Jadi bagaimana? Harus ku mulai dengan prolog? Ah, malas sekali. Tapi untuk memperpanjang, memperjelas, dan basa basi akan ku ceritakan sedikit prolog dari kisah ku.
Jadi, namaku Lalisa Choi. Anak tunggal dari seorang pria bertubuh kekar. Choi Leekyu. Sekolah di sekolah elit, favorit, dan mahal. Tapi terlalu banyak kendala yang harus dihadapi. Pencaharian beasiswa untuk membuat ku bisa lulus dari sana dan masuk ke Perguruan tinggi yang ku mau.
Aku bukan anak orang kaya. Aku anak dari pemilik bengkel kecil yang nyaris bangkrut kalau saja tak ada yang mau meminjamkan uang kepada ayah. Ibuku? Setauku aku tak memiliki ibu. Itu secara kasarnya.
Definisi jelasnya terekam jelas di otak ku. Dan selalu berputar layak nya film koyakkan yang tak aku suka dikala aku sedang merasa tertekan atau depresi. Singkat cerita, aku ditinggal ibu saat kelas 3 SD. Melihat bagaimana ibu lebih memilih pergi jauh dari kami dengan ransel bertengger di bahunya. Tangisan ibu masih ku ingat. Dan ayah yang sudah pasrah akan keputusan ibu. Dan yang sampai sekarang aku tak tau alasannya kenapa ibu memilih meninggalkan kami berdua.
Tapi sekarang aku sudah tak ingin peduli. Karena tujuanku sekarang adalah lulus dari sekolah favorit ini dengan hasil yang maksimal. Aku dan ayah sudah bahagia. Walaupun rumah kami tak seberapa. Walaupun untuk makan saja masih harus tiga suap nasi ditambah kimchi satu orangnya. Tapi aku bersyukur memiliki ayah yang sangat bekerja keras dan menyayangiku sepenuh hati.
Baiklah, tadi itu segelintir cerita dari kisah keluarga ku. Dan kini ku ceritakan siapa sosok yang sangat aku sayangi dan, -benci! Jeon Jungkook. Aku heran, kenapa dia mengajakku untuk menjalin sebuah ikatan yang tanpa adanya cinta?
Pernah suatu saat,
"Jangan katakan apapun kepada orang lain tentang hubungan kita ini. Hanya kita berdua yang boleh tau"
"Kalau gitu putuskan aku. Eh? Tidak, pacaran saja tidak kan. Aku kan tidak menerima ajakanmu "
"Itu bukan ajakan Lisa. Itu perintah"
"Kenapa? Memangnya apa untung nya kalau menjalin hubungan dengan ku? "
"Sumpit lidi seperti mu tak akan tau"
Menyebalkan bukan? Ya walaupun kaki ku tak sebagus Roseanne Park, -teman sebangku ku, ya tapi jangan mengejek ku dong. Kan kesal.
Itu sudah lama sekali. Dan aku, Lalisa yang sekarang adalah seorang Lalisa yang sudah di jodohkan. Dikelas 12!
Dan, dengan
Jeon Jungkook
Itu gila.
Jeon Jungkook itu gila, tapi menyenangkan sih. Eh?
Ya intinya seperti itu
"Lisa hamil anak ku ma"
Sekiranya itu yang dikatakan Jeon Sialan Jungkook. Aku saja melongo.
"Kalau gitu kalian akan dijodohkan"
"Tidak bibi. Aku tidak hamil"
Bagaimana bisa? Aku hamil anak Jeon Jungkook itu tidak mungkin. Untuk sekarang sih tidak mungkin, bagaimana bisa aku hamil tapi melakukan itu saja tidak pernah.
Dan benar saat beberapa hari kemudian, orang tua Jungkook menjodohkan ku dan anak mereka, tentu saja Jungkook. Siapa lagi memang nya?
Padahal dua hari setelah pengakuan palsu Jungkook itu, mereka-orang tua Jungkook, sudah tau kalau itu hanya akal akalan anak mereka semata. Jadi semua nya sudah jelas. Tak ada yang salah paham.
Tapi mereka malah datang ke rumah untuk menjodohkan ku?
Dan sialnya,
"Ayah setuju kau dengannya. Kalau kau disini, ayah akan terbebani karena harus memberimu makan. Sudah pergi saja"
Kenapa ayah berbicara begitu? Selama ini ayah sayang padaku. Itu yang aku lihat. Dan sekarang dengan mudahnya ayah memberikan ku kepada keluarga Jeon?
Kendati bibirku melongo tak percaya dengan apa yang ayah katakan, air mata ku tiba tiba jatuh begitu saja, tapi tetap derap langkah ku mengikuti keluarga Jeon.
"Tak apa nak, kau masih bisa berkunjung ke ayah mu nanti. Jungkook yang akan mengantarmu. Ya kan kook? "
"Pasti bu", terdengar semangat. Namun sedetik kemudian Jungkook mendekat kan bibirnya ke telingaku.
" Kalau aku tak malas. Hihihi"
Kan?
Menyebalkan!!!
**
"Lisa, Jungkook mencari mu. Katanya mau cari masalah. Hehe... ", itu teman sebangku ku, Rose. Kekasihnya Jimin. Ah kenapa Jimin sih? Kan Jimin tampan. Buat ku saja. Hehe
" Katakan padanya, namaku Lisa. Bukan masalah "
Ku ucap memang kepada Rose, tapi terkesan mengatakan langsung kepada Jungkook."Hei anak ayam. Mau ikut tidak? "
Kesal kan?!
"Mau panggil aku apa? Lisa, anak ayam, sumpit, atau masalah? "
Tatapan ku jatuh datar. Tapi dirinya malah memperlihatkan seringaian di wajah nya.
"Ah, kalau Lisa terlalu datar. Anak ayam? Tidak, itu lebih cocok untuk Jimin, -"
"Hey! Kenapa kau malah membawa bawa kekasihku sih? "
"Hehe, sumpit? Aneh. Masalah? Bagus sih, tapi aku kurang suka. Bagaimana kalau ku panggil sayang? "
Argh, Jeon Jungkook kenapa terlahir sih? Aku kan jadi malu! Eh, maksudnya kesal.
🐾🐣SALAM MANIS CEBOL💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish | LIZKOOK✔️
FantasyItu Jeon Jungkook, Rival ku, Musuh ku, Bunga bangkai ku, Dan kekasih ku tersayang Hoekkk! Aku ingin ke toilet, permisi Tadi itu menjijikan