Bukan cinta yang membuat abadi
Tapi doa yang membuatnya terikat- Senja dan Fajar -
Ameera sudah berusia tiga tahun. Makin lucu dan aktif. Sementara sang ibu, Senja melanjutkan cita-citanya untuk kuliah S2 nya di UNESA. Berada jauh dari keluarganya sangat menyiksa, meski kuliahnya hanya 4 hari dalam seminggu dan harus bolak balik Surabaya Semenep dilakukan dengan bahagia. Karena ia merasa bersyukur suaminya memberi kebebasan untuk menyelesaikan kuliah S2 nya.
" Kapan balik ke Surabaya sayang?"
" Nanti sore Yang, maaf yah aku jadi sering ninggalin kalian."
" Nggak apa-apa kok sayang, emangnya kenapa?aku baik-baik aja, Ameera nggak rewel, mama kamu juga seneng banget bisa banyak waktu sama cucu nya."
" Aku beruntung banget sih punya suami kayak kamu."
" Masak sih? Tapi aku nggak terima kalau cuma makasih doang."
" Terus kamu mau nya apa?"
" Pijetin badan aku yuk sayang di kamar, capek sakit semua."
" Bilang aja pengen sayang, duh...pijetin entar merambat kemana-mana."
" Hayuklah Sayang... Aku nggak mau sebentar, sebelum Ameera datang."
Senja hanya menggelengkan kepalanya. Melihat suaminya ini, suka ada aja tingkahnya.
-🌺🌺-
Ameera masih terus menangis, di gendong Senja yang tak mau lepas, sementara mobil travel yang menjemputnya sudah di depan rumah. Drama ini selalu terjadi, Ameera yang nggak mau di tinggal sang ibu. Senja mencoba menenangkan tapi putri cantiknya masih menangis. Fajar berusaha menggendong putri cantiknya tapi sulit di lepas dari gendongan sang istri.
" Aku bawa aja ya mas, kasian kalau dia nangis terus."
" Bakal ganggu kuliah kamu nggak sayang?"
" Besok kalau aku kuliah, ada Lollyta di kosan biar dia yang jaga dulu."
" Ya udah kamu bawa saja, besok sore mas nyusul, besok ada sidang soalnya. Nggak apa-apa?"
" Okay mas, tolong masukin beberapa baju ameera ke tas ya mas."
Fajar mengangguk dan memilih asal baju ameera dimasukkan ke dalam Tas Senja.
" Nanti kalau ada keperluan yang kurang, kamu beli aja yah."
" Aku berangkat Mas, Assalamualaikum."
" Hati-hati sayang, Ameera udah jangan nangis Nak yah, Waalaikum salam."
Fajar menyaksikan kedua malaikat dalam hidupnya masuk ke dalam mobil travel yang akan membawa mereka ke Surabaya.
Rumah menjadi Sepi, saat ini Fajar merasa ada yang kurang. Begini mungkin rasa kesepian hidup sendiri. Dia bersyukur memiliki istri dan anak dalam keluarga kecilnya. Tanpa mereka sebanyak apa harta, dan sesukses dirinya gak akan merasa bahagia. Mereka adalah harta luarbiasa titipan Allah padanya.
" Ya Allah...lindungi istri dan anak hamba dalam perjalanan." Lirihnya dalam doa.
Tak mau berlarut dalam kesedihan, Fajar mencoba membuka laptop dan memahami materi kasus yang akan di tangani besok di persidangan Agama. Kasus perceraian. Sejenak Fajar masih fokus. Beberapa bulan ini banyak kasus perceraian dan perebutan hak asuh anak masuk dalam firma hukum miliknya.
Awan?
" Assalamualaikum."
" Waalaikumsalam Jar. ada waktu? Sibuk nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA SANG FAJAR (Complete)
Romance" Bagiku, Fajar itu hangat, menghangatkan semangat pagi, aku suka berlama-lama memandangnya dalam diam." - Senja Dwi Rastanti- " Bagiku, senja hanya fatamorgana, yang mengantarkan langit pada malam, gelap." - Fajar Andrianto Pratama-