Senyummu senyumku

240 12 2
                                    

Haloo guysss, selamatt datangg dipartt baruuu iniii huhuuu.
Kalian nunggu ga sihh. Walaupun kalian jadi silent reader, akuu tetep seneng. Apalagi kalo kalian vote, follow akun aku, Akuu nambahhh senengg hehehe

Yukkk lanjutt ke cerita nyaa. Daripada banyak cingconggg

.

AuthorProv

Cup

Tanpa aba aba, Ulfah mencium pipi Tamara. Muka Tamara langsung tegang. Matanya membulat, tak yakin apa yang tadi dilakukan Ulfah. Ulfah yang baru sadar kelakuannya pun, malah menyembunyikan wajahnya di dada Tamara.

"Nakal ya sekarang"Ucap Tamara menggoda Ulfah yang masih setia di dada nya

"Shtt, diem Ulfah maluu"Ucap Ulfah tanpa mengangkat wajahnya

"Hahaha yaudahh iyaa" sambil mengelus hijab Ulfah sayang

"Kakak kok deg deg an?"tanya Ulfah polos sambil mengangkat wajah dan tubuhnya dari pelukan Tamara

Astaghfirullah, ini anak emang polos bangett. Gue kan sekarang yang jadi malu- Batin tamara

"Kalo ga deg degan aku mati dong"Alibi Tamara

"Iyasii" dengan polos nya Ulfah mengangguk

"Yaudah mau makan apa?"Tanya Tamara

"Makan Mie ayam pak Somad kak. Aku lagi pengennn" Jawab Ulfah senang sambil bertepuk tepuk tangan

"Jangan mie ayam fah. Apa kek KFC, McD jangan itu fah. Aku kan pengen yang romantis gitu loh. Kalo di mie ayam kan ada sweet sweet nya" Inilah kenapa jarang sekali bertanya soal pilihan makanan ke Ulfah. Pasti jawabannya pasti mie ayam, seblak, bakso Aci, paling mentok Rumah eskrim

"Yahhh, yaudah terserah kakak. Nanti aku makan mie ayam kalo ke Bogor aja"Jawab Ulfah sedikit kesal

"Yaudah nanti kita beli mie ayam. Tapi sekarang aku ngajak ke cafe gyis dulu yaa. Ada yang mau aku sampein"Ucap Tamara

"Iyaa kak iyaa"

.

Sepanjang jalan mereka diam. Namun, lebih banyak Tamara yang memulai obrolan dan diakhiri Ulfah.

Susah memang laki laki yang mencari topik, wanita yang menyelesaikan topik nya.

Ulfah daritadi sibuk dengan hp nya. Dari sejak ada yang menelponnya, dia jadi sibuk sendiri. Namun, anehnya Ulfah terlihat begitu diam. Buka. Seperti Ulfah yang jika menerima pesan dari teman teman kampusnya. Dia akan sangat aktif, dan menjawab dengan ceria.

Dia sama sekali tidak memperdulikan Tamara yang sejak tadi bertanya atau bahkan mengajaknya berbicara. Dia fokus terhadap hp nya, terkadang dia menggerutu sendiri.

"Ekhm" pelan
"EKhm" naik satu oktaf
"EKHM" Naik teruss

"Ehh kenapa kak? Udah sampe" Ucap dia kaget. Namun, terlihat ingin menangis tapi tertahan.

"Kamu kenapa sih?" Rasa penasaran Tamara semakin menjadi

"Gapapa kak. Ayok masuk yuk. Aku udah laper" dari suaranya sudah sedikit serak. Tandanya dia tadi nangis.

Mereka pun masuk ke dalam cafe. Melihat mood Ulfah yang melow, Tamara pun akhirnya yang memilihkan menu makanan. Tak lupa membelikan Es Milo+Boba, dan eskrim coklat. Itulah yang dibutuhkan Ulfah ketika mood nya ancur.

"Kenapa harus pura pura tersenyum didepan aku, padahal hati kamu lagi rapuh fah. Aku ada bukan di saat suka aja, aku juga pengen ada disaat kamu duka fah. Jangan tutupin dari aku fah. Aku mungkin ga bisa nyelesaiin masalah kamu, tapi aku punya tangan dan bahu untuk kamu. Tangan untuk menghapus air mata kamu, nguatin kamu, ngerangkul kamu. Ada bahu aku untuk kamu bersandar, untuk kamu tumpahkan air mata. Aku ngerasa gagal fah, liat kamu sedih gini. Aku ga tau apa apa, bahkan kamu ga bisa jadiin orang terpenting dihidup kamu. Kamu anggep aku ga fah, atau cuma aku yang nganggep kamu?" Ucap Tamara panjang lebar, Ulfah pun tertunduk. Dia bingung untuk menceritakan nya atau tidak, dia hanya memendam ini sendiri.

I Love My Captein [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang