Part 7 Rasa yang Salah

141 14 0
                                    

- Cinta tak pernah salah, hanya kamu yang seakan mempermainkan perasaanmu sendiri karena keegoisanmu semata _

Bel Panjang berbunyi pertanda sekolah telah usai. Senja memaksakan diri tetap mengajar, selain belum sanggup menatap kedua mata orang tuanya pula, juga karena masih ragu untuk bertegur sapa lebih lama dengan mereka. Jika mengingat bagaimana marahnya kedua orang tua Senja semalam.

" Hai, sudah mau pulang? " sapa Maya salah satu rekan kerja Seni

" Iya mbak May, mau nebeng aku?"

" Hahahaha, tau aja kamu. Iya nih, maklum suami aku gak bisa jemput. Boleh yah?"

" Mau makan siang dulu yuk, beli bakso?"

" ah...Ayok kebetulan aku juga pengen bakso."

Warung Bakso mang Ujang, tepi jalan raya. Bakso legendaris karena udah lama jualan tapi cita rasanya tak ada yang berubah.

" Mata kamu bengkak, ada masalah apa? Kamu sama tunanganmu sedang ada masalah?"

Ucapan maya membuat Senja terdiam sejenak dan menghentikan kunyahannya.

" Mas Awan baik mbak, tapi aku yang jahat."

" Maksudnya?"

" Aku masih mencintai mas Fajar, sampai detik ini. Aku ingin menyudahi pertunangan dengan mas Awan,tapi aku memikirkan perasaan ibu yang sangat berharap degan mas Awan."

" Kamu sama sekali tidak mencintai Awan?"

" Aku sejauh ini, cuma kagum, aku suka cara dia bicara, aku belum siap kehilangan mas Awan sejujurnya. Tapi hati ini sudah mati mbak."

" Kenapa Gak nyoba jujur? Biar bagaimana pun Awan berhak tau semua nya. Kamu harus jujur dan lihat bagaimana respon Awan."

" Aku takut mbak."

" Allah menciptakan hati lengkap dengan settingannya, maka saat kamu bicara sejujurnya, maka yakinlah itu sakit buat Awan awalnya, tapi dia akan baik-baik saja."

" Bagaimana dengan kedua pihak keluarga? Termasuk perasaan ibu?"

" Lalu bagaimana dengan perasaanmu? Kamu mau menyimpan rasa sakit itu sendiri?"

Percakapan ku dengan mbak Maya berakhir saat bakso yang kami makan telah habis. Sepulang mengantar mbak Maya ke rumahnya. Hatiku masih bingung. Apakah aku harus jujur pada mas Awan?

Sesampainya dirumah, sepi. Tak ada Bapak dan ibu.

" Bapak dan Ibu pergi, ke acara nikahan pak dhe dan bu dhe." Ucap Adikku, Lily

" Oh, kamu gak ikut?"

" Gak, hari ini masih ada acara kelompok sama teman sekolah. Aku berangkat ya mbak."

" Sama siapa?"

" Abang Gojek hahahaha,"

Memasuki kamar, tersirat untuk menelfon mas Awan.

SENJA SANG FAJAR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang