6. IPA VS IPS [1]

492 35 0
                                    

Ruangan kelas XII IPA 1 sangat tenang. Tidak ada yang suka keluyuran dari bangku A sampai bangku B, tidak ada yang sibuk bermain game / bergosip tentang kelas sebelah. Semua makhluk yang ada di dalamnya fokus terhadap pria paruh baya yang menuliskan beberapa rumus di papan tulis.

Sedangkan Brylian, Bagas dan Bagus sibuk berbisik sesekali mendengarkan ocehan guru. Meskipun Pak Rocky——selaku guru IPA di kelas ini, namun beliau sempat memperhatikan tiga anak didiknya itu asik mengobrol.

"Nanti pushrank yuk?" ajak Brylian sambil menoel lengan Bagus yang ada di depannya. David yang duduk di sebelah Brylian pun menyenggol lengan tangannya. "Mentang mentang, udah pro player."

"Sombong banget, cihhh!" sahut Rendy yang sedari tadi sibuk mencatat di bukunya. "Sembarangan lo kalau omong Ren! Suka gak bener."

Rendy terkekeh geli melihat Brylian seperti ini. "Jangan ngoceh mulu, lo. Noh liat, Pak Rocky daritadi mau ngeliatin lo."

Ketiga cowok itu langsung mengalihkan pandangannya ke depan, terlihat Pak Rocky masih memandangi mereka dengan wajah tak bersahabat meskipun sesekali melanjutkan aktivitasnya.

"Nanti jadi ke rumah gue?" tanya Nando dari arah depan kepada empat temannya yang sibuk mengoceh seperti Burung Beo yang sudah tidak makan selama 7 hari 7 malam.

"Iya jadilah, ya kali gak?" tambah Brylian sembari mengangkat dagunya dengan cepat——meminta persetujuan yang lainnya. "Eh, Si Tengil kemana tuh?"

Ya, sedari tadi mereka di kelas tanpa adanya Zico——cowok paling tengil di SMA Pancasila.

"ITU YANG BERTIGA ARISAN?" tanya Pak Rocky yang mendapati muridnya sedang asyik dengan dunianya.

Beliau berjalan mendekati bangku yang di duduki oleh mereka. "MANA CATATANNYA? DARITADI KOK BAPAK PERHATIIN NGOBROL MULU??!"

"KAMU JUGA BRY, DARITADI CUMA DAPET SELEMBAR DOANG? NGAPAIN KAMU? JUALAN ES CENDOL?!"

Brylian dengan tampang polosnya tertawa keras sembari mencatat kembali. "Udah daritadi keluar Pak kalau jualan es cendol."

"Lanjutin lagi nulisnya." titah Pak Rocky. David yang merasa tadi mendengar percakapan antara Brylian dengan guru IPA itu menyebut nama es cendol, ia jadi teringat saat kelas X melihat Pak Rocky membeli Es Cendol di seberang sekolahnya.

"Loh? Bapak suka sama si Mbak-Mbak yang jualan es cendol di seberang sekolah itu?" tanya David. Kemudian, seisi kelas tertawa melihat tingkah absurd Yudha.

"Sembarangan kamu kalau omong, Dav! Saya sudah punya istri!" jawabnya. "Bapak mau curhat atau mau ngajar Pak?"

•••••

Enam sahabat sejati yang terdiri dari empat perempuan dan dua laki laki itu sedang duduk secara berhadap-hadapan. Mereka tidak menganggap gender sebagai perbedaan. Laki-laki perempuan sama sahaja.

Mereka sangat serius mengobrolkan sesuatu, entah bagi mereka penting tidaknya masalah belakangan. Sedangkan dua cowok itu asyik dengan game onlinenya, kadang-kadang salah satu dari mereka menganggunya supaya kalah atau tidak naik level.

Disaat-saat seperti ini semua pasti fokus terhadap dunianya masing-masing tanpa memperhatikan area sekitar. Mereka tidak peduli dengan teman-temannya yang sedari tadi bermake-up agar dilirik kakak kelas, tidak mendengarkan celotehan-celotehan si penagih utang, tidak peduli dengan si biang yang suaranya seperti toa masjid yang melihat adegan romantis.

BRAKKK....

ASTAGFIRULLAHALADZIM!

HEH! GANGGU AJE LU YU!

BADBOY IN LOVE | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang