3 hari telah berlalu kini Tina sudah di perbolehkan untuk pulang, dan 3 hari di rumah sakit bagai penjara bagi Tina
Bagaimana tidak setiap hari ia harus memakan makanan yang rasanya hambar dan obat obatan yang begitu pahit, apa lagi iya tidak diperbolehkan turun dari ranjang membuatnya semakin kesal
"Na, lo yakin mau pulang?" tanya Anna dengan nada tak terima
"Iya, kenapa emang? Lo ga do'a in gue sakit terus kan An" kata Tina penuh selidik
"Ya enggak lah, gue cuma sayang aja gituh" kata Anna dengan nada lesu
"Sayang kenapa?" tanya Tina
"Gapapa kok yang" kata Brian yang baru saja masuk bersama Davin sambil tersenyum manis
"Yeh, bucin" kata Davin sambil mendorong tubuh Brian dibalas cengiran dari Brian
"Ya sayang gituh, gak bisa cuci mata tiap hari, kan di sini banyak doktor ganteng and macho" kata Anna membuat Tina memutar bola matanya dengan malas
"Kirain apa, kan di rumah juga banyak cowo ganteng, misalnya Samuel" kata Tina sambil menaik turunkan alisnya
"Ohhh, jadi cuma si Sam aja yang ganteng, gue enggak???" tanya Brian membuat Tina sulit untuk berkata kata
"Bukan...bukan itu maksudnya...ja..jadi...maksudnya tuh..a..emm..itu" kata Tina gagu karna grogi dan binggung ingin bicara apa
"Itu apa?" Tanya Brian sambil menatap Tina dalam membuat Tina semakin gerogi
"HEY kalian, udah di tungguin dari tadi gak muncul muncul juga, ternyata masih ngerumpi di sini, mau ngerumpi ampe kapan? Ampe kakek kakek bisa salto atau ampe ni rumah sakit jadi rumah makan?" tanya Mega yang sedang berada di ambang pintu dengan wajah kesal
"Oh iya lupa, kan tadi kita di suru jemput Tina ya?" kata Brian sambil menoleh ke arah Davin
"KITA, lo aja kali" kata Davin dengan ngeselinnya
"Yehh, si bangbang kampret" kata Brian
"Ngomong apa lo barusan Jubed?" tanya Davin sambil melotot garang
"Ngomongin tetangga sebelah"jawab Brian acuh tak acuh
" UDAH udah, ribut mulu kalian tuh, kasian yang lain udah nunggu di mobil" kata Mega garang
"Na ayo kita pergi" kata Mega sambil membantu Tina yang turun dari ranjang
"Eh, tunggu tunggu, apa Tina gak butuh kursi roda?" tanya Brian yang langsung ikut membantu Tina
"Brian gue tuh HAMIL, bukan lumpuh,jadi gak perlu pake kursi roda, kursi roda segala" kata Tina menekankan kata hamil
"Yaudah tapi gue papah ya" kata Brian dibalas anggukan Tina
Sesampainya di parkiran rumah sakit, Tina, Anna, Mega, Brian dan Davin langsung disuguhi tatapan dingin dari tante Maya dan yang lain
"Kalian abis ngelilingi rumah sakit atau ngantri sembako, lama banget tau" kata Lily yang sedang bersandar di pintu mobil
"Iya, kalian tuh lama, liat tante udah lumutan nungguin kalian" kata tante Maya dengan nada kesal
"Hehehe maaf" kata mereka(Tina, Brian, Davin, Mega dan Anna) bersamaan
"Udah lah jangan banyak ngemeng, jadi pergi gak?" tanya Daniel yang sudah duduk di kursi kemudi
"Yaudah iya, jadi kok" kata Brian lalu masuk ke dalam mobil sambil memapah Tina
*********
Sesampainya di rumah mereka dibuat keheranan, karna ada seorang pria yang usianya sekitar 40 an sedang menunggu mereka di teras rumah"Maaf tuan, anda siapa dan ada keperluan apa anda kemari?" tanya om Dito saat sudah berada di depan orang tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is psychopath {END}
Romansakisah ini bermula dari seorang petugas RSJ bernama Tina yang tidak sengaja melihat aksi pembunuhan yang di lakukan seorang pria "ap..a yang kau ...kau laku..kan "(Tina) " diam atau kau akan menyesal "(Brian)