🌸 Kim Hongjoong: Time of Our Life [1]

3.7K 369 56
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hongjoong keluar dari sebuah restoran setelah bertemu dengan temannya. Ia baru saja akan turun menggunakan eskalator kala melihat seorang anak kecil berdiri sendirian di dekat toko mainan. Ia segera mengurungkan niatnya untuk segera pulang, memilih menghampiri anak laki-laki yang terlihat kebingungan itu.

"Hello, boy. Where's your mom?"

Hongjoong berjongkok, menyamakan tingginya dengan si anak. Anak itu menatap Hongjoong. Hongjoong baru akan mengganti pertanyaannya menggunakan bahasa Indonesia, tapi si anak lebih dulu bersuara.

"Hi, uncle.." balas si anak dengan pelan. Tangannya meremas bola kecil berwarna oranye.

Hongjoong tersenyum. Ia tak salah menilai ternyata. Anak ini anak cerdas. "Di mana Mama?"

"Gak tau.." jawab anak itu sembari menggigit bibir.

"Ikut uncle yuk? Kita cari Mama ya.."

Anak itu mengangguk. Hongjoong segera membawa anak itu ke dalam gendongannya, turun ke lantai dasar menuju pusat informasi.

"Nama kamu siapa?"

"Ziel.." jawab anak di gendongan Hongjoong dengan aksen bocahnya.

"Ziel inget tadi Mama ke mana?"

"Mama tadi jalan... Ziel berhenti mau liat dino..." jawab Ziel pelan, tangan kecilnya kini melingkari leher Hongjoong.

Hongjoong segera memberi tahu petugas informasi untuk mengumumkan bahwa ada anak hilang yang sedang mencari orang tuanya. Selesai pengumuman dibuat, Hongjoong duduk di kursi tunggu dekat pusat informasi.

Ziel kini duduk di sebelah Hongjoong. Kaki kecilnya mengayun pelan membuat Hongjoong tersenyum gemas.

"Ziel, how old are you?" tanya Hongjoong, mengetes apakah Ziel mengerti pertanyaannya.

"3, uncle," jawab Ziel, menunjukkan tiga jarinya pada Hongjoong.

Sekali lagi, Hongjoong dibuat gemas melihat Ziel terlihat berusaha menekuk ibu jari dan kelingkingnya demi menunjukkan tiga jarinya.

"Uncle namanya siapa?" tanya Ziel.

"Hongjoong. Panggil Uncle Joong aja ya, Ziel," jawab Hongjoong.

Ziel mengangguk. Kakinya kembali bergerak mengayun, matanya bergulir memperhatikan orang-orang berlalu lalang di depannya.

"Uncle, itu Mom!" pekik Ziel menunjuk eskalator yang tadi ia dan Hongjoong naiki.

Hongjoong menoleh ke mana jari Ziel mengarah. Ia jelas melihat seseorang tampak terburu-buru berjalan menghampiri, dengan wajah sedikit pucat dan panik. Yang membuatnya seketika terkejut adalah ia mengenali seseorang itu sebagai kamu, sekretarisnya selama 8 bulan belakangan.

ECSTASYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang