Epilog : Penikmat Senja

208 11 0
                                    

Akhirnya.... Epilog.

Keinginanku sederhana, cukup melihat wajahmu saat bangun dan hendak tidur lagi.

- Senja -

Saat aku pikir duniaku berakhir, Tuhan mengirimkan keajaiban lain bagiku, itu kamu.

- Fajar -

-@-

FAJAR pov

Pagi ini selalu istimewa, bagiku selalu bersyukur atas anugrah Rabb ku yang luar biasa, Biasanya aku sudah melihat Ameera dalam gendongan sang Ibu, istriku Senja.

Sementara di atas meja makan, sudah siap dengan sarapanku. Luar biasa istriku bukan?
Entah jam berapa ia bangun, menyiapkan semua. Meski dibantu bik Darmi di dapur, namun aku tahu, Senja selalu memastikan semua akan sesuai dengan keinginanku.

Bersyukur nya diriku

Melihat pemandangan di depanku saja, membuatku malas kembali ke kantor hari ini, setelah masa cutiku selesai paska Senja melahirkan. Melihatnya menggendong Ameera setiap pagi adalah keindahan.

Menyaksikan bagaimana Senja berjuang melahirkan putri pertama kami, membuat aku mengingat Ibu ku sendiri. Betapa banyak dosaku padanya? Perjuangan melahirkan seorang anak adalah pertarungan hidup dan mati.

Setelah Ameera berhasil keluar dengan jeritan suaranya, aku langsung memeluk ibu ku, memohon maaf atas dosaku. Demikian pula Senja, begitu melihat ibu nya masuk ke ruangan bersalinnya, bertemu ibu nya, Senja juga mencium tangan sang ibu serta memohon maaf atas dosa-dosanya.
Tentu saat sudah mengalami proses melahirkan sendiri, setiap perempuan akan tahu bagaimana ibu mereka melahirkan.
Membuatku meneteskan air mata, yang segera aku hapus karena takut ada yang melihat.

" Mas Fajar, bengong aja. Sudah di makan sarapannya?" istriku yang tiba-tiba di sampingku dengan senyum nya.
Hebatbya istriku, selelah apapun mengurusi putri kami, selalu tersenyum meski kadang aku tahu dia lelah dan menahan itu.

" Aku ingin sarapan bareng kamu, kamu belum sarapan kan? "

Senja menggeleng pelan.

Aku menuangkan nasi goreng ke piringku.
Menyupai senja lebih dulu sebelum memakan bagianku sendiri juga.
Kami makan sepiring berdua, meski hanya dengan nasi goreng dan segelas teh hangat. Rasanya sempurna.

" Hari ini mas sepertinya pulang agak malam, kasus yang mas tangani ini agak rumit, mas butuh konsentrasi penuh, dan juga membicarakan dengan klien mas untuk kronologis kejadiannya,"

" Iya Mas, asal jangan lupa, sesibuk apapun kerjanya, tetap sholat karena disanalah petunjuk Allah akan datang. Senja akan selalu berdoa supaya semuanya dilancarkan."

" Aamiin Ya Allah, makasih sayang. Kamu juga jangan lupa makan, sama istirahat yah."

" Kalau Ameera tidur , aku juga ikut terlelap disampingnya, lihat badan aku makin melar, udah gak sebagus dulu. Mas jangan lirik wanita lain yah." Rajuk Senja dengan wajah ditekuk dan bibir monyongnya.

Cup

" Kalau monyong gitu jadi pengen nyium deh, jangan mancing sayang, mas Fajar harus berkerja. "

" Apaan sih Mas, mesuuuum."

" Hahaha mesum sama istri boleh ya. Lagian kamu mikir apa?, badan kamu jadi begini karena kamu Mas bikin hamil kan? Mas udah bersyukur dapat kamu sayang. Perjuangan Mas bertahun-tahun dikabulkan Allah. Kalau kamu lupa?"

" Aku gak akan lupa, makasih udah memperjauangkan Senja. Apa yang harus Senja lakukan? Buat membalas semua itu?"

Aku diam, menatap manik mata istriku dalam dan mencium keningnya lama.

SENJA SANG FAJAR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang