🔞 Kim Sihoon : What are we? (2)

9K 567 99
                                    

Nih gais aku mah baik

KALO GAK RAME YANG HANGYUL GAK GUE PUBLISH SECEPATNYA YA AWAS AJE LU SMWA

100+ komen (TANPA BACOT PGN NEXT NEXT) BARU GUE PUBLISH YG HANGYUL (GALAQUE)




Esok paginya gue bangun di kasur Sihun. Tadi malem kami sampe jam 2 pagi dan memutuskan untuk menginap di rumah Sihun yang emang lebih dekat dari gerbang tol. Tapi sampe rumah ternyata malah gak ada orang selain ART dan satpam, katanya orang tua Sihun ada keperluan ke kota sebelah.

Gue menyingkirkan tangan Sihun yang melingkar di perut gue. Bangkit duduk sembari mengikat rambut, gue melirik jam dinding. Sudah pukul 7 pagi. Gue denger samar-samar ada yang menyetel lagu di rumah sebelah.

Gue masuk ke kamar mandi, cuci muka dan sikat gigi. Begitu keluar ternyata Sihun udah duduk sambil kucek kucek mata.

"Ngapain udah bangun sih?" Tanya Sihun.

"Kebelet tadi. Lagian gue pengen pulang ih."

Sihun mendengus, mendorong pelan tubuh gue dari depan pintu kamar mandi lalu masuk. Gue akhirnya mematikan lampu tidur lalu berjalan menuju jendela, membuka gorden dan jendelanya. Langsung terdengar lagu senorita dari kamar sebelah. Gue liat penghuninya cewek, lagi bersih-bersih kamar.

Gue yang sedang memerhatikan cewek itu langsung terkejut ketika sepasang tangan tiba-tiba memeluk gue dari belakang. Bulu kuduk gue seketika merinding kala gue merasakan nafas Sihun di leher gue.

"Kim Sihun." Tegur gue. Dia gak jawab apa-apa, masih asik nyiumin leher gue.

"Sihun ini kita depan jendela." Kata gue lagi, berusaha menjauhkan kepalanya dari leher gue tapi dia malah membalikkan tubuh gue menghadap ke arahnya.

Sihun menarik gorden agar tertutup kembali sebelum bibirnya meraup bibir gue. Ciumannya terasa terburu-buru, sekali gue membuka mulut, lidahnya langsung masuk mencari lidah gue.

I love it when you call me senorita
I wish i could pretend i didn't need ya
But every touch is ooh la la la
It's true la la la
Oh i should be runnin'
Ooh you know i love it when you call me senorita
I wish it wasn't so damn hard to leave ya
But every touch is ooh la la la
It's true la la la
Oh i should be runnin'
Ooh you keep me coming for ya

Gue udah gak bisa mengelak ketika akhirnya Sihun mengangkat gue ke kasur. Ketika gue udah terbaring di kasur, tangan Sihun sudah bergerak melepas kancing piyama yang gue pake. Ciumannya turun ke leher dan bahu, sampai kembali naik ke bawah telinga gue, titik paling sensitif di tubuh gue.

Locked in the hotel
There's just some things that never change
You say we're just friends
But friends don't know the way you taste la la la
Cause you know it's been a long time coming
Don't you let me fall

Tangannya berhasil membuka seluruh kancing piyama gue, Sihun kembali memindahkan ciumannya ke bibir gue. Kali ini lebih dalam, gak ragu menekan tengkuk gue untuk memperdalam ciumannya.

Gue udah mulai gak sadar sama semua ini. Sentuhannya selalu begini.

Ooh when your lips undress me
Hooked on your tongue
Ooh love, your kiss is deadly
Don't stop

Di situ gue mikir. Lagu senorita ini ternyata sangat menggambarkan gue dan Sihun selama ini.

Status kami hanya teman. Tapi apa yang kami lakukan selama ini bahkan jauh lebih dari itu. Sebut gue bodoh, tapi ini emang menyenangkan.

ECSTASYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang