Part 10 Di balik rahasia

152 12 0
                                    

Mengikhlaskanmu adalah caraku mencintaimu

-Awan-

"Semoga mas Awan menemukan wanita yang jauh lebih baik dari Senja."

Kalimat yang jelas diucapkan Senja masih terdengar jelas di telinga Awan. Lelaki itu masih setia berdiri melihat bagaimana sepasang pengantin tampak bahagia.
Dari tempatnya saat ini, ia masih saja melamun. Seharusnya... Bukankah Awan yang disana.

Mengikhlaskan Senja menggapai bahagianya adalah keharusan.

Flashback

Awan baru saja tiba, ditepi pantai dan ia telah melihat Fajar dengan wajah setengah kacau.

" Ada Apa? Waktu saya tidak banyak." Awan menyapa Fajar.

" Lepaskan Senja, bukan kamu orang yang dia inginkan."

" Lalu siapa? Kamu?, jangan terlalu percaya diri Fajar." Awan menatap tajam mata Fajar.

" Kamu tidak benar mengenal Senja, dia lebih mencintaiku. Kamu membuatnya tersiksa." Fajar mengeratkan tangannya pada kerah baju Awan.

" Hai... Apa yang kamu tahu tentang kebahagian Senja? Dia memilihku. "

" Kamu akan menyesal,..."

Bruk...!

Satu pukulan menusuk dada Awan, Fajar melayangkan secepat ia bisa.
Awan tersungkur, kembali bangun dan menghajar badan Fajar bertubi lebih keras.

Amarah menggelapkan semua.

Luka biru dengan aliran darah segar mengucur dari bibir Fajar.

Fajar kembali bangkit dan memukul Awan. Muka Awan membiru.

" Berhenti, cukup...! Tolong jangan begini."

Suara Senja menyentak kesadaran keduanya.

Senja berlari menatap Awan sesaat. Kemudian menemui Fajar.

" Mas Fajar tidak apa-apa?"

Awan menatap Senja yang tengah menolong Fajar. Dadanya bergemuruh. Dia masih disini, dan wanita yang ia puja, membantu lelaki lain, didepan matanya. Rivalnya.

Senja tersadar sesuatu, dan menatap Awan. Ia mencoba berdiri dan menemui Awan.

" Kamu mencintainya Senja? Iya?" Awan menatap Senja, mata elangnya seolah menatap lekat Senja.

" Mas, Awan...aku..."

" Iya, kamu mencintainya. Bajingan ini benar. Tidak ada kilatan cinta di matamu untukku." Awan membuang wajahnya. Menatap Senja di depannya, langit jingga yang menghanyutkan. Berpaling pada gadis disamping nya. Wanita nya. Dulu begitu pongah ia mengaku itu.

" Aku, aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskan semuanya mas. Aku bingung. Hatiku ini terlalu serakah. Aku yang salah. Aku tidak bisa mengambil keputusan."
Senja menghapus air matanya.

" Aku, selama ini mengira kamu benar mencintai aku Senja, tapi aku bodoh. Aku tidak sadar, bahwa...kamu hanya terpaksa."
Awan masih menatap nanar Senja.

Fajar bangkit.
Menatap lekat Awan.

" Aku yang salah, dari awal aku pengecut. Tidak berani mendatangi Senja hanya karena takut tak mampu membahagiakan dia. Hem...aku yang membuat cinta senja sia-sia. Aku menyerah. Dia milikmu Wan."

Fajar hendak melangkah, namun ternyata ditahan oleh Awan.

" Dia milikmu. Aku tidak ingin membuat Senja bersamaku dalam keterpaksaan. Aku ikhlas. Aku akan membatalkan pertunanganku dengannya." Awan melaju pergi.
Senja menatap punggung kokoh lelaki itu sedang bergetar, tangannya menggenggam erat. Menahan emosi.

" Mas Awaaan...." Seru Senja hendak mengejar Awan.

" Berhenti disitu, jika kamu mengejar ku, aku bersumpah tidak akan melepaskan mu Senja. Tetap disana, raih bahagiamu."
Awan kembali menatap langit di depannya.

Sang Senja yang mulai gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang Senja yang mulai gelap.

Untuk pertama kali dalam hidup nya, Awan tak lagi menikmati Senja.

-@-

" Harusnya...aku yang disana...dampingimu dan bukan dia..."
Suara cempreng Wulan mengagetkan Fajar dari lamunannya.

" Ya Ampun, kamu pikir suara kamu bagus?"
Bentak Awan.

" Entah...apaaa yang merasukiiimuuu....hingga kau tega menyakitiku..." Wulan kembali bernyanyi.

Awan menatap tajam,
" Wulaaann...memalukan sih kamu...!"

" Duh...sensi yang lagi patah hati. Lagian kenapa bapak Ajak saya kesini? Kenapa gak yang lain aja sih?"

" Gak tahu, tiba-tiba kamu aja yang ada di kepala aku."

Awan berlalu begitu saja. Ada gemuruh di dada Wulan.

-@- to be continue -@-

Naaah...ada yg penasaran sama perjuangan Fajar menaklukkan kedua ortu Senja?

Next part .....

Jangan lupa bintang yaaa

SENJA SANG FAJAR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang