Mereka semua masih terdiam di tempat melihat Jordan tergeletak tak berdaya di lantai dengan darah yang mengucur di tangan dan dahinya
"Na apa yang terjadi?" tanya Anna
"Tidak terjadi hal serius kok, cuma debu yang harus di bereskan" kata Tina santai sambil berjalan ke arah Jordan
"Bri bantu gue dapetin sidik jarinya, gue yakin berangkas itu hanya bisa di buka oleh sidik jari dari tuan nya"kata Tina kepada Brian yang langsung di turuti oleh Brian
Saat berangkas terbuka ada cukup banyak berkas yang tersimpan membuat Tina bingung yang mana berkas yang menyimpan data markas
" Na kenapa?" tanya Mega
" gue bingung, yang mana berkasnya"kata Tina sambil membuka satu per satu berkas yang ada di sana tampa minat membacanya
"Ambil aja semuanya urusan pilih memilih lakukan di rumah" kata Davin
"Iya Na kita gak punya banyak waktu, gue sama Daniel udah selesai sama yang di komputer" kata Lily lalu berjalan mendekati Tina membantu Tina mengemas berkas berkas di sana
"Udah selesaikan, ayo pergi" kata Samuel , tapi saat mereka akan membuka pintu, terdengar suara langkah kaki yang mendekat membuat semua orang disana kalang kabut
"Balkon" kata Tina tiba tiba yang membuat semua orang di sana bingung
"Maksudnya?" tanya mereka tak mengerti
"Kita keluar lewat balkon aja" kata Tina
"Lo gila,apa bosen hidup?kalo bosen idup mending jangan ajak ajak kita" kata Davin membuat Tina kesal
"Ya engak lah, gue bawa tali bego" kata Tina sambil menoyor kepala Davin
Mereka pun menuju ke arah balkon dan melihat ke bawah lalu kembali berdiri tegak
"Ini lantai berapa sih?" tanya Anna yang memang agak takut dengan ketinggian
"Entahlah, mungkin lantai 30" kata Tina dengan enteng
"Yaudah ayo kita turun, mana talinya" kata Mega yang tidak perduli di lantai berapa mereka sekarang
Tina pun mengeluarkan sebuah tali tambang yang kira kira panjangnya mencapai 10 meter dari dalam tasnya lalu mengikatnya pada pagar besi yang menurutnya paling kuat
"Sam lo turun duluan" kata Tina sambil memastikan tali sudah terikat kuat
"Lah kenapa gue? Kenapa gak cewe cewe dulu?" tanya Samuel
"Lo duluan buat jagain cewe cewe dari bawah kalau terjadi sesuatu" kata Tina lalu langsung dituruti Samuel
Saat Samuel turun dan memastikan tali aman terdengar suara ketukan pintu dari arah luar membuat semua orang di sana panik
"An sekarang giliran lo di lanjut Lily" perintah Tina yang langsung dituruti mereka
Melihat Anna dan Lily turun dengan lambat, Mega yang tak sabar dengan nekad nya melompat dari balkon atas ke balkon bawahnya membuat semua orang kaget
"Tadi Gue liat kera betina lompatin balkon dengan indahnya" kata Davin tiba tiba membuat Tina memikirkan sesuatu yang gila
Tina tiba tiba naik ke atas pagar dan mengeluarkan sebuah benda seperti magnet lalu berdiri di luar pagar dengan posisi menghadap mereka dan menempelkan benda seperti magnet itu ke tangan dan pagar
"Na lo gila apa? Itu bahaya" kata Brian mencoba mencegah ide gila Tina
"Gak akan apa apa kok" kata Tina lalu menjatuhkan dirinya membuat Anna dan Lily yang melihat itu dari bawah menjerit seketika
Tapi dengan cekatan Tina langsung menggapai sisi balkon yang dibawahnya lalu masuk ke balkon yang sama dengan Mega
"SIAPA DI SANA" teriak seseorang dari luar ruangan bos membuat Brian dan yang lain langsung buru buru melompat dari balkon mengikuti Tina dan Mega
"Sembunyi" kata Tina lalu menarik Anna dan Lily bersamaan sampai talinya putus sedangkan Samuel melompat ke arah balkon yang berada di bawahnya karna kalau ia ikut ke balkon yang sama dengan Anna dan Lily ia tak akan sempat
Tepat saat mereka bersembunyi seorang pria menengok ke arah bawah dari lantai atas
"Na ini gila, kita ampir ketauan" kata Davin
"tali ini gak berguna, kita lompat aja kaya tadi" kata Tina tak menghiraukan ucapan Davin
"Lah terus kita berdua gimana?" tanya Anna dan Lily
"Lo berdua di gendong aja" kata Tina enteng membuat Anna dan Lily melotot
"Lo gila, kalau di gendong gue di gendong siapa?" tanya Lily
"Sama Daniel " kata Tina
"Idih ogah gendong koala kaya dia" kata Daniel sambil bergidik ngeri
"Eh siapa juga yang mau di gendong sama lo" kata Lily dengan kesal
"UDAH DIEM pokoknya gakada bantahan" kata Tina dengan tegas menandakan semua kata katanya tidak dapat di bantah
"Anna di gendong Mega dulu abis di balkon bawah gantian sama Samuel" kata Tina langsung di turuti yang lain
Mereka melompat dan bergelayut dari satu balkon ke balkon lain dengan sangat cepat dan mudah, meski kurang mudah untuk dua pria yang sedang menggendong dua koala cantik dan berat
Saat Tina akan mendarat ke balkon terakhir ia langsung kembali naik, perbuatan itu sukses membuat semua orang kembali ke posisi masing masing
"Kenapa berhenti?" tanya Mega saat ini mereka berdiri di balkon lantai 5 tinggal 4 balkon lagi mereka akan mendarat di lantai dasar atau tempat parkir
"Ada orang di bawah" kata Tina membuat semua orang was was
"Terus sekarang kita harus bagaimana?" tanya Lily muali khawatir dengan apa yang akan terjadi pada mereka
"Kita akan memakai ini" kata Tina sambil mengeluarkan bom asap
"Apa itu tak berbahaya" tanya Anna dibalas gelengan dari Tina
Tina mulai menjalankan aksinya, ia mulai menengok ke balkon bawah dan memperkirakan jarak antara ia dan orang yang ada di bawah lalu melempar benda tersebut ke dalam ruangan yang ada di bawah nya dan tepat seperti dugaannya orang tersebut langsung berlari ke luar meminta bantuan
Tina yang melihat kesempatan pun dengan sigap melompat ke balkon bawah dan dalam waktu yang terbilang sangat cepat mereka sudah berada di bawah tepat di tempat parkir
Mereka langsung menuju mobil dan dengan buru buru Daniel melajukan mobil nya tampa menghiraukan Lily yang masih ada di gendongannya
Sesampainya di depan rumah mereka di sambut dengan pemandangan yang tidak menyenangkan, di sana terdapat banyak polisi dan juga warga yang sedang berbincang
"Kita mau kemana sekarang?" tanya Daniel
"Rumah Davin aja" kata Tina dan tampa membuang waktu Daniel langsung melajukan mobil nya ke tempat yang mereka tuju
********
" Vin gue aneh sama rumah lo" kata Samuel saat ini mereka sedang duduk santai di ruang tengah
"Aneh? Emang aneh kenapa?" tanya Davin
"Ya aneh aja gitu, banyak kejadian seperti pembunuhan, penyeludupan senjata dan yang lainnya lah, pokoknya kejadian kriminal. Tapi rumah lo gak kedatangan polisi" kata Samuel pasalnya hampir semua rumah yang ia jadikan tempat persembunyian akan hancur atau di kkepung polisi dalam waktu dekat
"Heh lo itu kayanya bukan orang yang peka deh, ya gak akan ada yang berani lapor polisi lah karna semua orang yang tinggal di perumahan ini adalah bawahan papa gue" kata Davin membuat semua orang terkejut kecuali Tina
"Jadi ini perumahan para penjahat gitu" kata Samuel ragu
"Ya gitu" kata Davin enteng lalu memakan cemilan yang ada di depannya
"Kenapa salah?" tanya Davin dibalas geleng an dari semua orang lalu dengan santainya lagi Davin mulai makan lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is psychopath {END}
Romansakisah ini bermula dari seorang petugas RSJ bernama Tina yang tidak sengaja melihat aksi pembunuhan yang di lakukan seorang pria "ap..a yang kau ...kau laku..kan "(Tina) " diam atau kau akan menyesal "(Brian)