka dengan rasa anehnya, bagaimana bisa dia dengan mudahnya memberikan dianka rumah yang besar ini. Apa yang akan terjadi selanjutnya dengannya nanti?. Itulah yang terus terbayang dipikirannya saat ini.

Setelah pernikahaan suci dilakukan oleh rafa dan dianka dengan besarnya tak lupa dihadiri oleh orang tua dan keluarga besar rafa serta ibu dianka. Membuat semua orang heran atas apa yang terjadi. Entah tentang siapa asal usul wanita yang dinikahinya apakah berasal dari keluarga yang sama, dan sejak kapan mereka memiliki hubungan sampai bisa menikah dan menjadi nyonya besar alanka. Itulah yang terus terdiang dipikiran setiap tamu yang datang kepesta pernikahan besar rafa dan dianka!
"Cantik sekali istrimu rafa. Jaga dia jangan sampai dia terluka karenamu!" Ucap ayah rafa. Sekarang beliau tidak tinggal bersama rafa beliau sekarang bersama istrinya atau ibunya rafa tinggal dinegara berbeda dengan rafa yaitu itali, beliau sedang mengembangkan perusahaannya diitali dan tentu saja akan menjadi milik rafa karena rafa anak dan pewaris tunggal dari keluarga Dirgantara.
"Segera mungkin beri mami seorang cucu yah nak. Dan jaga diri kalian baik baik, besok mami dan papi akan segera kembali keitalia karena papi harus menemui seseorang disana" ucap halis mami rafa terhadap dianka. Syukurlah beliau baik terhadap dianka dan tidak mempermasalahkan status ekonomi keluarga dianka.
"Mami bakal pergi lagi?. Jika begitu hati hati dijalan dan jaga kesehatan kalian!." Ucap rafa sambil melangkah pergi dari ruangan keluarga, dan menarik tangan dianka untuk mengikutinya. Huh dianka rasa ini bukanlah rumah tapi istana yang mewah dan megah. Sebegitu kayanya kah mereka? Tapi dianka tidak menginginkan harta dari rafa, dia hanya menginginkan hidup bahagia dengan orang yang dia cintai! Itulah yang selalu dianka inginkan.
"Kamu tidur dikamar ini. Berlakulah dengan baik dan tidak mengganggu urusan pribadiku!." Tekan ucapan rafa terhadap dianka.
"Baiklah!." Ucap dianka sambil merasakan sesuatu yang menurutnya sangat sakit. Bagaimana bisa seorang istri harus berbeda kamar dengan suaminya? Walaupun pernikahannya hanya kontrak tapi tetap saja dia istri sahnya rafa dan kewajibannya melayani suaminya!.
Apakah dianka mulai mencintai rafa?  Lalu apakah rafa akan mencintai dianka dan melupakan masalalunya?.

Dianka.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang