"Terus kaga jadi?" tanya Jinhwan dan dijawab anggukan lemas oleh Daniel
"Cewek gue ada tugas kuliah ke luar kota Mas," jelas Daniel "baru pulang bulan depan."
"Lah terus gimana?"
"Nah itu Mas, gue gak enak sama temen gue." cerita Daniel "dia udah antusias banget buat ngadain rencana ini."
"Ya mau gimana lagi," kata Jinhwan "masa ngsih surprise ke yang lain."
Daniel menjentikan jarinya, "Gini aja Mas, gue bilang ke dia kalo elo lagi butuh orang buat ngatur acara apa gitu di cafe lo" jelas Daniel "semua pake uang gue deh, tapi Mas jangan bilang itu dari gue ya."
"Emang kenapa?"
"Dia gak akan mau, dia lagi pengen cobain kerja katanya" cerita Daniel
"Temen lo lulusan apa?" tanya Jinhwan "desain?"
Daniel menggeleng "Dia anak ekonomi Mas," jelas Daniel "baru wisuda."
Jinhwan menaikan sebelah alisnya merasa heran "Anak ekonomi? Mending bantuin gue ngatur pamasukan sama pengeluaran cafe aja deh." kata Jinhwan "gue lagi butuh."
Daniel menggeleng, "Dia gak mau kerja yang kaya gitu mas, dia cuma pengen ngerasain dapet uang gaji sekali, udah itu aja." jelas Daniel
"Temen lo aneh," komentar Jinhwan dan dijawab anggukan Daniel.
"Dia bilang, kuliah ekonomi juga supaya kelak perekonomian keluarga kecilnya dapat berjalan dengan baik," lanjut Daniel "maklum Mas, dia masih patah hati semejak ditolak cinta pertamanya. Padahal saya pernah mau ngenalin-"
"Jadi, ini bazar maunya kaya gimana?" potong Jinhwan yang terlalu malas mendengar cerita teman dari Hanbin ini.
Sepertinya teman-teman di angkatan Hanbin itu memiliki kemampuan berbicara yang sangat luar biasa. Terbukti dengan Hanbin dan sosok laki-laki yang berada di hadapan Jinhwan sekarang ini.
"Ya.. Itu gue serahin ke elo aja Mas"
"Gimana kalo gini aja," kata Jinhwan "elo kan punya usaha pisang nugget. Nah kita bilang ke temen lo itu kalo cafe gue sama usaha lo itu mau kerja sama bikin acara amal kecil-kecilan di panti asuhan"
Wajah Daniel langsung tersenyum bahagia "Gila Maaas, gue ga kepikiran loooh."
"Yaudah, lo bilang aja kaya gitu ke temen lo." titah Jinhwan dan dijawab anggukan Daniel yang langsung mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang.
"Sana elo ada dimana?" tanya Daniel pada seseorang melalui handphonenya.
Sedangkan Jinhwan sudah diam membeku.
❤
"Nah Mas, ini namannya Sana" kata Daniel mengenalkan Sana kepada Jinhwan "dia kebeneran tetangga gue Mas, kita satu sekolah dari TK. Tapi ini manusia gak se-"
"Jadi gini San, aku sama temen kamu ini mau bikin acara kecil-kecilan buat awal kerja sama kita, rencananya sih kita ngadain di panti asuhan" potong Jinhwan dan langsung menjelaskan maksud dan tujuannya tanpa memperdulikan Daniel.
"Nah, elo kan pernah bilang ke gue An. Kalo elo pengen banget ngatur-ngatur sebuah even kaya gitu" kata Daniel "jadi, gue saranin elo deh ke Mas Jinan."
"Tapi.. Saya ga.. Punya pengalaman kak," kata Sana "saya takutnya nanti project kalian gagal lagi."
"Coba dulu aja," kata Jinhwan "toh ini acara kecil-kecilan aja, gak perlu takut gagal."
Daniel mengangguk, "Gue sama Mas Jinan nyerahin semua konsepnya ke elo" kata Daniel.
Sana mengagguk setuju, "Oke, emang acaranya buat kapan? Terus kalian maunya kaya gimana?"
"Sebisanya kamu aja" kata Jinhwan "kita ngikut aja, iya gak Niel?"
Daniel mengangguk setuju, "Elo omongin dah berdua, gue mau belanja buat pisang nugget" pamit Daniel dan pergi lebih dahulu. Meninggalkan Sana dan Daniel.
Jinhwan dengan senang hati mengangguk, sedangkan Sana merasa tidak yakin.
Tbc
Ngerepotin gue aja si dispet tuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Knock [Jinhwan - Sana]✓
Fanfic[KIMcheees Series] Knock on my heart and open it up No need for that gold key or get lucky If you truly mean it everything's gonna be okay