09. AWAS JATUH CINTA

415 26 0
                                    

NOW PLAYING | AWAS JATUH CINTA — Armada


Jangan terlalu benci. Nanti malah jatuh hati. Seseorang memang tidak tahu kapan ia akan mengalami hal itu. Tapi, cuma perasaan yang mengetahui hal itu.

—Putri Oktaviani.

Selamat Membaca Cerita Badboy In Love.

•••••

Keesokan paginya, dua anak remaja Kakak ber-adik sedang ribut sedari tadi di meja makan. Nando dan Putri menatap sinis keduanya. Hal itu membuat acara sarapan pagi mereka sedikit terganggu, begitu juga dengan Linda dan Hansamu yang hanya saling memandang anak kandungnya itu.

Putri yang sedari tadi memainkan garpu dan sendoknya kepada makanan sambil mengerucutkan bibirnya, begitu juga Nando yang menatap sinis sambil melahap makanannya.

Melihat anak kandungnya yang seperti ini, Linda mencoba untuk mendamaikan mereka walau hasilnya sangat tidak memungkinkan.

"Putri nanti berangkatnya bareng Bang Nando, kan?" tanya Linda sambil menatap keduanya.

"NGGAK!" ujar Putri.

"NGGAK!" ujar Nando.

Linda menatap keduanya dengan kaget. Bisa bisanya mereka ngambek dan mengatakan sesuatu yang sama dan bersamaan. Hansamu sampai geleng geleng kepala melihat tingkah kedua anaknya. Padahal, mereka sudah menginjak SMA tetapi pikiran mereka seperti anak kecil yang ngambek apabila tidak diberikan mainan.

Helaan nafas  terdengar dari perempuan paruh baya yang menatap mereka dengan senyumnya yang mengembang. Sampai akhirnya ia menyelesaikan acara makannya.

"Kalian ada apa sih, dateng dateng kok ribut," tanya Linda yang masih heran dengan kedua anaknya. Sedangkan dua kakak ber-adik itu saling pandang menyorotkan kebencian.

"Kamu juga, Put." ucap Linda yang kini melihat penampilan anak perempuannya yang kurang lengkap dari biasanya. "Kemana kaos kaki kamu?"

Putri lagi lagi menatap sang kakak dengan penuh emosi. Sedangkan yang dilakukan Nando adalah bersikap bodoamat dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

"Tuh, salahin Bang Nando," tunjuk Putri. "Dia yang bikin kaos kaki Putri ilang, Mah!"

Nando menoleh dengan cepat ke arah adiknya yang sedang merengek kepada sang Bunda.

"Lho, kok gue sih," ujar Nando tak terima. "Jelas jelas lo sendiri yang naruh, kok jadi gue."

"Kan lo kemarin resek di kamar gue." ujar Putri dengan nada cemberutnya. Cewek itu mengingat jelas bagaimana kemarin malam  sang Kakak saat sedang berada di kamarnya. "Pokoknya gue gak mau tau ya, lo harus cariin sampai ketemu tuh kaos kaki!"

"Enak aja lo kalau omong. Gak tau gue."

Cowok dengan setelan seragam yang sama dengannya itu bangkit dari duduknya dan langsung menyerobot salim kepada kedua orang tuanya. Begitu Nando berjalan dengan santai nya tanpa memikirkan kaki nya yang tanpa balutan kaos kaki. Cowok itu benar benar menyebalkan.

"Mamah kok gak belain Putri, sihhhh..." adu Putri sambil menghentak-hentakkan kakinya pertanda ia kesal.

"Salah kamu sendiri juga, kaos kaki ditaruh sembarangan." cibir Linda sembari mengambil piring-piring yang dibawa ke wastafel. "Lho, kok aku yang disalahin."

BADBOY IN LOVE | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang