"Kau bermimpi buruk semalam?"
Jungkook yang baru saja ingin menyuapkan nasi kemulutnya mengurungkan niatnya. Tersenyum lelu mengusap kepala Lisa."Sepertinya, Ya?"
"Jawaban macam apa itu? Hahaha... Hm Jung"
Alih alih menjawab, Jungkook malah menyuapkan nasi yang ada disendoknya itu ke mulut Lisa. Ini hari libur omong omong. Membuat Lisa mau tak mau harus tetap berada dirumah, dan membuka mulut lalu mengunyah sampai lembut.
"Bukankah kau memintaku untuk tidak meninggalkanmu? Meskpiun kau memintanya?"
Jungkook mengangguk
"Hmm... jangan pernah""Tapi bagaimana jika dirimulah yang meninggalkan ku duluan? memilih Aira lalu pergi begitu saja"
"Percayalah itu tak mungkin terjadi, aku bersumpah tidak pernah mencintai Aira."
"Beberapakali aku berusaha memberikan kepercayaanku padamu. Tapi untuk kali ini rasanya sulit, kau bahkan melupakan hari Anniversary kita. Tahun pertama"
Jungkook menghela nafasnya. Kenapa rasanya sakit sekali? Sesakit ini mendengar penderitaan Lisa. Apa dirinya terlalu kejam? YA! Jungkook sadar dirinya telah merenggut kebahagiaan Lisa dengan brengseknya. Tapi tolong berikan Jungkook kesempatan untuk brengsek kembali. Bukan bukan. Bukan untuk mempertahankan Aira. Tapi untuk empertahankan Lisa. Seorang Lalisa Choi. Entah Lisa akan bahagia bersamanya atau tidak, tolong buat Lisa berada selalu tepat disisi nya. Egois? Ya, sebut saja Jungkook egois karena hanya memikirkan dirinya sendiri. Tapi apa boleh buat. Apalagi mengingat mimpi dimana Lisa dan Aira dikatakan hamil dan berakhir dengan Lisa yang bunuh diri.
TIDAK!
Itu mimpi yang benar benar buruk. Betapa bodohnya Jungkook jika percaya dengan mimpi itu. Mana bisa Aira hamil padahl dirinya tidak pernah melakukan hal diluar batas bersama Aira. Hanya Lisa seorang, Jungkook berani jamin dengan hal itu.
"Jung, bukankah ibu dan ayah akan pulang besok?"
"Benarkah? Aku tak tau, maksudku tak ingat"
"Aishh, kau ini! Bagaimana bisa kau melupakan orang tua mu hah?"
Sedikit tersenyum Lisa hari ini. Rasanya beberapa beban hilang saat mereka kembali bercanda seperti dulu.
Ditambah lagi kini Jungkook memeluk Lisa dengan eratnya."Kau masa depanku Lis, orang tua kita bahkan sudah saling merestui. Bagaimana jika setelah lulus nanti kita langsung menikah?"
Astaga... Lisa tak yakin dirinya akan bisa menikahi kelinci manis plus mesum ini. Bagaimana kabar anaknya nanti? Hahaha
Bicara soal anak nya, Lisa terpikirkan untuk memeriksanya. Ini sudah sekita 2 bulan lalu. Apa perlu diperiksakan? Beruntung perutnya masih dalam keadaan rata. Ujian Nasional sudah bisa di hit7ung dengan jari untuk menunggu harinya.
"Kalau begitu bukankah kita harus menyiapkan makan malam penyambutan?"
Lisa melongo. Ya, kalau dipikirkan lagi memang tak ada yang salah. Keluarga ini terlalu mewah. Lisa sendiri bahkan tak tau bahwa sekarang ini bagaimana kabar ayahnya.
"Haruskah?"
"Apa maksudmu?"
"Maksudku, ehm... haruskah dipersiapkan sekarang. Maksudku, ah bagaimana ini menjelas-"
Cupp
"Berhenti bicara atau aku akan menelanjangimu sekarang"
Apa katanya? Menelanjangi? Hey!!!
Lisa bahkan kini reflek menjauh dari Jungkook. Wajahnya merengut. Bukankah lucu? Haha... Lihatlah! Bibir yang sedikit dimajukan dan mata yang melotot mengintimidasi Jungkook. Bukannya merasa bersalah tapi dirinya malah tertawa sekeras kerasnya. Lagipula siapa yang tahan dengan wajah imut Lisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish | LIZKOOK✔️
FantasiItu Jeon Jungkook, Rival ku, Musuh ku, Bunga bangkai ku, Dan kekasih ku tersayang Hoekkk! Aku ingin ke toilet, permisi Tadi itu menjijikan