Jinhwan POV
4 tahun gue berhasil kembali fokus pada mimpi gue, pada bisnis gue, pada adik-adik gue.
Hingga beberapa bulan yang lalu sebuah keajaiban datang pada keluarga gue.
Bunda yang kembali pada kami, dan ayah yang berani menampakan diri.
Meskipun mereka masih terasa canggung.
Walaupun gue dan adik-adik tidak banyak berharap akan suatu keajaiban lain yang menghampiri keluarga kami. Karena bagi kami, seperti inipun sudah sangat membahagiakan.
Dan tentang janji gue pada diri sendiri.
Itu terjadi saat gue melihat Hanbin dinyatakan lolos SNMPTN.
Melihat adik gila gue berteriak bahagia, melihat kebahagian adik-adik yang lainnya. Dan merasakan rasa bangga pada diri gue sendiri.
Dan saat gue memberikan kabar tersebut pada Ayah. Ayah menangis haru.
Dan pada saat itu juga gue berpikir, apakah orang tua akan sebangga ini saat melihat anaknya berhasil meraih sesuatu?, kenapa hati kecil gue juga ingin merasakan hal-hal seperti itu dimasa depannya.
Ya. Dari keingin kecil itulah sebuah janji bermula. Sebenarnya hanya janji yang didengar oleh diri gue, tetapi janji tetaplah janji.
Pada saat itu gue berjanji,
'Akan membangun sebuah keluarga, jika keadaan keluarga gue mulai membaik'
'Dan wanita yang akan gue ajak untuk membangun rumah tangga itu, adalah seseorang yang sejak awal sudah berhasil mengetuk pintu hati gue yang terkunci"
Sialnya wanita tersebut sudah dimiliki orang lain.
❤
Author POV
"Lo ketemu Jinan pas wisuda?"
Sana yang sedang tengkurap diatas ranjang langsung menoleh kepada Suzy yang baru saja datang, "Tau dari mana kak?"
Suzy ikut tengkurap di atas tempat tidur Sana bersama pemiliknya, "Tadi gue ke cafe barunya, dia bilang ketemu sama lo."
"Gue kira dia lupa.." gumam Sana "gue tadi sempet fotoin dia sama keluarganya" lanjut Sana.
"Dia nanya, hubungan elo sama si Niel" cerita Suzy "terus gue pura-pura bego aja, gak tau apa-apa."
Sana mendelik saat mendengar cerita Suzy "Lomah kak, sok-sokan pura-pura bego, nanti bego beneran aja ribet kan." kata Sana dan langsung mendapatkan lemparan boneka dari Suzy.
"Bego-bego gini cinta gue gak bertepuk sebelah tangan ya" sindir Suzy dan langsung mendapatkan pukulan di pahanya oleh Sana.
"Eh tapi ya kak, gue pas fotoin Kak Jinan. Gue liat ada sepasang orang tua diantara mereka" cerita Sana "Kak Suzy bilang katanya orang tua Kak Jinan itu udah cerai"
Suzy mengangguk "Gue juga kaget anjir pas dateng ke cafenya terus dia ngenalin ayah sama bundanya" cerita Suzy heboh "terus ada satu fakta lagi yang bikin gue kaget sampe nyemburin minuman."
Sana menaikan sebelah alisnya, merasa heran saat melihat cara bercerita Suzy yang heboh.
Semenjak lulus SMA, entah mengapa Suzy dan Sana menjadi semakin lebih akrab. Bersahabat baik dan sering main bersama.
"Gue rasa ya San, itu manusia udah mulai taubat" gumam Suzy,
"Kak Jinan bukan bandar narkoba kali, dia insyaf emang bikin salah apaan?" Suzy gemas menggetok jidat Sana dengan kesal.
Suzy menghela nafasnya "Jinhwan itu punya sebuah luka yang membuat dia mengunci hatinya" jelas Suzy yang tiba-tiba menjadi serius "dan gue rasa luka dia sekarang udah sembuh,"
Sana diam saja, menanti kelanjutan apa yang Suzy katakan.
"Firasat gue juga bilang, kalo itu manusia boncel pengen buka pintu hatinya" lanjut Suzy "tapi masalahnya, dia gak tau kunci pintunya dimana"
"Coba ke tukang kunci, minta dibikinin yang baru." saran Sana membuat Suzy mendelik.
"Elo mentang-mentang sekarang udah wisuda, otak jadi kaga digunain lagi" sindir Suzy "dah ah, darah tinggi gue ladenin lo. Gue balik ye, cowok gue dah jemput"
"Cowok mana lagi kak?"
Suzy mengumpat saat mendengar perkataan Sana, "Serah lo. Mending siapin diri aja, kali-kali ada yang dateng buat lamar lo"
Tbc
Aku rasa ini tidak jelas :(
Jujur tadinya mau masukin kisah selama Jinan kuliah.
Tapi.... Males ah
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Knock [Jinhwan - Sana]✓
Fanfiction[KIMcheees Series] Knock on my heart and open it up No need for that gold key or get lucky If you truly mean it everything's gonna be okay