51. PERNYATAAN DAN PERTANYAAN

158 17 7
                                    

Laki laki dengan kemeja putih dengan balutan jas berwarna hitam dan tak lupa kacamata yang melingkar di kedua matanya menambah aura segar pagi hari ini. Seorang laki laki berjalan melewati lorong besar kampus membuat semua mahasiswa yang biasanya sibuk mengobrol ataupun bercanda kini mengalihkan pandangannya menuju laki laki asing yang berada di kampusnya.

Valeron, Diandra, Dan Rohman yang semula duduk di kursi panjang ikut menatap laki laki yang berjalan menuju ke arahnya. Ketiga nya saling bertatap seolah bertanya tanya. Ketika laki laki itu mendekat, ia melepas kacamata nya yang membuat tiga mahasiswa itu melongo.

"Bang, ini beneran lo???" titah Valeron kemudian dibalas anggukan oleh Zico. "Ada apaan sih, gue kok gak tau" Rohman ikut menjawab

Valeron dan Diandra sontak menoyor kepala Rohman. "Makannya kalau orang ngomong di dengerin" sedangkan Rohman hanya cengar cengir.

"Nanti rencananya gue kasih tau di Basecamp, sekarang gue mau ke ruang dosen" kemudian Zico meninggalkan ketiga  nya yang masih bertanya tanya apa rencana selanjutnya.

"Ayo masuk"

***

"Nih, gue kembaliin semua"

"Gue gak sudih punya temen kek lo" tambah Angga lagi membuat orang dihadapannya tersenyum licik.

"Gue juga gak sudi punya temen bangsat kek lo" sengaja menekan kata kata bangsat kepada Angga. "Dasar munafik"

"LO ATAU GUE YANG MUNAFIK!!! bentak Angga terhadap Alex. "DARI AWAL LO YANG BIKIN RENCANA INI, LO YANG BUAT GUE NYINGKIRIN ZICO"

"DAN, LO JUGA BUAT MEREKA HUBUNGANNYA RUSAK MELALUI GUE, SEDANGKAN LO, LO CUMA NUTUP NUTUPIN KEBUSUKAN LO"

"JAGA MULUT LO" sebuah bogeman melayang di pipi Angga, membuat dirinya terjatuh di ubin kampus yang dingin karena hawa pagi. "KALAU LO EMANG CERDAS, DARI AWAL LO NOLAK RENCANA GUE, NGGA!!!"

Angga membangkitkan tubuhnya menjadi berdiri dan menarik hoodie yang digunakan Alex. "GUE NGELAKUIN ITU KARENA GUE KASIAN SAMA LO, SELALU KALAH SAMA GARUDA DARI DULU"

"KALAH YA KALAH AJA, GAK USAH SOK PAHLAWAN KESIANGAN, PURA PURA BAIK TAPI ASLINYA BUSUK" circah Angga lagi. Tanpa mereka sadari, seseorang mengawasi perdebatan merek dari balik tembok besar yang menghadangnya.

"TEMAN APAAN LO" lagi lagi Alex membuat pukulan sehingga membuat pelipisnya sedikit berdarah. "GUE EMANG BRENGSEK! TAPI GAK SE BRENGSEK OTAK LO!"

"LO BOLEH HANCURIN GUE SEKARANG TAPI UNTUK PERMAINAN LO GUE IKUTI UNTUK MEMBONGKAR SEMUANYA!!!" sambil memegang pelipis milik Alex dan meninggalkannya.

"SIAL!!!" umpatnya.

***

Putri, Arum, Nabila, Sovvia telah sampai duduk di kursi panjang bercat putih sambil memikirkan makanan apa yang akan ia beli untuk saat ini.

Sedangkan Valeron, Diandra dan Rohman yang duduk di seberang dengan menatap ponsel dengan miring. Sudah menjadi rutinitas mereka bertiga, tidak mengenal tempat jika fokus bermain pubg mobile kesukaan mereka.

"Sutt.. suttt" Sovvia yang biasanya pendiam kini berubah menjadi cewek yang bawel. Cewek itu menyenggol lengan Arum dan Nabila yang sibuk dengan mengscrool instagram. "Apaan sihh, lo-" keduanya menjawab dengan kompak, kemudian, ia mendongakkan kepalanya kepada laki laki yang memasuki kantin.

"Mahasiswa baru??" tanya Nabila membuat Sovvia dan Arum menggelengkan kepala. "Kalau mahasiswa baru kek nya gak mungkin deh, coba lo lihat penampilannya"

Ketiganya mulai memperhatikan dari atas sampai bawah laki laki yang ada di ujung kantin. Kemeja berwarna putih dengan jas, sepatu, dan celana berwarna hitam membuat mereka cengo karena ketampanannya.
Titisan Pangeran Surga.

"Jangan jangan tuh dosen baru" kini Arum berkomentar. "Coba deh liat, gak mahasiswa banget, kan"

"Bener!!!" tanpa mereka sadari, laki laki yang di ujung kantin kini berada di deoan mereka.

"Udah puas ngomongin saya???" ucapnya membuat ketiga orang itu matirasa ditempatnya. "Maa-Ma-Maaf Pak!!! " ucap ketiganya bersamaan, kemudian ia melirik perempuan yang rambutnya tergerai. Ia sibuk memainkan gadget nya tanpa mempedulikan sekitar.

"Serius banget kamu" katanya membuat Putri menatap ke arahnya. "BUKAN URUSAN LO" jawabnya makin ketus. Ketiga temannya hanya memilih diam.

"Oh, ya? segitu pentingnya gadget dibanding temen temen lo?" jawabnya. "LO MAUNYA APA SIH, DATANG DATANG NGURUSIN HIDUP ORANG!" Putri yang semula duduk kini berdiri berhadapan dengan laki laki berkacamata hitam.

"Put, Dosen Put" ucap Arum dengan wajah gemetar. "Mana ada dosen tapi-" kemudian ia menatap muka laki laki yang ada di hadapannya yang sudah melepas kacamata.

"ZAKKY???" ucapnya histeris. "Masih ingat? " jawabnya dan dibalas Putri menggut manggut. Ketiga laki laki yang sibuk mabar memilih tidak melanjutkan permainannya.

"Bukannya Zico ya??" bisik Rohman kepada Diandra. "Udah lah, lo diem aja" Rohman mengangguk sebagai jawaban.

"Kita ikuti rencana ini" Valeron berbisik kepada kedua temannya.

***

M

alam hari telah tiba, Angga melajukan mobilnya menuju Caffe yang sudah diberitahu oleh keluarganya. Meskipun sudah menolak, tapi ia masih bertanya tanya siapa yang akan menjadi jodohnya???

Kurang lebih dari 30 menit, sampailah ia di Caffe, Angga mengedarkan seluruh pandangannya mencari cari orang tuanya.
Setelah itu, ia berjalan menuju ke arah meja pojok belakang.

"Hallo, Mah, Pah" ucapnya dengan nada biasa saja. "Akhirnya , kamu datang juga, Duduk" balas Papa nya.

"Angga, Om, Tan" Angga menyalami orang yang di hadapannya. Kedua orang itu hanya tersenyum.

"Jadi ini anak kamu? Cocok nih sama anak saya" titah perempuan paruh baya itu.

Putri yang datang dari toilet pun melihat laki laki yang duduk di depan orang tuanya. Sepertinya, ia mengenali laki laki itu.

"Ini Putri," ucap Linda yang mengetahui anaknya yang sudah di hadapannya. Sontak membuat laki laki itu mengarah ke arahnya.

"Angga"

"Putri"

Keduanya bertatap tak mengerti.

"Jangan bilang jodoh Angga Putri,Mah" ucapnya. "Jodoh? Maksutnya?" Putri yang sedari tadi tak mengerti tujuannya disini pun menjadi kelimpungan.

"Kita dijodohin, Put" titah Angga to the point. "Jadi ini tujuan Mama sama Papa bawa aku ke Caffe,"

"Putri udah besar Mah! Putri bukan anak kecil yang harus dijodohin, Putri bisa cari jodoh!" kata Putri membuat Angga berdiri. "Apa yang dikatakan Putri benar Mah, Pah, Om, Tante"

"Angga sama Putri menolak perjodohan ini" ucapnya kemudian meninggalkan Caffe dan disusul Angga.

***

ASSALAMUALAIKUM HALLO PEMBACA BADBOY IN LOVE , SAYA MENGUCAPKAN TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBACA CERITA SAYA❤❤❤

TERIMAKASIHHH BUAT 11K PEMBACA, JANGAN BOSEN UNTUK MENUNGGU KELANJUTAN CERITA BADBOY IN LOVE🤍🤍🤍

DAN JANGAN LUPA VOTE DAN COMMEN NYA, TETAP SUKA DAN SHARE CERITA BADBOY IN LOVE💜💜💜

SEE YOU💘💘💘

Salam,

Sutan Dini

BADBOY IN LOVE | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang