Saat dia melamar

110 2 4
                                    

Satu bulan berlalu sejak dia berkunjung ke rumahku pertama kalinya, selanjutnya yang dia lakukan hanya selalu membangunkan ku shalat tahajud setiap malam melalui telepon yang akan mati sebelum bisa kuangkat, yang aku sebut misscall tahajud darinya, karena dia hanya berniat membangunkanku saja, seperti yang pernah dia ceritakan saat kami diangkot menuju rumahku dulu, bahwa dia akan me-misscall aku untuk membangunkanku shalat tahajud, seperti yang dia lakukan ke semua teman-temannya. Kini, dia benar-benar melakukannya.

Aku dan dia sama- sama saling diam dan tenggelam dalam rutinitas kehidupan kami masing-masing. Setiap hari hanya ada misscall tahajud darinya. Itulah sebuah bahasa darinya agar aku menjadi lebih dekat kepada Allah. Sejak pertemuan demi pertemuan yang telah kami lalui, kini ku menyadari hubungan kami terjalim dalam sebuah ikatan untuk saling memotivasi dalam kebaikan. Karena aku dan Rais tidak pernah bertemu lagi didunia nyata maupun saling menyapa di dunia maya, seperti yang seharusnya sesuai ajaran islam, lelaki dan perempuan tidak boleh berkhalwat atau berdua-duaan terlalu lama dalam urusan yang tidak terlalu penting, walaupun hanya lewat telepon, SMS, atau email atau media sosial lainnya, yang akan menimbulkan fitnah. Aku menyadari, ilmu agama ku masih dalam taraf pemula, jadi seiring waktu aku baru mulai menerapkan hal itu.

Aku telah menghapus semua foto-foto ku yang ada di FS dan tidak menanggapi pesan dari lelaki diemail atau FS, jika urusannya tidak terlalu penting. Aku harus total berubah. Aku banyak mendapat pencerahan, sejak aku semakin memperbanyak bacaan tentang Islam, dan sedikit-sedikit aku mulai bangkit dan melupakan kisah cintaku yang dulu. Seperti dalam buku La Tahzan, kita tidak boleh menjadi bodoh dengan terus mengingat masa lalu, lalu menangisi atau meratapi nya jika tak sesuai dengan yang kita harapkan. Itu sama saja membuat diri kita merasa menjadi orang yang tidak pernah bahagia, lalu perlahan tak ada lagi semangat untuk hidup untuk melalui kesulitan. Yang seharusnya kita pasrahkan kepada Allah. Semua yang terjadi dihidup kita niscaya, semua karena seizin Allah. Yang pasti aku harus bersyukur dengan semua karunianya yang mungkin luput dari pengamatanku selama ini.
Seumur hidupku memang penuh dengan buku dan buku sebagai acuannya, dan semoga nantinya mulai beralih ke kitab yang mulia, Al Qur'an.

Hari-hariku bergulir tanpa bisa kuhentikan sejenakpun yang membawaku kedalam satu fase hidupku yang berbeda. Aku menyadarinya, jika aku saat ini benar- benar ada dalam satu bagian dalam hidup yang kunamakan metamorfosis Rani. Aku benar-benar berubah, setidaknya dalam masa kepompong belum menjadi kupu-kupu indah. Bukan saja pemahamanku tentang hubungan cinta saja yang berubah, tapi sedikit demi sedikit aku bergerak maju mendekatiNya, walaupun jauh dari kata sempurna, tapi aku ingin berubah menjadi lebih baik. Aku tak pernah meminta sebuah nama lagi kini untuk menjadi jodohku, aku hanya ingin yang terbaik bagi hidupku untuk menemaniku beribadah padaNya. Aku sudah dalam titik ikhlas sama seperti dulu, aku ikhlas bapak ku meninggal tiba-tiba, ikhlas menikmati hidup didesa yang sebenarnya tidak kuinginkan dan ikhlas meninggalkan hubungan cinta yang salah. Bedanya kini ada dukungan spiritual dari teman- teman yang selalu menemaniku shalat Dhuha dan Rais dengan misscall tahajudnya setiap malam. Semuanya itu mengajak, menarikku, lalu membelenggu jiwa ku dalam sebuah alur kegiatan yang perlahan-lahan menempel di jiwa.

Menginjak diakhir bulan ini, beberapa menit sebelum aku shalat Dhuha. Ponselku berbunyi, ada telepon dari Rais, setelah selama ini hanya ada miscall tahajudnya saja yang kudengar tiap malam. Selain itu tak ada perbincangan atau pertemuan lagi diantara kami. Maka saat dia menghubungiku kembali.

"Ada debar bagai ombak yang bergelombang menggetarkan dada, ada gelitik yang membuatku sulit bernafas bagai didalam air."

Inti pembicaraannya ditelepon adalah dia ingin aku segera membaca email yang telah dia kirimkan beberapa menit yang lalu. Kembali semua rasa menggelayuti ku bahkan kini membuat tanganku gemetar memegang mouse saat akan membuka email darinya.

Seindah kasih untuk RaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang