fatamorgana, jangan seperti virus flu yang tidak akan pernah bisa hilang dalam tubuh manusia --yang hanya reda jika sedang fit dan akan menyerang jika sedang tidak baik, seperti kamu tidak pernah hilang dalam ingatan dan seringnya menyerang tak kenal ampun.
jika terkena flu masih ada obatnya --bahkan di warung pinggir jalan bisa kau temui. bagaimana dengan merindu dan mencintaimu? adakah obatnya? warung pinggir jalan mana yang bisa kudatangi untuk kuborong semua obat itu? di samping gang rumahku atau di dekat lapangan basket tempat kau menghabiskan soremu? katakanlah, fatamorgana.
aku butuh itu sekarang, akan kuteguk sebanyak sayang yang tertumpuk, sepenuh rindu yang gemuruh dan segunung cinta yang tumbuh. tak apa jika jadinya aku akan rubuh, asal kamu tidak terus berputar di dalam kepalaku, asal kamu tidak terus tinggal di ruang hatiku yang banyak gurat retak itu.
***
tangerang,
22 desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu; Fatamorganaku
PoetryTentang ribuan kata yang selalu kutulis dan tak pernah terbaca. . . . . . Note; update hanya ketika author galau :) Pict by: Pinterest. Copyright@2017 by Salmadmynti Highest rank; #360 in poetry (2-2-2018) #222 in poetry (4-2-2018)