Semua berubah. Perlakuan Jungkook semakin manis. Membuat Lisa bingung, senang, dan takut. Seperti sekarang, orang tua Jungkook sedang pergi ke New Zealand. Mereka di tinggal berdua karena orang tua Jungkook percaya, PADA LISA!
Tapi apa?
Berdua?Berdua?
Berdua?
Berdua?
Berdua?
Ber
Du
A?
apa?
BERDUA?
YAY, FOR JUNGKOOK!
Hidup kerang ajaib! Tuhan memberi kesempatan kepada Jungkook. Entah kesempatan apa.
Mereka duduk di atas ranjang. Obrolan hangat dan kecil menemani mereka. Jungkook yang bersandar di paha Lisa dan Lisa yang bersandar di penyangga ranjang. Dengan novel di tangan nya.
"Apa yang kau ingin kan saat sudah lulus nanti? "
"Menikah dengan mu, lalu membuat anak yang banyak. Hehe... "
**
"Lisa"
Langkahnya di percepat menyusul Lisa yang sudah berhenti karena panggilan nya.
"Mau menemaniku di rumah? Orang tuaku kembali bekerja di luar negeri. Tidak akan kemana mana. Mungkin hanya mengobrol di kamar, ditemani dengan camilan"
Bibir bawahnya dia gigit dengan raut wajah bingung, ah "ku mohon"
Astaga
Kenapa lucu sekali? Tak biasanya.
" Siapa saja yang ikut? "
"Rose dan Jisoo"
" Okey Jen, tapi nanti pulang sekolah bisa antar aku dulu? "
Lisa mengeratkan buku buku yang ada di tangan nya.
"Kemana? "
Dan, hanya senyumann yang bisa Lisa tampilkan
**
Ini bukan hanya tentang cinta. Bukan hanya tentang perjuangan. Bukan hanya tentang kenangan. Bukan hanya sekedar cerita. Tapi ini tentang bagaimana cara mencintai seseorang dengan caranya. Dengan kekuatannya. Dengan kesabarannya.
Terlalu mudah bagi Lisa menelan semuanya seorang diri. Tak ada ibu. Tak ada ayah. Sahabat hanya bisa menguatkan. Dan, tak ada Jungkook. Karena, Jungkook sendiri yang telah memberikan garam di luka Lisa. Jungkook sendiri yang memberikan tamparan keras dihati Lisa. Jungkook yang telah menjatuhkan hati Lisa. Atau salah? Atau Lisa yang terlalu berharap? Atau Lisa yang terlalu berekspektasi tinggi?
Kini Lisa sedang meratapi nasib di toilet. Tanpa memedulikan ketukan pintu yang kian meninggi volumenya. Sekitar satu setengah jam yang lalu saat sepulang sekolah, dirinya langsung mengunci pintu kamar nya. Melepas semua pakaian, membiarkan berserakan di lantai. Masuk ke kamar mandi yang ada di kamar nya lalu berendam di bathtub yang kian lama terisi dengan air dingin.
Tangis nya kian menjadi, terutama mengingat kejadian sore ini. Hujan di luar semakin deras, tapi tak peduli. Lisa malah semakin menulikan pendengarannya saat Jungkook sudah berteriak berulang kali memanggil namanya.
Flashback
Sekolah di pulangkan lebih cepat dari biasanya. Satu buah paper bag berwarna coklat di genggam oleh Lisa. Ini perayaan Aniversary pertamanya.
Lisa belum mendengar ucapan selamat dari Jungkook hari ini. Mungkin Jungkook ingin memberinya kejutan? Dengan cara berpura pura lupa mungkin?Harapannya semakin besar saat Jungkook meminta izin kerja kelompok dan meminta Lisa menunggu di sekolah. Karena selesai kerja kelompok, Jungkook akan menjemput Lisa.
Lisa fikir Jungkook akan menyiapkan semuanya. Anggap saja Lisa berekspektasi tinggi, menghayal menirukan drama drama televisi yang dia nikmati.
Tapi hari semakin larut. Lisa mulai bosan dan lelah. Dirinya juga harus mempersiapkan diri untuk ujian nasional sekolah yang akan datang dua bulan lagi.
Hujan lebat turun begitu saja. Mengharuskan Lisa yang sudah terlanjur berjalan kaki, harus melanjutkan langkah nya menerobos hujan meskipun jalanan licin.
Banyak pertanyaan yang menghantui fikiran nya. Kemana Jungkook? Apa Jungkook baik baik saja? Apa Jungkook sudah pulang? Apa kerja kelompok nya berjalan baik?
Tapi TIDAK
Tidak setelah terdengar suara Jungkook dan satu suara lainnya terdengar dalam suatu canda tawa. Di bawah satu payung yang melindungi mereka dari hujan dan petir. Itu Jungkook!
Dan Aira.Tapi tawa mereka tiba tiba hilang begitu saja. Tatapan Jungkook melunak. Hatinya bergemuruh. Saat lihat wanita yang selama ini di bohonginya.
Itu Lalisa. Lalisa Choi.
Wanita yang dicintainya.
Hatinya bergemuruh, air mata nya luruh begitu saja.Lalisa tersenyum manis. Membuat Jungkook kian merasa bersalah dan terpaku, meskipun tau bahwa senyuman dari Lalisa itu senyuman paksaan. Aira sendiri hanya diam.
Lisa mendekatkan diri ke arah Jungkook. Membuka ranselnya dan mengambil paperbag yang sudah dirinya siapkan. Memberikannya kepada Jungkook seraya tersenyum manis. Sangat manis. Dan sangat menyiratkan arti dan penuh makna.
Berkata, "Happy Anniversary my lovely Bunny"
Sebelum akhirnya berlari meninggalkan Jungkook begitu saja.
👆👆👆
HARUS PADA NONTON BAGI YG
BELUM NONTON!!! 🔥🔥🔥
GILA JUNGOOOO NYAAAAA
ASDJEFDKHFNWLWBZ!!!!!YG SUDAH NONTON CHAEBOL
PURPLE PADA KLEAN
💜💜💜Btw gimana nii?
Jk Aira sudah bener bener tercyduk
Lisa aborsi aja ya kayak nya?
Kasian 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish | LIZKOOK✔️
FantasyItu Jeon Jungkook, Rival ku, Musuh ku, Bunga bangkai ku, Dan kekasih ku tersayang Hoekkk! Aku ingin ke toilet, permisi Tadi itu menjijikan