Akhirnya...
Aku kembali bisa melihatmu
Melalui media elektronik, kau kirimkan agendamu
Mata binar yang bergerak kesana kemari
Senyum yang biasa terlukis di wajahmu
Tawa yang mengundang decak kagum pendengarmu
Gerak-gerikmu menggambarkan betapa bahagianya harimuDengan itu aku tak perlu lagi menanyakan kabarmu
Aku tak ingin menjadi seseorang yang baku seperti dulu
Yang hanya bertanya hal sederhana berulang-ulang
Membuatmu bosan bercerita padakuSaat ini aku tak lagi berada di lingkaran kehidupanmu
Jalan kita sudah berbeda
Aku tak tau lagi
Seperti apa kegiatanmu
Apa yang kau lakukan hari ini, kemarin ataupun besokAku ingin... Ingin sekali
Kembali berada di sampingmu
Ingin kuceritakan perasaanku ini
Rasa yang membuatku malu
Malu untuk menyapamu
Sekadar hai pun aku tak berani
Cukuplah melihatmu dari kejauhan
Aku sungguh sangat bahagiaTolonglah... Sekali saja
Biarkan aku menyapamu melalui rembulan
Kasih.. aku tak berhak lagi memanggilmu kekasih
Bukan lagi.. jelas sekali aku bermimpi
Tak perlu lagi kau menaruh rasa
Anggap saja aku hanya angin lalu
Yang seenaknya saja menyentuh kulit lembutmuLihatlah...
Aku berusaha untuk jujur
Jujur pada perasaanku sendiri
Yang selama ini menjadi beban di hatiku
Satu detik berlalu
Setahun tertinggal
Puas aku melihat gambarmu
Merasakan betapa aku masih mencintaimu
Kau adalah seseorang
Yang mampu menjadikan aku
Sebagai lelaki yang menyedihkan

KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
PoésieBeberapa rasa dan emosi tidak selalu diceritakan sepenuhnya, ada rasa yang hanya beberapa kata saja sudah mewakili isinya, dan ada pula emosi yang saat itu pula harus diabadikan meskipun hanya beberapa kalimat saja. Karya ini adalah puisi yang aku p...