Gue harap akan bertemu lo disini. Walaupun harapannya cuma 10%
-LN.TamaraKP-🍭
Malam senin adalah jadwal kepulangan ulfah kampung halaman. Yaampun berasa sedang merantau, tapi ya emang gitu kan. Ulfah sekarang lebih memberanikan diri untuk pulang menaiki sepeda motornya. Itupun atas izin dari ayah nya.
Dalam perjalanan keheningan yang dia dapat. Setelah hampir sampai dia mendengar suara sirine yang amat tidak dia sukai.
Ternyata itu adalah barisan mobil para tentara. Entah mereka mau kemana yang jelas dia sendiri kesal dengan bunyi sirine itu. Bisa-bisanya mengganggu kesunyian malamnya.
.
"Assalamualaikum bunda. Anakmu pulang"-salam ulfah seraya memasuki rumahnya
"Waalikumussalam ul. Sudah makan?"-tanya sang mama seraya memeluk sang anak. Nama kecilnya di rumah adalah aul, jadi jangan heran ya.
"Udah ma. Aul masuk kamar ya. Capek. Besok aul kerja"-jawab ulfah
"Yaudah istirahat sana sayang. Goodnight"-ucap sang bunda sambil mencium atas kepala ulfah
"Night bun"-ucap ulfah mencium sang bunda
Bundanya sudah melarang ulfah untuk bekerja. Tapi katanya sayang kalo dia harus berhenti bekerja. Kesempatan kerja disana sangat minim. Jadi ulfah tidak mau menyia nyiakan kerjaannya sekarang. Sebisa mungkin ia akan menjalani dua status sekaligus. Karyawan dan mahasiswa.
.
Disisi lain. Tampak para pasukan TNI AL sedang berkemas untuk penyerahan pasukan kepada keluarganya. Mereka akan diberi waktu satuminggu untuk berkumpul dengan sanak keluarganya sebelum mereka melaksanakan tugas yang cukup berat.
"Mar, dijemput siapa?"-tanya aryo
"Bunda sama ayah gue mungkin"-jawab tamara
"Lah kok mungkin?"-tanya bima penasaran
"Bunda sama ayah gue pasti sibuk. Entah mereka mau dateng apa engga. Gue sih ngga berharap. Yang penting gue bisa pulang. Ketemu ortu gue dirumah pun ngga jadi masalah."- ucap tamara sedikit lemah karena dia sangat ingin dijemput oleh sang bunda dan ayahnya. Tapi terkadang dia hanya dijemput eh sahabat kecilnya. Orang tua mara sangat sibuk. Jadi mara tetap memakluminya.
"Sabar ya mar. Kalo lo jadi mayor. Ortu lo pasti dateng kok." ucap aryo sedikit menghibur tamara
"Kampret. Lama bege"-ucap tamara kesal dengan sahabtanya itu
"Kapten dilarang berbicara kasar"- ucap aryo sambil menggerakkan telunjuknya kekanan dan kekiri
"Serah lo yo. Mending tidur. Harus fresh buat besok."-ucap bima menengahi pembicaraan mereka
Kok gue berharap ketemu ulfah lagi ya.
Padahal ini jauh dari tempat pertama gue ketemu ulfah-batin tamara
.
.Malam harinya ulfah tidak bisa tidur. Entah apa yang dipikirkannya. Yang jelas dia tidak bisa tidur. Sampai suara dering telpon membuyarkan lamunannya. Ya ulfah melamun dibalkon kamarnya sambil ditemani laptop, es coklat dan beberapa makanan ringan tak lupa dengan handphonenya yang digenggamnya.
Drtt drttt drtt
"Assalamualaikum fah"
"Waalikumussalam ada apa din?"
"Besok libur ga? Temenin gue jemput pacar gue yuk. Dia markas TNI AL"
"Maaf din gue besok kerja. Lagian ngapain gue kesana. Jadi kameramen lo gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Captein [HIATUS]
Teen FictionDua hati dipertemukan dengan ketidaksengajaan. Pertemuan yang bahkan tidak direncanakan. Pertemuan ini membawa kita kepada rasa baru serta kehidupan baru Kisah cinta mahasiswi serta anggota TNI Yukkk marii yukk baca baca #1 capten [19Agustus2020]