My husband is pyschopath 42

15.3K 411 46
                                    

Brian pun berjalan ke arah Tina dengan mata yang sudah memerah karna terlalu banyak menangis

"Na, maaf aku gak bisa jadi suami yang baik untuk kamu" kata Brian lihir sambil memegang tangan Tina yang begitu dingin

Brian pun mendekatkan wajahnya ke wajah Tina dan mengecup bibir yang sudah terlihat sangat pucat tersebut dengan sayang lalu Brian memeluk tubuh Tina yang begitu kaku

Di sandarkannya kepala Brian ke dada Tina dan berharap masih ada detak jantung di sana tapi semua harapannya musnah saat ia tidak merasakan detakan apa pun

"Na, pertemuan pertama kita, mungkin tak seindah pertemuan yang kau inginkan dan pernikahan kita tidak di dasari oleh cinta maupun kepercayaan, tapi Na, sungguh aku tidak bisa mengelak bahwa aku sudah jatuh cinta padamu,aku bukan jatuh cinta kepada parasmu, tapi aku jatuh cinta pada sifat mu yang konyol,kekanak kanakan, dan kejam. Kau tau mungkin ini terdengar aneh, tapi itulah kenyataan, kau sudah menjadi pelengkap jiwaku" kata Brian dengan air mata yang sudah turun lagi entah untuk ke berapa kalinya

"Sayang, putra ayah yang tampan, maaf ayah tidak bisa menjadi ayah yang baik" kata Brian saat sudah berada di dekat bangkar anaknya

Brian pun menggendong putranya yang sudah tiada dengan tubuh bergetar dan air mata Brian jatuh tepat di mata putranya

Tiba tiba Brian merasakan pergerakan di kaki putranya membuat Brian terdiam

"Hah...hah...putra ayah" kata Brian lalu mendekatkan kepala nya ke dada putranya dan benar detakan itu terdengar

"Dokter... Dokter... Cepat panggilkan dokter" teriak Brian membuat semua orang yang ada di luar segera masuk ke dalam

"Ada apa?" tanya mapersalinan
"Ma, anak Brian hidup" kata Brian dengan suara bergetar dan air mata yang turun dengan deras

"Bri mama tau kehilangan itu menyakitkan, tapi mama mohon jangan kaya gini" kata mama Brian membuat Brian meggeleng kuat

"Enga ma, coba rasakan ini" kata Brian sambil meletakan tangan mamanya di dada bayi kecil yang sedang ia gendong

Mata mama Brian melotot seketika saat merasakan sebuah detakan kecil di dada cucunya

"Maaf, permisi saya akan memeriksa keadaan anak anda" kata dokter yang tadi membantu persalinan

"Mohon untuk keluarga bisa di tunggu di luar" kata seorang suster

Saat dokter tersebut memeriksa keadaan bayi tersebut, tiba tiba seorang suster menjatuhkan data pasien yang ada di tangannya membuat semua orang yang ada di sana menoleh

"Ada apa suster?" tanya dokter tersebut sambil menghampiri suster tersebut

"Ma...ma..m..a..mayat itu bergerak" kata suster tersebut membuat dokter yang menanganni Tina segera melangkah ke arah Tina dan langsung memeriksa keadaan Tina

"Suster panggilkan dokter lain" kata dokter tersebut tiba tiba setelah memeriksa keadaan Tina

"Baik dok" kata seorang suster lalu berlari ke luar untuk memanggil dokter lain

Melihat seorang suster berlari dari ruangan Tina Brian dan semua orang di sana merasa panik

"Ma, apa yang terjadi" kata Brian sambil menangis kembali.

Setelah beberapa lama sekitar 6 dokter lain masuk ke ruangan Tina membuat Brian main cemas

Entah berapa lama mereka menunggu dengan cemas dan takut. kini seorang dokter keluar dan ingin mengajak Brian bicara secara pribadi

"Ada apa dok? Anak saya hidup lagi kan?" tanya Brian dengan cemas dan takut jawaban dari dokter menghancurkan harapannya

"Tentu, dan bukan hanya anak anda yang hidup kembali tapi istri anda juga" kata dokter tersebut dengan senyum yang lebar

"Apa? Dokter anda sedang tidak bercanda kan?" kata Brian dengan tidak percaya

"Tidak, saya sedang tidak bercanda dan semua ini kuasa tuhan, kami para doktor tadinya tak bisa melakukan apa apa lagi bahkan dengan alat medis tercanggih sekalipun tapi berkat kuasa tuhan semua nya terjadi" kata dokter tersebut membuat Brian tak kuasa menahan tangis bahagianya

"Baiklah, saya permisi terkebih dahulu karna ada hal yang harus di urus dan untuk istri anda bisa di temui setekah di pindahkan ke kamar rawat" kata dokter tersebut lalu pergi

"Bri kenapa? Apa terjadi hal serius?" tanya Davin dan yang lain

"Hiks...Vin" kata Brian lalu memeluk Davin, ia tak kuasa merasakan kebahagiaan yang begitu membuncah di hatinya

"Apa semua baik baik saja? Apa anakmu hidup kembali?" tanya Davin

"Ya anak ku hidup kembali tapi bukan hanya dia yang kembali, Tina juga" kata Brian sambil tersenyum lebar

"Lo gak bo'ong kan?" tanya Davin sambil melepaskan pelukan Brian

"Gue agk bo'ong, buat apa juga gue bo'ong gak guna tau" kata Brian dengan senyum lebar membuat semua orang juga ikut tersenyum lalu mereka pun saling berpelukan

"Terus Tina nya sekarang dimana?" tanya tante Maya

"Tina masih di dalem, masih dalam pemeriksaan, mungkin sebentar lagi akan di pindahkan ke ruang rawat" kata Brian membuat semua orang bernafas lega

*******

Kini semua orang sedang di ruang rawat Tina, menunggu Tina yang belum siuman

Sedangkan si kembar sudah tertidur di box khusus bayi yang di sediakan rumah sakit

Tiba tiba mata Tina mengerjip membuat Brian yang melihat pergerakan di mata Tina pun segera menghampiri Tina

"Tina apa yang kau rasakan?" tanya Brian

"Bri aku masih ngantuk, bangunnya entar siang aja" kata Tina lalu memejamkan matanya lagi membuat semua orang yang tadi nya terharu tertawa seketika

"Suttt...jangan bersisik, jangan ganggu tidur ibu hamil" kata Tina lalu menyentuh perutnya

"Loh kok perut aku datar" kata Tina dengan panik dan air matanya sudah turun

"Brian bayinya mana?" tanya Tina sambil memegangi perutnya

"Bayinya di sana" kata Brian lalu menunjuk box bayi yang tak jauh dari ranjangnya

"Jadi aku udah ngelahirin? Kok gak inget ya" kata Tina berhasil menghancurkan suasana yang sahdu

"Dasar Tinonet gak pernah berubah" kata Davin membuat semua orang tertawa

"Biarin, yang penting happy, wlee" kata Tina sambil menjulurkan lidahnya

"Bri mau gendong bayi" kata Tina dibalas anggukan dari Brian lalu Brian dan Davin berjalan ke arah box bayi dan membawa ke dua bayi itu

"Loh kok dua, satu lagi anak siapa?" tanya Tina dengan polosnya membuat semua orang menepuk jidat secara bersamaan

"Anak lo lah" kata Davin membuat Tina menggerutkan keningnya

"Hah, perasaan pas di usg 1 dehh kok berojol 2" kata Tina membuat semua orang tertawa

"Ya kan yang satu lagi kemarin pas di usg ngumpet di belakang sodaranya" kata Davin

"Beneran?" tanya Tina tak percaya dibalas anggukan dari Davin

"Wah, anak ku berbakat jadi atlit petak umpet" kata Tina membuat semua orang tertawa kembali

"Oh iya Na, anak anak lo belom di kasih nama, mau kasih nama apa?" tanya Anna tiba tiba

"Untuk yang pertama namanya Allanno wijaya dinarta dan yang ke dua Ellano wijaya dinarta" kata Tina pasti

"Nama yang indah" kata Brian lalu meletakan Al di kanan Tina dan El di kiri Tina

"Seindah hari yang akan datang" kata Tina lalu tersenyum manis

Semuanya bahagia karna akhirnya kisah cinta Brian dan Tina tidak berakhir teragis, ya meski bahaya akan selalu datang karna mereka adalah ratu dan raja dunia hitam

The end

My husband is psychopath {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang