part 15

18 4 0
                                    

Retha pun menjadi dengan wujud tongkat dengan kekuatan yang dahsyat, bahkan jika di beri aedikit kekuatan dari dewa kemarahan, maka dia akan menjadi lebih kuat, dengan kekuatan yang begitu dahsyat,

Dan di pertarungan Hanzjoe dan radesh, dari langit yang merah keluarlah sebuah meteor, sangat raksasa, berukuran 500 meter, tapi kecepatan bagaikan petir yang menyambar, meteor itu dal sepenuhnya di kendalikan oleh radehs, lalu muncul lagi, hingga tak terhingga jumlahnya, bahkan sebagian meteor itu mengenai hanzjoe hingga dirinya terpental pental hingga tubuhnya terkoyak. Lalu hanzjoe membalut dirinya dengan empat tenkatel sehingga membentuk bulat, dan akhirnya terlindungi tapi hanzjoe mengetahui, sosok yang besar, seolah itu hanya bagian dari tubuhnya, sedang menuju ke arahnya, tapi begitu kencang, seolah pergerakannya tidak terhambat oleh apapun,

" Dungggggg"

Hanzjoe terkena pukulan dahsyat dari tangan raksasa itu, segala yang berada di depan belakang hanzjoe hancur seketika, bahkan tenkatel berbentuk bulatnya remuk, sangat jauh, ribuan kilometer jauhnya, menembuskna apapun yang menghalanginya,

Saat Hanzjoe membuka tentakelnya, berterbangan batu meteor kearahnya. Dia menghindari batu itu satu per satu. Sangat banyak dan datang dari segala arah. Hingga bertabrakan satu sama lain. Serpihan-serpihan batu meteor itu akan menembus apapun yang dikenainya.

Lalu dari arah depannya dia melihat wajah raksasa, bahkan dua ratus meter adalah ukuran matanya. Retha, sangat besar, sorot matanya bewarna merah menyala, pupil matanya seperti hewan buas yang siap menerkam. Seluruh tubuhnya adalah batu bewarna dari meteor tadi yang sebgaja di bentuk oleh Radehs menjadi Retha, rambut panjangnya tergerai hingga ujungnya jatuh ke punggungnya. Menggunakan sebuah pakaian lusuh, dan setiap kukunya runcing.

Lalu hanzjoe melihat sekelilingnya, dia melihat bortex sedang bertarung dengan mosnter lainnya, dan pegangnya tertinggal sangat jauh, saat dia menoleh ke arah Retha. Dia sudah terkena cakaran Retha dari bawah, dengan seketika tubuh Hanzjoe melayang ke atas tanpa henti. Dari atas ada batu meteor dan menghujamnya.

" Gerbang pertama, terbukalah, " ucap Hanzjoe, dengan seketika tubuhnya di pancari garis - garis aneh yang membentuk sebuah pola.

" Urggghhhh aaarrgggggggg. "

Hanzjoe merintih kesatikan,

" Aku belum terbiasa menggunakan ini, rasanya, semua rasa sakit yang ada di seluruh tubuhku mengalir ke hatiku. Sehingga rasa sakit ini mengingatkanku sekilas tentang masa laluku, padahal ini adalah tingkatan yang paling rendah, kenapa efeknya begitu kuat. Seolah olah hatiku bergejolak, apa ini amarah?, Tidak ini bukan amarah"

Dari dalam hati Hanzjoe muncul banyak sekali mata, mata mereka bewarna merah menyala dan memenuhi seluruh ruangan di dalamnya,

" Mereka marah terhadapku, mereka seolah olah membuatku semakin membenci mereka. "

Ucap Hanzjoe yang berada di tengah tengah mereka.

" Terkutuk kau manusia jahanam. "

" Dia berusaha membalaskan dendam masa kecilnya. "

" Dia tidak akan pernah menang, dia akan menjadi sampah, dari sejak dia lahir sampai dia mati terbunuh oleh tonbak pasukan malaikat "

" Benar benar lemah terkutuk kau manusia jahanam, nanamu Hanzjoe kan, bayabgkanlah keluargamu pasti sedang bersenang senang di kota suci, melawan mereka saja tidak manpu, urungkan saja niatmu itu, tidak akan pernah tercapai, manusia rendahan!!."

" Kau tau apa huh, sialan, " hanzjoe mulai terpancing emosinya dengan gerombolan mata yang menghinanya.

" Kami tau segalanya, kami juga sudah melihat masa lalumu, dan kami sudah menebak masa depanmu. "

" KAU AKAN MATI MENGENASKAN, MENATAP AWAN DAN MENANGIS SEPERTI SAMPAH PENDOSA MENYESALI KEBODOHANNYA, KAU TIDAK AKAN PERNAH MENANG HANZJOE. TIDAK AKAN PERNAH MENANG APAPUN ITU JIKA MELAWAN MARTIS. KAU HANYA MENJADI SAMPAH, SAMA SAAT KAU MENJADI MANUSIA MURNI. SEORANG BOCAH YANG BEGITU HINA "

Hanzjoe terpancing dengan ucapan mereka, disisi lain Hanzjoe menganggap itu adalah sebuah kebenaran. Melawan Martis adalah kesia - siaanya, dimanapun itu, pihak yang jahat akan selalu kalah dengan yang baik. Itu adalah sebuah fakta dimana peperangan puncak selalu di menangkan oleh pasukan malaikat, tapi sekarang. Hanzjoe ingin menampik semua kata kata mereka, rasa kesal menganggapnya perkataan mereka membuat Hanzjoe membenci keadaanya yang dulu.

Semenjak Hanzjoe berada di alam bawah sadarnya, ternyata tubuhnya telah hancur puluhan kali oleh serbuan serangan dari Radehs dan Retha. Di depan Hanzjoe sekarang, tengah ada banyak meteor yang mengarah ke arahnya dan juga Retha menghalanginya untuk menuju Radehs.

Hanzjoe menciptakan sebuah ledakan dari bawahnya, sehingga dirinya terlontar dengan kuat, dia berhasil melewati ribuan batu meteor, lalu menuju arah Retha.

Retha pun mengarahkan telapak tangannya dan Hanzjoe pun memukul telapak tangan Retha, lajunya Hanzjoe sempat tertahan beberada detik. namun tiba - tiba, Hanzjoe menembus tangan Retha dan mengarah ke Radehs.

Radehs yang semulanya tidak mempersiapkan dirinya pun, terkena pukulan dari Hanzjoe, kepalanya hancur. Tak berhenti sampai di situ, Hanzjoe memukul bagian lehernya sehingga Radehs jauh terpental ke bawah. Retha berteriak, memalingkan tubuhnya ke arah Hanzjoe dan melancarkan pukulan, tenkatel Hanzjoe lebih dulu membaluti tangan Retha dan dengan mudah menghindari pukulan Retha dan lalu menuju ke arah leher Retha.

Retha pun membuka lebar - lebar mulutnya dan menembakkan sebuah sinar lava yang memicu sebuah ledakan, Hanzjoe hanya melompati sinar itu hingga melewatinya lalu terus mengarah ke arah leher Retha. Tapi Retha terlebih dulu menghancurkan tubuhnya dengan ledakan dahsyat, dari bawah Radehs datang dengan cepat, kali ini dia berada di dalam sebuah naga burung yang di penuhi api. Naga itu begitu cepat dan menyemburkan api dengan jangkauan luas dan cepat, Hanzjoe meledakkan sekitarnya agar bisa memantulkan api tersebut dan dia segera menghindar. Karena bebatuan meteor akan meng hamtamnya, mata Hanzjoe menngeluarkan warna merah seolah - olah binatang buas yang mengamuk.

Kali ini dia bukan hanya menghindari serangan demi serangan, tapi juga menyerang balik, tenkatel nya terus menyebar ke angkasa mengejar Radehs. Dan tenkatel itu berhasil menahan gempuran meteor Radehs.

Kondisi tidak menjadi terbalik, dengan segera Radehs terbang dengan secepat kilat sehingga jauh 50 km dari jarak tenkatel Hanzjoe, lalu dengan kecepatan yang sama dia mengarah ke arah Hanzjoe. Dan terjadilah ledakan besar dan Hanzjoe meledakkan naga Radehs sehingga naga tersebut hancur, dan saat Radehs meledakkan dirinya. Saat tubuhnya menyatu kembali. Tubuh Radehs telah tertusuk tusuk oleh tentakel Hanzjoe yang berjumlah sangat banyak.

" Sepertinya aku harus merubah daya ledakannya " ucap Radehs dalam hati,

namun Hanzjoe datang dan menghajar wajah Radehs yang tak sempat meledakkan tubuhnya,

" Sel sel tenkatelnya menekan tubuhku untuk tidak bisa melepaskan ledakanku, akan aku lawan " batin Radehs.

" Gyyyhooaaaaaaaaarrggggg "teriak Hanzjoe membuat gerakan yang membolak balik sehinggga tubuh Radehs hancur berkeping - keping.

Hanzjoe sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, semua pikirannya sudah di kendalikan kebencian yang ada pada dirinya, lalu tubuh keduanya terhempaskan oleh tangan Retha. Tapi seolah tidak ada rasa sakit pada tubuh Hanzjoe, Dia masih dalam ke adaan yang sangat marah kepada seluruh jiwa jiwa kebencian yang mengatainya seolah olah dia lemah. Tapi kemudian kebenbcian Hanzjoe tersadarkan oleh sebuah perubahan drastis Radehs, dari tubuhnya mengeluarkan tangan tangan lava yang besar . Dan dari sekitar nya terdapat batu meteor yang mengarah ke Hanzjoe. Hanzjoe pun memutuskan semua tenkatelnya,

Dari arah belakang Hanzjoe ada Retha yang telah menyatu kembali, memukul Hanzjoe. Dan Hanzjoe pun menghindar, dari arah depan Radehs datang dengan naganya dengan cepat. Namun, Hanzjoe mampu menghindarinya beserta batu batu meteor tersebut. Tiba tiba tentakel yang terlepas dari tubuh Hanzjoe menyatu menjadi sebuah ular raksasa dan seluruh tubuhnya di tumbuhi duri duri, sangat panjang berukuran 100 kilo meter. Dia membaluti tubuh Retha, dan keduanya tentu saja seluruh meteor mengarah ke arah ular raksasa. Hanzjoe mengambil pedangnya yang telah melayang ke arahnya, dan menuju Bortexx yang tengah bertarung. Radehs menghalaunya dengan tangan raksasanya. Tapi sekitar 50 km menuju Bortexx, Hanzjoe berhenti dan dia menangkis tangan - tangan lava Radehs dan terus menyusup mendekati hingga mereka berdua beradu kekuatan yang di akhiri dengan sebuah ledakan. Ledakan kali ini benar benar berbeda, sangat dahsyat dan begitu kuat bahkan Retha dan Bortexx .

Sang Dewa KebencianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang