3 - Ruangroj

3.3K 284 12
                                    

Godt masih berbaring di kamar apartemennya saat Tae tiba-tiba masuk kedalam. Dapat Tae lihat bagaimana malam yang panjang baru dilewati Godt dengan seorang gadis didalam pelukannya. Dengan malas Tae melemparkan bantal yang sudah terjatuh di lantai kewajah Godt yang masih memejamkan mata.

"Shit!" Godt mengumpat dengan keras, membuat si gadis cantik itu terbangun dan melihat Tae yang sudah menatap tajam.

"Auw, Phi Tae... Selamat pagi..." Gadis itu menunjukkan senyumnya, membuat Tae malas menanggapi.

"Godt!" Panggil Singto yang baru memasuki kamar Godt dan melihat Tae tengah berdiri di samping tempat tidur dengan wajah masam sembari melipat tangan di depan dada. Sedangkan Godt masih menutup wajahnya dengan bantal yang tadi dilemparkan oleh Tae.

"Auw!" Singto menutup mulutnya melihat itu.

"Cantik, kau sebaiknya pergi sebelum ada serigala marah..." Bisik Singto melambaikan tangan kepada si cantik.

"Baik..." Dengan santai perempuan itu keluar dari selimut tanpa menggunakan sehelai kainpun, mengekspose tubuhnya yang seksi putih itu didepan kedua pasang mata yang tengah menatapnya, Tae dengan tatapan malasnya dan Singto dengan senyuman nakalnya.

"Phi bisa menghubungi ku nanti malam jika mau..." Bisik gadis itu saat melewati Singto yang mengedipkan sebelah matanya.

"Menghubunginya? Aku tidak suka menyentuh sisa saudara..." Gumam Singto setelah kepergian gadis itu, dan berjalan mendekat kepada Tae.

"Kau bangun atau aku akan meminta kunci apartemen ini." Ujar Tae pelan, tapi mampu membuat Godt langsung terduduk.

"Phi sangat tampan!" Godt meraih handuk di atas nakas dan menutupi bagian pribadinya sebelum berlari menuju kamar mandi.

"Aku menyerah dengannya..." Tae mendesah lelah, menatap Singto yang tengah tersenyum.

"Maafkan kami yang selalu memanfaatkan kebaikanmu Phi..." Singto duduk disamping Tae yang sudah duduk ditepi tempat tidur berantakan milik Godt.

"Terkadang, aku ingin menyerah jika kalian membuat ulah..." Entah mengapa Singto sedikit terkejut mendengar penuturan Tae. Menurutnya, Tae adalah orang yang kuat, dan sangat berpikiran luas. Pho sangat menyukai Tae karena sikap dewasa dan yang selalu menuruti perintahnya.

Dan inilah yang paling Singto takuti akan terjadi pada Tae, ia takut jika Tae tertekan dan depresi karena kondisi Pho yang berambisi dan dua adik yang suka membuat masalah untuknya.

"Phi..." Panggil Singto, Tae hanya tersenyum mengusap lembut rambut sang adik sebelum berdiri dan meninggalkan Singto yang tengah terkejut karena baru saja melihat Tae seolah ingin menangis.

"Phi masih disini?" Godt baru saja keluar dengan sehelai handuk menutupi bagian pribadinya.

"Godt, mari tinggal bersama...." Ujar Singto membuat Godt mengerutkan keningnya.

"Tapi..." Godt hendak membantah namun Singto langsung keluar kamar meninggalkan Godt yang tampak bingung.

Selama perjalanan menuju perusahaan, Singto mengemudikan mobil dengan tenang, Tae fokus dengan pemandangan jendela luar kaca, membuat Singto beberapa kali menoleh kerahnya untuk memastikan wajah kakaknya. Tidak ada pembicaraan di dalam mobil, membuat Godt merasa tercekat karena suasana mencekam didalam mobil. Godt tidak berani memulai pembicaraan jika memerhatikan wajah kedua kakaknya.

Ketiga pemuda itu disambut oleh Guy, seorang pemuda lain, yang sudah dihubungi oleh Singto sebelum masuk kedalam mobil saat mereka hendak berangkat.

"Selamat pagi..." Guy menyapa dengan senyuman.

"Apa ada masalah?" Tanya Tae yang baru saja turun dari mobil.

Nice To Meet You (SK) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang