part 8 Fajar

140 11 0
                                    

Meski kadang dunia seakan tidak paham betapa beratnya merindu, aku disini untuk mengajarkanmu arti dari sebuah penantian.

- Fajar -

Senja tiba di pinggir pantai tempat ia biasa bertemu Fajar. Hatinya tak karuan, melihat beberapa perban yang terpampang di wajah sang mantan, tepatnya...mantan yang masih merajai hatinya.

Bagi Senja, Fajar adalah dunia baru yang membawanya pada lembah bahagia, salah namun ia menikmati.

" Sudah lama?" Memecah keheningan Senja berusaha untuk menegur Fajar yang masih diam.

" Aku tidak tahu, apa ini benar atau salah, tapi saat kamu bilang, gak cinta sama aku. Itu bohong kan? "

" Iya, bohong, semua yang aku lakukan kebohongan. Semua Mas."

Senja menarik nafas, menghembuskan pelan.

" Kecuali, saat ini aku tidak ingin kehilangan mas Awan. "

Diam.
Suasana ini adalah suasana terakhir yang mereka ciptakan untuk saling menyakiti.

" Baiklah, Aku akan mengikhlaskanmu, tapi aku ingin kamu berjanji untuk bahagia. Mungkin bukan saat ini, tapi aku harap suatu saat nanti, kamu akan menjadi milikku." Fajar terdiam sejenak.

" Aku merelakanmu, bila memang itu membuat mu bahagia. "

Fajar beranjak pergi. Meninggalkan Senja yang masih sendiri.
Langit semakin gelap. Segelap hatinya.

Kisah ini, belum berakhir.
Namun Cinta selalu tahu, kapan harus berhenti dan kembali berjuang.

Dunia boleh mengatakan mu pecundang.
Namun pemenang tau kapan ia harus mengikhlaskan.

" Aku yakin, seiring berjalan waktu, aku akan bisa melupakan mas Fajar, dan mulai mencintai mas Awan seutuhnya. " Lirih senja dalam hati.

Terimakasih semesta untuk semua langkah yang kau tuntun. Bukan untuk saling memiliki namun saling mengikhlaskan.

Matic senja menapaki jalanan sepi.
Senyumnya terukir meski hatinya menangis. Karena ia tahu, mentari akan tetap bersinar olehnya.

-@-

Fajar masih diam, menatap semburan ombak di hadapannya. Sesak dan marah.

"Whats up bro, masih ingat saya?"
Suara Fajar terdengar pilu, saat disebrang sana seorang laki-laki mengangkat telponnya.

" Fajar? "

" Iya, lama tak bertemu heh?"

" Ada apa?"

" Kapan kamu balik? "

" Lusa."

" kita ketemu,ada yang mau saya bicarakan." Fajar memandang awan di langit yang nampak cerah.

" Soal apa? Sepenting apa? "

" Bagaimana, kalau saya bilang, lebih penting dari nyawamu?"

" Baiklah, dua hari lagi. Kita ketemu."

" Oke, Awan."

Fajar menatap Awan di langit biru.

" Aku belum kalah bukan? " Gumamnya.

-@-

To be continued

Pastinya dikit dulu yaaa. Masih susah sinyal nih 😅

SENJA SANG FAJAR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang