15 - Spesial EarthNew

2.1K 180 3
                                    

"Maafkan saya, tapi pagi ini saya ada tamu. Kita tunda nanti siang untuk laporannya..." Krist menyampaikannya dengan senyuman, sebelum ia menoleh ke arah New yang masih fokus dengan lelaki yang sudah lama tidak di jumpainya, "Phi New, aku tidak bisa menerima tamu pagi ini..." Setelah mengatakannya, Krist masuk kedalam ruangan dan mempersilahkan Earth mengikuti.

Earth sama sekali tidak menoleh kepada New, ia hanya mencoba fokus kepada Krist. Saat pintu sudah tertutup, keduanya tampak menghela nafas lega.

"Astaga kenapa menyesakkan!" Earth melonggarkan dasinya, semalam setelah sampai di bandara internasional Thailand, ia sudah menghubungi Krist untuk meminta bertemu.

Tadi pagi sebelum keduanya berangkat menuju kantor Krist, mereka sudah membicarakan sedikit hal yang akan dilakukan keduanya. Earth adalah kekasih New, cukup lama mereka bersama mungkin 7 atau 8 tahun. Meskipun Earth bekerja di luar negeri dan keduanya menjalin hubungan jarak jauh, itu tidak membuat hubungan keduanya merenggang. Hingga akhirnya, Earth tau jika New tengah dekat atau mungkin memang sudah memiliki kekasih lain di Thailand. Earth membiarkan New bertindak sesukanya, selama New tau batas dan akan tetap kembali padanya. Namun, akhir-akhir ini New semakin sering bertemu dengan lelaki itu, membuat Earth sudah tidak mampu menahan ini lebih lama.

Tok! Tok! Tok! "Maaf, Krist...." Ucapan New langsung terpotong begitu melihat Krist yang tengah membenarkan dasi Earth tampak begitu mesra. Krist sengaja membenarkan dasi Earth saat mendengar suara ketukan di daun pintu. Keduanya sudah menduga jika New pasti akan masuk.

Earth dan Krist hanya menoleh kepada New, tidak ada niatan keduanya untuk mundur dan menambah jarak.

"Iya phi New?" Krist memberikan responnya, sedangkan Earth mencoba menahan senyumnya melihat reaksi Krist dan New.

"A--" seolah suaranya habis, New tidak sanggup melanjutkan kalimatnya. Ia langsung melangkah maju dan meraih tangan Earth. Tanpa menunggu protes dari Earth dan Krist, New langsung menarik tangan Earth supaya berjalan keluar ruangan.

Dapat dilihat jika Krist hanya tersenyum saat Earth menoleh dan memberikan kedipan sebelah mata kepadanya.

New membawa masuk Earth kedalam ruangannya, mendorong Earth hingga punggungnya bertubrukan dengan daun pintu.

"Apa yang kau lakukan dengan Krist? Krist akan menikah!" Teriak New didepan wajah Earth.

"Lalu kenapa jika ia akan menikah?" Earth menjawab dengan santai.

"Kau juga bersama lelaki lain saat masih menjadi kekasihku, phi..." Lanjut Earth. Memang benar jika New lebih tua darinya, tapi hanya Earth yang mampu mengontrol New.

"Apa maksudmu?" New mengalihkan pandangannya, berjalan memunggungi Earth untuk duduk di sofa.

"Aku ragu phi menanyakan hal yang sudah phi ketahui, haruskah aku menunjukkan fotonya?" Earth sudah duduk di sofa lain, dekat dengan New saat ia selesai mengatakan kalimatnya.

"Jangan hanya menuduh..." New masih enggan memandang Earth.

Earth tersenyum tipis, ia mengeluarkan foto yang didapat dari Krist dan anak buahnya sendiri ke atas meja.

Earth masih dengan senyumannya saat New mengedarkan pandangan kearah foto-foto itu.

"Mari kita akhiri phi..." Dengan lembut Earth mengatakannya, ia tersenyum sembari menatap lekat ke arah New.

New langsung mengalihkan pandangannya, menatap kedalam mata Earth. Ada perasaan sesak saat mendengar kalimat Earth, meskipun ia dekat dengan lelaki lain, meskipun ia sering bertemu lelaki lain, namun hatinya penuh akan perasaan ia pada Earth.

Sebutir air mata berhasil meluncur membasahi pipi New, ingin Earth memeluknya, menenangkan lelaki di hadapannya atau hanya sekedar mengusap punggungnya seperti yang ia lakukan dulu. Namun, Earth menahan semua keinginannya, kali ini ia akan bertaruh dengan takdir. Ia akan membiarkan New memilih, meskipun keyakinannya penuh jika New akan kembali padanya.

Suara ketukan pada daun pintu membuyarkan pikiran keduanya.

"Krist? Ada apa?" Earth yang membuka kan pintu,  New duduk memunggungi daun pintu, sebelah tangannya mencoba  menghapus air mata yang baru saja meluncur.

"Semua baik-baik saja? " Krist menunjuk New dengan dagunya.

Earth tersenyum lembut, "Semua baik-baik saja. Aku masih bisa mengatasinya."

"Baiklah kalau begitu, aku harus pergi ke kantor Lion, ada masalah pemasaran yang harus kami bahas. Phi New bisa tinggal, aku akan pergi dengan kepala bagian marketing...." Krist menjelaskan tujuan awalnya mengapa ia datang ke ruangan New.

Earth mengangguk mengerti, sebelum akhirnya Krist meninggalkan ruangan tersebut. Earth kembali ke tempat duduknya setelah mengunci pintu tersebut.

"Maaf sudah menyakitimu phi..." Earth kembali menunjukkan senyumnya, tangannya bergerak membereskan foto yang bertebaran di atas meja.

"Sejak kapan kau tau?" Tanya New dengan suara seraknya, kedua matanya masih basah dengan air mata yang siap meluncur lagi.

"Sejak phi bertemu dengannya di sebuah kafe satu setengah tahun yang lalu...." Earth tersenyum ketika mengatakannya, berbeda dengan New yang sudah kembali menangis.

New menjatuhkan tubuhnya, berlutut di hadapan Earth, memeluk kedua kaki Earth, "Seharusnya kau marah! Seharusnya kau memukulku!" Suaranya teredam karena wajahnya sudah bersembunyi di depan kaki Earth.

"Untuk apa? Kenapa aku harus marah jika orang yang aku cintai tengah mencari kebahagiaan?" Earth mengusap lembut rambut New.

"Aku orang yang jahat..." New masih terisak dalam tangisannya.

"Jika orang mencari kebahagiaan itu jahat, maka tidak akan ada yang bahagia phi...." Ujar Earth lembut.

"Ji- jika aku meminta satu kesempatan, apakah kau akan memberi?" New masih menunduk menatap sepatu Earth, meskipun pelukannya sudah terlepas.

"Apa phi bicara dengan sepatuku? Bukan pemiliknya?" Pertanyaan Earth membuat New mendongakkan kepalanya.

"Apakah phi tidak akan mengulangi kesalahan yang sama jika aku memberi kesempatan yang sama? Mungkin jika kita tetap bersama, aku akan lebih posesif terhadapmu?" Earth masih belum menghilangkan senyuman di wajah tampannya.

"Apapun... Aku sudah terlalu jauh dari rumah Earth, biarkan aku pulang...."

"Maka, selamat datang di rumah...." Earth melebarkan kedua tangannya, membuat New langsung membalas pelukannya. New yang terlalu bersemangat dengan pelukan Earth, sedikit memberikan dorongan hingga Earth tersandar di kepala sofa.

"Phi tidak akan menangis lagi?" Tanya Earth yang mulai mengusap punggung New didalam pelukannya.

"Aku akan menangis hanya padamu..." New sudah bergerak hingga berpindah di atas pangkuan Earth.

"Sepertinya dia merawat kekasihku dengan baik, hingga kau semakin berat..."

"Maaf..." Hanya itu kata yang mampu Earth ucapkan.

New memundurkan tubuhnya, "Jika tadi aku tidak meminta satu kesempatan lagi, apa kau akan benar-benar melepasku?"

"Siapa yang bilang akan melepasmu Phi? Aku kan bilang akan mengakhiri ini, itu artinya kau harus mengakhiri ini dengannya, dan kau akan tetap menjadi milikku!" Earth tidak membahas pertaruhan dirinya dengan takdir.

"Benarkah?"

"Tentu saja benar! Aku tidak berniat melepasmu, tidak akan pernah!" Earth tersenyum dan New memajukan wajahnya untuk memberikan kecupan pada bibir Earth.
.
.
.
.
.

TEBECEH

Nice To Meet You (SK) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang