Tak butuh waktu lama tubuh Hanzjoe kembali utuh seperti semula, lalu pedang Martis patah dan patahan - patahan nya menjadi peluru peluru runcing dan menghujam tubuh Hanzjoe hingga tubuhnya tercipta lubang - lubang.
"Mana saudaraku yang dulunya, kemana saudaraku yang lemah itu."
Ujar MartisHanzjoe mengangkat tangannya ke arah Martis. Martis menatap apa yang dilakukan Hanzjoe. Tak disangka tubuhnya tertancap sebuah pedang merah milik Hanzjoe. Pedang tersebut menancap dari punggung hingga menembus bagian depan tubuh Martis. Melihat ada kesempatan, Hanzjoe datang dengan cepat dan menendang wajah Martis. Saat dirinya melayang-layang di udara, Martis melihat Hanzjoe hendak menyerangnya lagi. Akhirnya kedua pedang mereka saling beradu dan saling menyerang. Disela-sela waktu, Hanzjoe pun mengeluarkan empat tentakelnya dan menyerang beberapa bagian tubuh yang merupakan titik lemah Martis.
Sementara Martis segera menyadari pergerakan empat tentakel tersebut dengan cepat. Tatapannya mengedar melihat titik-titik serangan tenkatel Hanzjoe. Dia pun mengeluarkan kekuatannya seperti tebasan pedang pada titik-titik serang tentakel Hanzjoe dan menahan serangan tentakel tersebut.
Hanzjoe dan Martis pun melayang mundur kebelakang,
"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku Hanzjoe?"
Hanzjoe tidak menggubris Martis. Dia langsung menyerang lagi. Saat Hanzjoe mendekati Martis, tiba-tiba saja terdapat cahaya di sekitaran Martis dan meledak. Hanzjoe pun melayang ke atas dan saat itu pula Hanzjoe mengeluarkan tentakelnya dan menyerang Martis. Sembari menahan serangan Hanzjoe dengan kekuatan yang sama Martis mengatakan suatu hal kepada Hanzjoe.
"Sepertinya aku mengingat sesuatu, kau menyerangku dengan jurus yang sama seperti tadi. Rasanya seperti de javu. Aku terbayang saat kita masih kecil dulu. Kau berusaha sekeras mungkin membuat dirimu menjadi bagian dari keluarga kita karena kau tidak dianggap, walau caramu selalu gagal tapi kau tidak pernah menyerah. Aku rasa dirimu yang sekarang masih sama seperti dirimu yang dulu. Kau tidak akan pernah berubah Hanzjoe," ucap Martis sambil tersenyum
"Martis berhentilah mencoba menghasut ku untuk menjadi seperti dulu. Bukan karena aku menyukai kondisiku yang seperti ini. Apa kau ingat waktu dulu bagaimana dirimu saat melihatku tersiksa di hapadan banyak orang. Kau hanya menatapku diam dan hanya muncul rasa iba di dalam dirimu. Rasa ibamu kepadaku berbeda kepada yang lainnya, seolah-olah kau memandang suatu hal yang menjijikkan"
Hanzjoe memgeluarkan empat tentakelnya, di tentakel yang berada di punggungnya mengeluarkan sebuah gumpalan bulan dan terus mengarah ke ujung tentakelnya.
"Hanzjoe, kau tidak mengerti betapa bodohnya aku menyimpan rasa penyesalan ini. Mereka menganggap diriku kuat. Mereka menggapan diriku sebagai harapan dan cahaya bagi desa. Tapi mereka tetap tidak sadar jika aku sangatlah pengecut dalam suatu hal. Sangat bodoh dalam suatu hal. Aku menyepelekan dirimu dalam kekosongan, kegelapan, hingga kebencianmu terhadap dirimu sendiri terus bertambah."
"Tidak perlu memikirkan itu lagi. Kau sudah terlambat." Teriak Hanzjoe
Hanzjoe menggandengkan keempat tentakelnya lalu. Dari ujung tentakelnya terdapat sinar dan akhirnya Hanzjoe menembakknya ke arah Martis. Martis pun terdorong hingga ratusan kilometer. Dia berhasil menahan serangan itu dengan pedangnya. Dengan secepat kilat Hanzjoe yang mengepal erat tangannya hendak meninju Martis. Martis dapat melihat serangan tersebut dan dia menghindarnya. Terjadi pertarungan sengit di antara mereka. Hanzjoe memanjangkan 3 kuku sebelah kirinya dan memadukan serangan dengan pedang yang di pegang tangan sebelah kana dan menggunakan tentakelnya sebagai tameng atuau serangan kejutan. Di sela-sela waktu Hanzjoe juga meledakkan Martis. Tapi Martis mampu menghindarinya hingga beberapa menit kemudian. Tanpa di sadari Martis ternyata keduanya telah bertarung di orbit-orbit dunia yang di penuhi kehidupan. Saat Martis menyadari kondisi di sekitarnya di mana di kelilingi oleh dunia yang indah. Di situ pula dia menerima pukulan Hanzjoe. Martis tau betul jika bertarung dengan dewa iblis manapun. Seharusnya dia tidak memikirkan situasi sekitar karena itu adalah celah bagi dewa iblis. Tapi dia adalah malaikat yang tidak bisa melihat kesengsaraan dan penderitaan sedikitpun di depannya.
Tapi serangan dari Hanzjoe mendorongnya ke sebuah dunia bernama Panduwa.Martis jatuh ke sebuah daratan di pulau penuh kehidupan. Dan saat dirinya terbentur dengan daratan. Tercipta ledakan kecil. Semua mahluk di sana terkejut dengan kejadian tersebut. Sebuah dunia yang aman dan tentram dari luarnya. Mendengarkan suara ledakan adalah suatu hal yang sangat langka disana.
Mahluk-mahluk yang ada di sana mendekati tempat terjatuhnya Martis.
Martis memandang sebentar, lalu dia berpikir satu hal."Gawat......!!" Gumannya dalam hati
Martis membuat dirinya terdorong ke langit. Dan menghempaskan yang ada di sekitarnya. Hanya itu satu satunya yang bisa dia lakukan. Tidak ada waktu untuk berdiri lagi karena Hanzjoe sedang menuju ke tempatnya.
Saat Martis di langit ternyata Hanzjoe telah mencapai dunia itu dan mereka berhadapan dan mengadu pedang mereka. Serangan Martis ke atas dan serangan Hanzjoe kebawah menuju daratan dan menghancurkan dalam jangkauan yang cukup luas. Lalu Martis mengingat masa lalunya. Saat pertama kali dia berada di peperangan pertamanya bersama pasukan malaikat"Ingat jangan pernah peduli dengan musuh kita. Pasukan iblis dari houten. Mereka sangatlah ganas. Tpi kebanyakan dari mereka juga membawa mahluk mahluk dari houten yang tidak ingin perang. Tidak ada pilihan lain selain membunuh mahluk tersebut dan iblis-iblis itu. Pengorbanan mereka adalah suatu hal yang beharga bagi kebanyakan mahluk hidup lainnya. Hilangkan kesengsaraan dan penderitaan di seluruh langit ketujuh...."
Jelas kata kata itu mengubah Martis
"Maafkan aku. Aku berjanji kematian kalian tidak akan pernah tersia-siakan" guman Martis dan dahinya berkerut.
Martis melakukan gerakan memutar dan mesayat tubuh Hanzjoe dan Martis membelah-belah tubuh hanzjoe dengan kekuatan pedangnya tercipta ledakan-ledakan besar dari sayatannnya. Sehingga tubuh Hanzjoe hancur dalam sekejap. Martis tak membiarkan tubuh Hanzjoe menyatu dan membelahnya terus tapi tanpa di sadari oleh Martis. Ternyata tangan Hanzjoe yang telah menyatu. Menghantam pipi Martis hingga membuatnya terhuyung huyung di angkasa. Setelah beberapa jarak, akhirnya Martis mampu menyeimbangkan tubuhnya. Tapi tak disangka dari atas mereka berdua ada Retha yang terdorong dengan kencang. Martis pun membelah tubuh Retha menjadi dua bagian. Dan menghindari melalui tubuh Retha yang terpotong. Hanzjoe menghilangi dengan cara sedemikiran rupa. Tapi Hanzjoe berbeda, Retha dengan tubuhnya yang telah terpotong menjadi dua. Tubuh bagian atasnya berputar dengan sangat cepat dan dia memukul Hanzjoe dan mendorongnya ke arah Martis.
"Siall.... Tubuh raksasa sebesar itu bisa bergerak menyamai kami." Guman Martis
Hanzjoe yang melayang ke udara menambahkan kecepatannya dengan menciptakan berbagai ledakan dan mendorongnya hingga akhirnya dia meninju wajah Martis hingga tidak bisa di tangkis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Dewa Kebencian
ActionKehidupan masa lalu Hanzjoe yang buruk menbuatnya menerima sebuah kutukan menyakitkan yang menghancurkan hidupnya, sehingga dia adalah satu satunya manusia yang di tinggalkan di dunia sprank, sendirian menghuni sebuah dunia yang mulai banyak iblis y...