"Tante, biar Sana yang bayar" tahan Sana saat mereka sudah selesai mempercantik diri mereka, dan sekarang keduanya sedang berada di kasir.
Bunda Hanna menahan tangan Sana yang akan mengeluarkan uang dari dalam dompet, "Bundakan yang ajak kamu," kata Bunda Hanna "lagian kita di traktir ko."
"Mba, saya mau ngambil ATM anak saya." kata bunda pada penjaga kasir tersebut.
Sedangkan Sana hanya diam saja, tadi saat di dalam ia mendapatkan makan siang dari bundanya Jinhwan. Wanita paruh baya tersebut bilang, bahwa ini adalah titipan dari anaknya. Sekarang wanita tersebutpun sedang mengambil ATM anaknya.
"Anak tante baik ya," komentar Sana saat Bundanya Jinhwan baru saja menerima kartu ATM dari pegawai salon tersebut.
"Ini juga karena ada maunya aja San," jawab Bunda sembari terkekeh "kita belanja yuk. Mumpung ada ATM nganggur"
❤
"Lah buset, bukan cuma ke salon." gumam Jinhwan saat mendapatkan notifikasi masuk tanda transaksi yang dilakukan kartu ATMnya.
"Siapa yang kesalon?" tanya Suzy yang sedang numpang makan di cafe Jinhwan.
"Bunda," jawan Jinhwan santai "sama Sana"
Suzy yang awalnya hanya mengangguk-angguk saja saat mendengar jawaban awal Jinhwan, tetapi langsung tersedak saat mendengar kata selanjutnya.
"Elo pacaran sama Sana?" tanya Suzy to the ponit, membuat Jinhwan langsung menoleh pada sahabatnya.
"Kaga," jawab Jinhwan dan langsung mendapatkan lemparan sendok oleh Suzy "Zy goblok untung kaga kena pala gue."
"Bagus kena pala lo, biar itu otak bekerja dengan baik."
"Napa sih lo?" tanya Jinhwan yang merasa aneh kepada Suzy "udah numpang makan, marah-marah lagi."
Suzy mendelik, kembali memakan nasi goreng dengan garpu karena sendoknya tadi ia lempar. "Elo jangan ngasih harapan lebih lagi deh, meskipun elo sahabat gue. Tapi Sana udah gue anggap jadi adik gue."
"Harapan apa sih?" tanya Jinhwan "gue gak ngapain-ngapain anjir"
"Dengan cara membuat Sana dekat sama bunda, maksud lo apa hah?"
"Tadi gak sengaja ketemu anjir, pas mau makan siang." bela Jinhwan.
"Nan.." panggil Jinhwan "perempuan nganggapnya lebih, perhatian yang elo kasih ke Sana itu bikin Sana berhapa lebih lagi kaya dulu."
Jinhwan menghela nafasnya, ia tahu, ia juga paham. Makanya dia ingin memperbaiki itu semua.
"Kalo lo bikin dia sakit hati lagi, gue bisa jamin Sana gak akan lagi mau ketemu sama lo lagi"
"Gue bisa jamin, kali ini gue gak akan bikin dia kecewa lagi." balas Jinhwan tegas "Lo bisa pengang perkataan gue."
Suzy menatap tajam pada Jinhwan, dan setelah itu kembali fokus memakan nasi gorengnya.
"Kasih dia kepastian status," titah Suzy "jangan di gantung ga jelas, setidaknya jadiin dia pacar."
Jinhwan terkekeh saat mendengar perintah dari Suzy "Bocah." balas Jinhwan "Gak main gue sama pacaran-pacaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Knock [Jinhwan - Sana]✓
Fanfic[KIMcheees Series] Knock on my heart and open it up No need for that gold key or get lucky If you truly mean it everything's gonna be okay