Malam itu, hujan turun dengan sangat deras. Kita yang sedang berjalan mencari makanan yang kau mau--yang entah kenapa malam itu sang penjual tidak ada. Seketika aku menarik tanganmu untuk berteduh.
Kita berteduh di depan kios baju. Aku memelukmu dengan erat, tidak membiarkan angin yang dingin menyentuh kulit tubuhmu sedikitpun. Aku ingin kau merasa hangat, dipelukku.
Lalu, kau menyandarkan kepalamu di dadaku yang saat itu berdetak lebih cepat. Selalu begitu, jika aku sedang bersamamu dan aku yakin kau pasti mendengarnya. Tapi, entah bagaimana dengan degup jantungmu, berdetak lebih cepat jika bersamaku atau bersamanya?
Aku tahu. Dia--seseorang di masa lalumu yang selalu membuat jantungmu berdetak lebih cepat dari biasanya kan? Seseorang yang selalu kau tunggu hingga kini walau kau sudah bersamaku.
Kenyataan yang cukup membuat dadaku terasa di hantam batu besar, sesak dan sakit. Aku kekasihmu tapi tidak pernah ada dalam daftar orang-orang yang kau sayang.
Tidak, kau tidak kejam. Aku tahu kau begini karena pria jahanam itu, kan? Yang terlalu dalam menancapkan belati di hatimu, sampai tidak ada seorangpun yang mampu mencabutnya.
Kau begini hanya karena trauma di masa lalu, aku tahu memang tidak mudah melupakan seseorang yang sangat berarti di hidup kita walau dia sudah dengan tega meninggalkanmu demi wanita lain.
Tapi, aku heran. Kenapa wanita-wanita sangat susah melupakan orang yang sudah menyakiti mereka? Kenapa wanita-wanita masih dengan tegap menunggu mereka datang kembali? Atas dasar apa kalian lakukan itu? Sayang? Cinta? Jika kalian ingin tahu, hanya ada dua sebab kenapa pria bisa kembali pada masa lalunya. Satu; dia benar-benar menyesal dan sadar bahwa sebenarnya dia menyayangimu, atau, dua; dia hanya ingin memanfaatkanmu. Hanya itu.
Percaya padaku, aku tidak akan meninggalkanmu, sedetikpun. Walau hatimu terus menjerit bahwa kau tidak akan membuka hati untuk siapapun--termasuk aku.
Aku akan terus bersamamu, walau jika kau sedang tidak butuh aku, kau selalu menghindar. Tidak apa, aku ingin lihat seberapa kuat tekadmu untuk tidak membuka hati.
Tidak usah merasa bersalah atas rasa yang kini sedang hati dan logikamu perdebatkan. Aku tidak pernah memaksamu untuk balas menyayangiku, tidak.
Jangan cemas, tidak ada yang salah dalam hubungan ini, aku tahu, kau hanya sedang mencoba menerima orang baru dan tidak apa kalau aku hanya menjadi kelinci percobaan, itu tidak akan mengubah sedikitpun rasa di hatiku, tidak.
Tangerang, 2016
***
Dan ini bagian duanya, sama-sama ditulis di tahun 2016 bahkan ditulis di hari yang sama :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu; Fatamorganaku
PoetryTentang ribuan kata yang selalu kutulis dan tak pernah terbaca. . . . . . Note; update hanya ketika author galau :) Pict by: Pinterest. Copyright@2017 by Salmadmynti Highest rank; #360 in poetry (2-2-2018) #222 in poetry (4-2-2018)