Seorang wanita masih penuh keengganakan untuk beranjak dari tempat tidurnya, masih nampak lelah dengan rutinitas hari ini.
Baginya, mengajar adalah mimpi besar dalam hidupnya.
Menyenangkan bila, sehari-hari mampu bercengkrama dengan malaikat kecil yang penuh dengan kepolosan.
Mengajar baginya lebih dari sekedar rutinitas, baginya mengajar adalah kebahagiaan.Saat hatinya, kosong.
" Sudah dari tadi Mas?" Sapanya lembut.
"Sudah, gimana hari ini?" tanya mas Awan
" hemm...seperti biasa, sedikit melelahkan sih. " Ucapku sembari menaiki sepeda motornya.Rutinitas kami seminggu ini, Mas Awan akan menjemputku ke sekolah tepat jam mengajar sekolah usai.
Kemudian, biasanya kami akan makan siang. Anggap saja kami sedang menikmati hari, seminggu lagi, mas Awan akan kembali ke Jogja, menyelesaikan studi S2nya.
Setahun lagi, saat study beres, janjinya akan melangsungkan pernikahan kami.Aku suka makan disini, warung tengah sawah. Desain mirip warung desa di tengah hiruk pikuk kota. Arsitektur yang di design mirip di pinggir sawah. Menakjubkan.
Tempat lesehan pojok kiri, adalah tempat saat bersama mas Fajar dulu.
Dua tahun lalu, saat semua rasa bahagia selalu tertoreh di senyumku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA SANG FAJAR (Complete)
Romance" Bagiku, Fajar itu hangat, menghangatkan semangat pagi, aku suka berlama-lama memandangnya dalam diam." - Senja Dwi Rastanti- " Bagiku, senja hanya fatamorgana, yang mengantarkan langit pada malam, gelap." - Fajar Andrianto Pratama-