PART 34

2.7K 135 15
                                    


Lokasi : Pantai Senggigi, Lombok

...

Selamat Membaca🤗

🍃🍃🍃

“Keluarlah, aku ingin sendiri!”

Mendengar itu, Ira hanya bisa pasrah dan beranjak dengan langkah gontai. Tak lupa ia menutup pintu kamar itu agar Raihan tidak terganggu.

Dengan langkah yang tertatih karena belum makan apapun sejak saat Raihan mendiamkannya. Dia menuruni tangga dan menuju ruang tamu. Tatapan mata sayu yan kosong dan wajah semakin pucat, ia menatap pada arah pintu masuk rumahnya.

Masih dengan tatapan yang kosong, tanpa ia sadari sedari tadi ada beberapa orang yang memperhatikannya dan akan melancarkan aksinya malam ini juga. Salah seorang dari itu sudah tidak sabar karena musuhnya tidak pernah mau mendengarkannya.

Ancaman yang ia lakukan tidak berpengaruh sama sekali. Begitupun dengan rekannya, malah meminta pembatalan kerja sama dan berkhianat padanya. Tapi ia begitu senang kala mengetahui rencananya mengirim foto pada tambatan hati setidaknya berhasil.

Semakin lama orang itu semakin mendekat dan membekap mulut orang yang kini duduk dengan tatapan kosong itu. Ia berusaha melawan tapi usahanya sia-sia karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan dan juga efek obat bius yang membuatnya pusing dan semua menjadi gelap.

“Tamatlah riwayatmu Humaira.”

Sepanjang jalan Rico menyetir mobilnya dengan gusar. Perasaan bersalah menyeruak dalam hatinya. Niatnya datang ke firma adalah ingin meminta maaf pada Ira perihal apa yang sudah terjadi beberapa hari lalu terhadapnya.

Kasus penculikan yang dilakukan Bella itu tidak benar, Rico terlibat di dalamnya karena rasa cemburu dan ingin membalaskan dendam pada Raihan dan juga mengambil alih posisi Raihan dihati Ira. Namun, saat mendengar penuturan Ira kemarin membuat hatinya mencelos.

Pengakuan akan rasa cinta peremuan yang ia cintai dari masa SMA itu pada suaminya, siapa lagi kalau bukan Raihan. Kini suasana semakin kacau karenanya. Raihan datang di saat dirinya belum meminta maaf akan kejadian itu.

Rico sadar, kalau kematian Papanya adalah takdir dari Yang Maha Kuasa. Mamanya pun tidak menyetujui misi balas dendam yang ia rencanakan, terlebih lagi saat mendengar cerita dari Dika—Ayah Humaira kalau itu semua terjadi karena kesalahpahaman.

Tapi yang Rico takutkan kali ini adalah Bella. Perempuan itu tetap bersikeras ingin menghancurkan hubungan rumah tangga Ira dan Raihan. Perempuan itu sepertinya tidak mau melepaskan Raihan begitu saja.

Apa yang harus aku lakukan sekarang?” batinnya. Sekarang ia berada di kediaman Ira dan Raihan.

Mobilnya terparkir tidak terlalu jauh dari rumah mewah itu namun masih bisa melihat bagian luar dari rumah itu. Tak lama kemudian ia sudah menyalakan mesin mobilnya akan beranjak, sebelum ia beranjak mobil yang tak asing keluar dari rumah itu dan membuatnya mengurungkan niatnya.

“Bukankah itu mobil Bella? Ada apa dia kesini?” tanyanya pada diri sendiri.

“Ira.” detik selanjutnya ia menginjak gas mobilnya menyusul mobil tersebut.

Malam belum begitu larut saat Gilang menuju kediaman Widjaja, setelah memutuskan tinggal sendiri di apartemen seperti Raihan, Gilang juga jarang berkunjung ke rumah Tantenya ini. Inipun ia kemari karena Raihan melupakan berkas penting yang harus di tanda tangani untuk meeting besok.

HUMAIRA (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang