Part 12 Lentera

136 12 0
                                    


Mengapa aku berjuang? Karena aku tak pernah seyakin ini dalam memperjuangkan sesuatu?

- Fajar -

Malam ini Senja dan Fajar sedang makan malam romantis di sebuah restoran mewah. Makan malam romantis ini adalah kado pernikahan dari Awan.

Meski awalnya Fajar menolak menerima kado dari rival di masalalunya. Tapi Senja berhasil merayu sang suami untuk ikut bersama.

" Mas, makasih sudah mau berjuang buat aku." Ucap Senja menatap lekat Fajar

" Makasih karena mau Mas perjuangkan."
Fajar tersenyum

Yah...untuk menikmati malam seindah ini, perjuangan berat sudah dilalui Fajar.

Flashback on

Siang itu, Fajar kembali penuh tekat mendatangi keluarga Senja.
Meskipun ia tahu tak akan ada satupun yang akan menyukainya.

" Assalamualaikum Pak Dhe."

Ayah Senja yang sedang membaca koran, menatap Fajar Tajam. Melipat korannya dan meletakkan di meja.

" Waalaikumsalam, Ada perlu apa lagi?"

" Saya ingin meyakinkan pak dhe, kalau saya sanggup membahagiakan Senja."

" Apa jaminannya?"

" hidup saya. Jika saya menyakiti Senja, Saya siap menerima hukuman apapun."

" Hidup tak semudah kata-kata mu Fajar. Pergi. Senja tidak akan menikah dengan kamu."

" Saya akan lakukan apapun Pak. Tolong saya." Mohon Fajar

" Baiklah. Buktikan. Saya akan lihat sejauh apa kamu berjuang."

Fajar terdiam, masih duduk di teras rumah Senja sementara Senja menatap nanar dari balik Jendela.

-@-

Keesokan harinya, Fajar kembali datang, menemui ibu Senja.

" Saya mohon bu dhe, tolong dengarkan saya, sebentar saja." Fajar berusaha menahan ibu senja yg hendak pergi. " Saya mohon..."

" Ada apa lagi? Tidak puas kamu? Membuat Awan memutuskan pertunangan dengan Senja? Semua gara-gara kamu."

" Saya minta maaf bu dhe, tapi saya tidak bisa diam saja. Saya benar-benar mencintai Senja. Saya mohon. Restui kami." Fajar bersujud di kaki Ibu Senja, meneteskan air mata.

" Bangun, apapun yang kamu lakukan tidak akan mengubah apapun."

" Bu dhe, dari awal saya sudah memiliki niat tulus meminang Senja. Dari awal... Saya yang sepenuh hati ingin memperjuangkan Senja. Saya mohon. "

" Maaf, kamu telat. Kamu sudah membuat keluarga saya malu."

Fajar masih diam. Dia benar-benar kelu. Menatap nanar ibu Sengaja yang menjauh.

" Kenapa mas Fajar harus kembali? " suara Senja membuyarkan lamunan Fajar.

Laki- laki itu berbalik, menatap lekat wanita yang sangat dicintainya.

" Karena Mas tau, dalam hatimu masih ada cinta buat Mas, saat ini mas berjuang bukan buat diri mas Sendiri. Tapi buat kamu juga."

" Hem... Seyakin itu? Bagaimana kalau hatiku milik mas Awan?"

" Kamu tidaka akan datang kesini, kalau kamu tidak mencintai Mas. Senja, biarkan mas berjuang, kamu cukup diam. Lihat bagaimana mas berusaha, dan bagaimana cara tuhan menjawab usaha mas."

SENJA SANG FAJAR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang