Prolog

2.1K 60 1
                                    

"Kamu tahu, betapa berartinya kau bagiku? You are my mountain of light."

"Ya, aku tahu, sangat." Jawab Delia dengan senyum hangat menghias wajahnya.

Mikail memejamkan matanya lalu menggelengkan kepala gusar.

"Tidak, kau tak tahu seberapa tak ternilainya dirimu dalam hidupku."

"Maksudmu?" Gadis itu bertanya nyaris berbisik, dan mengerutkan dahinya hingga terlihat lipatan - lipatan yang tak mengurangi kadar kecantikannya dimata Mikail.

Mikail hanya tersenyum dan mengelus lembut kening Delia.

"Pernahkah kau mendengar tentang sebuah permata bernama Koh-I-Noor?"

Saat melihat gadisnya makin mengkerutkan keningnya ia pun melanjutkan.

"Koh-I-Noor adalah sebuah berlian terbesar dibumi yang berasal dari Persia, berlian ini bisa dibilang tidak ternilai dan tidak dapat diperkirakan harganya. Berlian paling langka di muka bumi. Bahkan dikatakan pula bahwa, siapapun yang memiliki berlian ini dia-lah pemilik dunia."

Ia pun berhenti sejenak untuk menatap mata gadis pujaannya. "Tahukah kau arti dari nama berlian itu?" Gadisnya menggelengkan kepalanya pelan, menunggu jawaban dari pertanyaan yang iapun tak tahu.

"Koh-I-Noor atau Mountain of Light, and you are my mountain of Light. Gunung cahayaku." Mikail menggenggam tangan Delia seakan takut kehilangan.

"Kau menjadi milikku sekarang, akulah pemilik dunia. Apa yang telah aku miliki tak sebanding dengan dirimu. Delia. Aku telah memilikimu dan inilah duniaku." Mikail merengkuh wajah Delia dengan lembut dan menatap tepat ke manik matanya.

"Kau duniaku. Kaulah poros itu."

***

(Author Alert!) 

Novel ini memakai dua bahasa, jika kurang nyaman sediakan google translate untuk membaca.

Adios!

-Riri-

Mountain Of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang