16. Surprise

1.9K 379 35
                                    

"Mas kamu mau kemana?" tanya seorang wanita yang baru selesai mencuci piring.

Jinhwan yang baru saja turun dari lantai dua langsung menghampiri sang Bunda "Mau ke cafe bun," jawab Jinhwan sembari menghampiri sang bunda "kenapa bun?"

"Bisa naterin bunda ke supermarket ga?" tanya Bunda "turunin di depan supermarket aja, nanti pulangnya bunda naik taksi"

Jinhwan mengangguk setuju, "Yaudah hayu Jinan anter," kata Jinhwan "bunda siap-siap aja dulu, Jinan tunggu di mobil"

Bunda mengangguk setuju dan segera menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

"Loh ko kamu masuk ke parkiran sih Mas? Biar di depan aja. Nanti kamu bisa langsung ke cafe" protes bunda saat Jinhwan memasukan mobilnya ke area parkir supermarket.

Jinhwan menoleh kepada Sang Bunda saat ia selesai memarkirkan mobilnya "Biar Jinan anter bun, kalo bunda sendiri nanti ribet bunda bawa belanjaannya."

Bunda tersenyum kepada anak sulungnya itu "Bunda gak ngerepotin kan?" tanya bunda dan langsung dijawab gelengan kepala Jinhwan.

"Tapi nanti, abis dari sini bunda temenin aku ke cafe yaa" pinta Jinhwan manja "bentar aja ko"

Bunda mengangguk setuju "Yaudah ayok kita belanja sekarang." ajak bunda dan langsung keluar dari mobil, menuju supermarket.

Sepasang ibu dan anak ini berjalan bersamaan menuju supermarket.

Jinhwan langsung membawa troli belanja untuk tempat belanjaan yang akan bundanya beli.

"Bunda mau beli apa aja?" tanya Jinhwan saat sang bunda terlihat berjalan menuju bumbu-bumbu dapur.

"Bunda beli ini aja ko, merica bubuk, dan kawan-kawan" jelas bunda "sama paling beli keju yang banyak, Mas" cerita Bunda "ternyata ya, Bobby sama Hanbin tuh gak suma sama micin."

Jinhwan mengangguk, kedua adiknya yang memiliki kelakuan seperti remaja mabok MSG itu padanyatanya adalah dua orang yang paling tidak suka micin. Mereka selalu mengeluh sakit tenggorokan jika memakan makanan yang mengandung MSG berlebih. "Terus keju buat apa?"

"Bunda mau bini nasi goreng keju nanas lagi Mas," jawab bunda sembari memilih-milih bumbu dapur yang akan dia beli "Donghyuk suka banget sama itu. Abis ini kita ke bagian buah sama susu ya Mas.

Jinhwan yang sedaritadi mendorong troli hanya ngengguk saja, mengikuti kemana bundanya pergi.

"Oh ya Mas, Jisoo itu udah lama pacaran sama Bobby?" tanya Bunda membuka percakapan, tetapi tangannya tetap fokus memilih nugget dan kentang yang akan ia beli "udah pacaran sejak kapan?"

Jinan terdiam sejenak "Kayanya dari awal Bobby kuliah deh bun," jawab Jinhwan tidak yakin "Bobby tuh dulu pas SMA suka ganti-ganti pacar, nah pas sama Jisoo udah rada langgeng aja ini"

"Bobby dulu playboy?" 

"Buaya sih lebih tepatnya" jelas Jinhwan "dia bahkan pernah pacaran sama sepupunya ayah bun," cerita Jinhwan "bunda tau Kim Jimin?"

Bunda langsung menoleh kepada Jinhwan, wajahnya benar-benar terkejut saat mendengar apa yang anaknya tadi bilang. "Coba dulu bunda ga pergi, kalian pasti gak akan kaya gini." gumam Bunda dan masih bisa Jinhwan dengar.

Jinhwan langsung merangkul sang bunda, mengambil alih kentang dan sosis lalu menyimpanya di dalam troli, "Bunda jangan pernah merasa bersalah kaya gitu," pinta Jinhwan "anak-anak bunda semuanya baik-baik aja, gak ada masalah. Jinhwan pelihara mereka semua dengan baik dan benar, sesuai arahan Youtube"

Bunda yang sedang bersedih langsung menggetok kepala sang anak saat mendengar perkataan abstraknya itu "kamu tuh ya," kata bunda kesal dan kebali berjalan mencari belanjaan.

"Yaah bunda ngambek," goda Jinhwan menyusul sang bunda sembari mendorong troli "jangan ngambek atuh buuun."

Bunda yang sedang memilih apel hanya melirik sekilas kepada anak sulungnya "kamu sendiri gimana Mas? Udah punya pacar?" tanya bunda tiba-tiba.

Jinhwan yang sedang memilih buah markisa langsung menoleh kepada sang bunda, "bunda nanya ke aku?"

"Bukan! Bunda nanya sama jaring-jaring apel" jawab bunda pedas "ya ke kamu lah."

Jinhwan hanya menyengir saja, "Belum bun, nanti aja deh."

Bunda mengangguk saja, tidak mau terlalu ikut campur dalam urusan asmara anaknya. Toh mereka sudah pada dewasa.

"Tapi kamu sampe sekarang gak punya pacar, bukan gara-gara perceraian ayah sama bunda kan?" tanya bunda tepat. Membuat Jihwan diam membeku.

"Hah?... En..eng..engga lah.. Masa.. Ga..gara-ga..gara itu" elak Jinhwan dengan kaku "ayok bun.. Ki...kita ke bagian susu"

"Mas, bunda mau ke toilet dulu" pinta bunda "kamu ke parkiran duluan ya."

Jinhwan menggeleng sembari mebawa beberap kantong plastik "Ayok aku anter," kata Jinhwan "nanti bunda diculik Ufo lagi"

Bunda mendelik, tetapi tak bisa banyak berkomentar karena sudah kebelet "Pegangin tas bunda ya Mas." pinta bunda dan dijawab anggukan.

Jinhwan diam menunggu sang bunda, ia berdiri sedikit jauh dari area toilet wanita.

"Mas Jinan?"

Jinhwan yang sedaritadi fokus menatap ponesel, langsung menoleh kepada sumber suara yang memanggilnya.

"Ya?" tanya Jinhwan kepada laki-laki yang memanggilnya itu "siapa ya?" lanjutnya, padahal ia sudah tahu siapa lelaki itu.

"Gue Daniel Mas, Kang Daniel" lelaki tersebut memperkenalkan diri "tememnya Hanbin waktu SMA."

Jinhwan mengangguk, menerima uluran tangan Daniel untuk berjabat tangan "ada apa ya?"

"Gini Mas, waktu buka puasa bersama. Gue sama anak-anak kelaskan booking cafe Mas lewat Hanbin" jelas Daniel dan dijawab anggukan Jinhwan "nah, rencanya gue mau nyewa cafe punya mas, satu cafe tapinya"

"buat apa?" tanya Jinhwan heran.

Daniel hanya menyengir saya "buat ngasih surprise Mas" jelas Daniel malu-malu "anniversary gue sama cewek gue."

Deg.

Cewek Daniel?

Sana?

"Bisa gak mas?" tanya Daniel ragu

"Niel, maaf lama." suara seorang perempuan yang menghampiri Daniel mengintrupsi percakapan keduanya.

Daniel langsung menoleh kepada perempuan tersebut "Udah San?" tanya Daniel dan dijawab anggukan Sana.

Iya. Perempuan tersebut adalah Sana. Minatozaki Sana.

"Mas, nanti gue hubungi elo lagi aja deh buat lebih lanjut" kata Daniel dan dijawab anggukan Jinhwan, "Duluan Mas" pamitnya dan segera berjalan beriringan dengan Sana.

Sedangkan Jinhwan hanya menatap sepasang manusia itu dari kejauhan, dengan helaan nafas kasar.

Tbc

Knock Knock [Jinhwan - Sana]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang