part 24

42 0 0
                                    

Hanzjoe dan Martis pun jauh tertinggal di belakang pasukan malaikat dan iblis yang tengah melanjutkan peperangan dengan menggunakan kendaraan mereka.

Di sela-sela pertarungan Hanzjoe dan Martis hingga akhirnya pertarungan keduanya terjadi dengan saling adu pedang dan mereka terhempas jauh kebelakang masing-masing.

Mereka saling menatap dan mengawasi sekelilingnya untuk menghindari gangguan.

"Lihatlah kebelakangmu" ujar Hanzjoe

Martis melirik ke belakangnya dia pun begitu terkejut. Titik kordinat yang tadinya di jadikan medan perang oleh kedua pasukan ini. Terlah terjadi ledakan yang begitu dahsyat.

"Duaaammmm duaaammmmm duaaaaammm" setiap 5 detik demi ledakan terjadi dengan jangkauan yang lebih luas. Dan dalam situasi ini membuat Martis berpaling dari Hanzjoe. Tapi Hanzjoe sengaja tidak menyerang Martis.

"Apa kita berbeda?" Tanya Hanzjoe.

Martis begitu terkejut dengan kejadian itu. Walau lokasinya sangatlah jauh dari mereka berdua. Tapi Martis mampu merasakannya. Dia mengerti mahluk-mahluk yang ada di sekitarnya merasakan tidak tenang mereka mendengar suara dentuman yang sangat keras yang semakin dekat dan bukan lagi mengancam nyawa mereka. Mereka akan mati tanpa mengetahui apapun yang terjadi. Mereka hanyalah tumbal bagi peperangan yang bahkan tidak bisa disebut sebagai medan perang puncak dua rantai yang berada di posisi nomor 2 terkuat.
Martis sangat akrab dengan ledakan itu, dia mengetahuinya itu adalah hasil dari ciptaan kaum malaikat. Dan itu merupakan antisipasi mereka dalam melawan pasukan iblis. Senjata tersebut, berupa sinar yang di taruh di satu kordinat, dan saat meledak dia memancarkan ratusan sinar lagi ke segala arah. Lalu meledak lagi dalam skala yang sama dan masing-masingnya memancarkan lagi ledakan tersebut dengan skala yang sama dari intinya.

Pasukan penembak bintang zora lah yang biasanya melakukan hal itu. Dan sepertinya mereka terlalu memfokuskan pada peperangan pasukan malaikat dan pasukan iblis. sehingga, melupakan untuk menon aktifkan ledakan lussartas tersebut. Dan tak berselang lama lagi ledakan yang sama terjadi lagi di berbagai titik. sepertinya pasukan malaikat dan pasukan iblis berperang di suatu tempat dan terus berpindah.

Martis menutup matanya, Dia mengenang masa lalu

Flahsback
Tepatnya 8 tahun yang lalu.

"Kita harus membunuh mereka semua yang berhubungan dengan pasukan iblis! Segala kekuatan jahat harus dimusnahkan!" Kata salah satu malaikat yang ada di gualum

"Dia benar, kalau kita tidak melakukannya dari sekarang, mereka akan semakin kuat dan akan menghancurkan kita"

"Tenang, kita harus percaya pada satu titik. Ingat, jumlah makhluk hidup di berbagai belahan 7 langit bukan hal yang bisa dihitung dengan jari. Mustahil hanya dengan satu kali turun tangan, kita mampu menyelesaikan segala permasalahan. Seperti yang kau katakan, kita harus membunuh seluruh bagian yang berhubungan dengan pasukan iblis. Tak peduli siapapun dan selemah apapun mereka dan menyedihkan apapun keadaannya. Tapi kau harus tahu, mereka berkelompok dan jumlahnya sangat banyak. Bahkan mampu menandingi jumlah kita. Kenapa kita selalu gagal dalam memusnahkan iblis? Sedangkan kita sudah terjun dalam peperangan selama bertahun-tahun. Hingga jangka waktu yang tak terkira. Seiring bertambahnya generasi selanjutnya, pasukan iblis selalu menujukkan perkembangan yang semakin hebat. Bahkan jauh dari segala ekspektasi kita. Karena mereka pandai, lebih pintar dari kita, dan juga licik. Budak-budak mereka tak lain adalah sebuah tameng yang tak berharga bagi pemimpinnya. Namun sama sekali tidak bagi kita. Mereka tidak berguna sekalipun dibiarkan hidup atau dibunuh. Karena sifat negatif suatu makhluk yang mati, akan menjadi kekuatan yang lebih besar kepada wadah-wadahnya. Dan mereka akan mati dengan cara yang tak sempurna." Ucap Martis

Sang Dewa KebencianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang