"Mas udah deh segitu dulu, ini udah abis berapa coba," bisik Sana kepada Jinhwan yang sedang melihat-lihat furniture untuk rumah baru mereka.
Jinhwan mengangguk, "Perkakas dapur udah semua?" tanya Jinhwan dan dijawab anggukan lemas Sana, "kamu kenapa?"
"Capeeeeek," rengek Sana sembari memeluk lengan Jinhwan dan menjadikan pundak Jinhwan sebagai tumpuan kepalanya.
"Iya ayok bayar dulu, udah itu kita cari makanan." Jinhwan langsung merangkul tubuh istrinya untuk berjalan menuju area pembayaran.
Sudah seminggu ini Jinhwan dan Sana menempati rumah baru mereka di sebuah perumahan yang berada dekat dari platte cafe milik Jinhwan yang pertama.
Sebenarnya ayah Heechul lebih setuju jika anak sulungnya menempati kediamannya di Green Royal, daripada rumahnya itu kosong. Lagipula Sana juga masih bisa dekat dengan keluarganya.
Tetapi sayang, Jinhwan menolaknya, ia bilang rumah Ayahnya terlalu besar untuknya dan Sana yang minimalis.
"Kamu kenapa?" tanya Jihwan bingung saat Sana tiba-tiba saja terduduk lemas dan menyender pada tembok di dalam mall.
"Lemes," gumam Sana yang sudah duduk tanpa mempedulikan orang-orang yang memperhatikan mereka. Sedangkan Jinhwan sendiri sudah jongkok di hadapan Sana dengan khawatir karena melihat wajah Sana yang pucat.
"Mau aku gendong?" tawar Jinhwan dan langsung mendapatkan lirikan sinis dari Sana. Membuat Jinhwan hanya diam sembari menyeka keringat di dahi Sana "kita pulang aja ya, nanti beli makan di jalan."
Sana langsung menggelengkan kepalanya, sedari malam ia sudah membayangkan dimsum ayam dari sebuah restoran Cina.
"Katanya mau beli dimsum," gumam Sana terdengar merengek walau tenaganya sudah hampir habis, membuat Jinhwan hanya terkekeh saja sembari menyampirkan tas selempang Sana pada pundaknya.
"Ayok aku bantu berdiri, kita beli dimsum," kata Jinhwan sembari membantu Sana berdiri dan menuntunnya berjalan "kalo lemes banget bilang, biar aku gendong."
❤
"Dimsum ayam 4," kata Sana membuat Jinhwan yang sedang membaca daftar menu langsung menoleh kepada istrinya, "sama moci jahe."
"Teh manis angetnya 2--"
"Aku mau jus alpuket," sela Sana yang masih lemas sembari bersender di pundak Jinhwan.
"Jus Alpikat satu,"
Setelah pelayan restoran tersebut membacakan kembali pesanan Jinhwan, dan pergi.
"Kamu sakit?" tanya Jinhwan sembari memijat-mijak tangan Sana "keringat dingin loh tangan kamu."
"Pusiiiing," rengek Sana maja.
"Tadi pagi gak sarapan ya?" Tanya Jinhwan dan hanya dijawab anggukan lemas oleh Sana, "kebiasaan."
"Gak nafus, Maaas" bela Sana manja "enek aja bawaanya."
Jinhwan langsung menyodorkan segelas teh hangat yang baru saja diantarkan oleh pelayan restoran, "Minum dulu teh-nya, biar perut kamu anget."
Sana mengangguk, mengambil gelas teh yang Jinhwan pegang.
"Aku pegangin, berat ini gelasnya," kata Jinhwan saat Sana akan memegang gelas teh hangat tanpa bantuan Jinhwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Knock [Jinhwan - Sana]✓
Fanfiction[KIMcheees Series] Knock on my heart and open it up No need for that gold key or get lucky If you truly mean it everything's gonna be okay