My husband is pyscopath 10

13.6K 536 7
                                    

"Jadi orang yang sepesial bagi gue adalah Binanca" kata Brian dengan nada yang sendu

"Siapa itu Binanca?" tanya Tina,

'Apa dia orang yang sangat di cintai suamiku?' 'apa yang akan terjadi bila Binanca hadir di hidupnya?' 'apa Brian akan meninggalkannya?' 'atau sebenarnya Tina adalah perusak hubungan Binanca dan Brian?' pikir Tina gelisah

"Bri udah lah gausah di inget lagi gue tau perasaan lo" kata Samuel sambil menepuk pundak Brian untuk menguatkan

"Sorry Bri sebenarnya itu tangtangan dari gue, gue gak maksud ngingetin lo atas semua itu" kata Daniel menyesal

"Gapapa kok bro gue juga udah iklas" kata Brian tersirat kesedihan yang sangat dalam di mata Brian

"Sebenarnya siapa sih itu Binanca?" tanya Tina lagi

"Na sini deketan sama gue" titah Brian dan Tina pun mendekat

"Na....Binanca adalah wanita yang paling aku sayangi setelah ibu ku, dia bagai pelangi setelah hujan, sosok wanita yang sangat tangguh dan masa lalu yang takan pernah kembali, wanita yang tak pernah lepas sedetik pun dariku, dia adik ku Binanca, wanita yang seharusnya ku jaga dengan baik tapi aku malah membuatnya terluka, beberapa tahun lalu saat aku dan adiku di tinggal bekerja oleh ayah dan ibu ada orang orang asing masuk ke rumahku dan merusak semuanya, aku dan adiku saat itu sedang berada di kamar dan mendengar keributan lantas melihat apa yang terjadi lalu semuanya terjadi begitu cepat aku dan adiku di serang, dengan kemampuan bela diri ku yang terbatas aku kalah, kami berdua terkapar lemah tak berdaya sampai beberapa tetangga kami datang dan membawa kami ke rumah sakit tapi sayang nyawa adiku tak selamat dia mengalami pendarahan parah di otak karna pukulan salah satu bajingan itu setelah aku sembuh aku memilih untuk hidup sendiri sampai sekarang" jelas Brian

Disaat seperti ini Tina bisa melihat sosok Brian yang lemah tetapi dengan mata yang tersirat dendam mendalam. Tina sadar kehilangan seseorang yang sangat berarti itu sangat menyakitkan seperti dia yang kehilangan dua sosok pahlawan di hidupnya -ayah dan ibunya- dua orang yang selalu tersenyum dalam keadaan lelah sekalipun tapi Tina sadar itu takdir tuhan dan Tina harus iklas atas semua yang terjadi

"Maaf kan aku karna aku kau jadi bersedih" kata Tina sambil memeluk Brian

"Tak apa ini sudah seharusnya terjadi karna sekarang kau adalah istri ku" kata Brian membalas pelukan Tina

"Aduh kayanya banyak nyamuk di sini" kata Davin sang perusak suasana sambil menepuk mepukan tangannya seperti menepuk nyamuk. Membuat semua orang menatap Davin dingin

"Yauda daripada sedih sedihan mending kita lanjut tangtangan, kan masih ada satu lagi" kata Davin mencoba mencairkan suasana

"Iya ya sekarang kan giliran Tina" kata Samuel tersenyum jahil

"Na cium gue aja, gue gak gigit kok" kata Daniel

"Mulai berani lo" kata Brian dengan aura hitam pekat bagai malam yang mendung

"Hahahaha kalian ini masa aku milih pria lain disaat ada suami ku yang tampannya mengalahkan aktris korea" kata Tina memeluk Brian mesra membuat para jomblo iri dan Brian tersenyum menang

"Oke sebelum cium di mulai dengan waktu 5 menit dan gak boleh berhenti kalo berhenti ulang lagi oke" kata Davin

"Siap...1...2...3.mulai" kata Davin

Tina langsung mendekatkan wajahnya dan wajah Brian menempelkan bibir mereka lalu melumatnya, mula mula pelan lembut dan sedikt menuntut

Hingga Brian tak mampu menahan hasrat untuk mengecap bibir merah di hadapannya dan semakin memperdalam ciuman mereka, lidah nakalnya mulai memasuki mulut Tina, lidah mereka saling beradu membuat

Suara kecapan satu sama lain terdengar, Brian membelai lembut pipi Tina dan Tina mengalungkan tangannya di leler Brian dan semakin memperdalam ciuman mereka

"Waktu habis" kata Davin sebagai tanda henti, tapi dua sejoli di depan mereka malah memperdalam ciuman mereka dan tidak mendengarkan orang sekitar seakan dunia milik mereka berdua

"Udah woy udah jangan buat jomblo iri, udah hayati gak kuat bunuh hayati di rawa rawa" terikak Daniel lebay

Tina dan Brian pun menghentikan ciuman mereka dan menatap tiga orang di depanya dengan napas terengah engah

"Ganggu aja, makanya cepet nikah sono" kata Brian

"Tu napsu apa doyan bang" tanya Davin jahil membuat muka Tina memerah seperti kepitig rebus

"Udah dong kasian tinanya malu" kata Brian sambil memeluk Tina menenggelamkan Tina di dada bidangnya

"Biasanya juga malu maluin" kata Davin sukses mendapat pelototan tajam Brian yang membuat Davin ketakutan

"Na udah dong malu nya, semua itu wajar kok kan kalian suami istri" kata Samuel agar Tina tidak bersembunyi di pelukan Brian terus

"Iya Na apa lo ga pengap apa sembunyi di situ?" tanya Daniel

Tiba tiba Tina berdiri dengan cepat dan berjalan tergesa gesa menuju dapur sambil berkata

"Gue masak dulu, bentar lagi waktu makan"

"Ya ampun bini lo lucu banget sih Bri" kata Samuel

"Lo pikir Tina badut" timpal Davin

"Gue nyusul Tina dulu ya" kata Brian tampa mendengarkan ocehan mereka yang berada disana

Sedangkan di dapur Tina sibuk memotong sayur tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang, Tina sudah tau tangan siapa itu

Tina berbalik dan mendapati Brian tersenyum manis yang jarang atau mungkin tak pernah Brian tunjukan

"Apa sih Bri aku mau masak?" kata Tina mencoba memfokuskan diri pada masakan yang akan di buatnya

"Biarin gini dulu aku lagi nyaman" kata Brian sambil mempererat pelukannya

Karna tak mungkin menang melawan Brian Tina memilih mengalah dan membiarkan Brian memeluknya

Tampa di sadari tiga orang ganteng + gila memotret mereka dengan perasaan iri dan kebelet nikah

"Na aku akan mencoba mencintai mu sepenuh hati kuharap kau bersedia membatuku dalam usaha ini" kata Brian sambil mengecup leher putih Tina dengan lembut

"Kita berusaha bersama" kata Tina lalu menatap Brian dalam dan mengecup bibir itu pelan

"Ampun dah kita yang jomblo cuma bisa nonton dan gak bisa praktek" kata Davin pelan dan di angguki kedua orang bego lainnya

"Gue mah udah ah daripada kebelet nikah kan belum ada calonnya" kata Daniel sambil menjauh dari dapur di ikuti Davin dan Samuel

"Na maaf kalo aku belum bisa bahagiakan kamu tapi aku janji aku akan berjuang untuk selalu di sisimu" kata Brian

"Berada di dekatmu saja sudah bisa membuatku bahagia" kata Tina dengan tulus

"Dan berjanjilah apa pun yang terjadi dan kenyataan apapun yang kau hadapi tetaplah di sisiku" kata Brian

"Tentu aku akan bersama suamiku yang paling tampan ini" jawab Tina


My husband is psychopath {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang