Kepingan Puisi

37 7 0
                                        

Putih kain lapisi putih tubuhmu
Rambut ikal yang menjadi ciri khasmu
Aku tak setuju takdir merenggutmu
Jadi sesuatu pemisah kau dan aku
Apapun itu, aku tetap menganggap kau ada di setiap helaaan nafasku
Yang selalu menceritakan beruntungnya aku dulu mengenalmu
Untuk pertengkaran yang kita alami dulu

Dengan segala kekuatanku merangkai kata rindu
Hiasilah ia dengan alunan jiwamu
Itulah keinginan yang tak akan terwujud
Sejak kau pergi, tulisan ini berduka
Terserah apa kata orang tentang puisi ini
Itu bukan urusanku
Rindu tidak akan pernah sampai kawan
Asal kau tau, sekalipun aku tak pernah melupakanmu

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang