Kejadian Lisa bertemu ayah nya nemang sudah terlewat beberapa hari lalu. Lisa rasa ayahnya punya alasan, kenapa Lisa di serahkan ke keluarga Jungkook, kenapa ayah nya begitu rela nya memberikan Lisa begitu saja. Ayahnya ingin Lisa senang bukan? Ayahnya ingin Lisa tak menjadi kesusahan. Ayahnya tak ingin Lisa menjadi kelaparan. Lisa senang kok, selama ini dirinya masih dekat dengan ayahnya. Ya meskipun tak secara langsung. Tapi ayahnya masih memperhatikan Lisa ,setidak nya di dekat sekolah kemarin.
Tapi semua itu tak menutup kemungkinan kesedihan yang dirasakan Lisa. Semua seakan berbeda. Ayah nya serasa asing. Teman teman nya malah menjadi beda, itu bagi Lisa. Karena posisi Lisa sudah berada di atas. Tak memikirkan beasiswa sekolah. Yang Lisa fikirkan kini, bagaimana caranya agar menjadi orang sukses kedepannya. Sukses itu memang butuh uang juga. Mungkin ayah nya memang ingin Lisa sekolah di perguruan tinggi yang bagus nantinya, namun nasib menjadi tembok besar untuk mimpi Lisa nantinya.
Sebentar lagi perayaan natal juga tahun baru. Lisa hanya perlu berdoa agar dirinya dan ayahnya dapat bersama kembali. Lisa memang mencintai Jungkook, tak ingin berpisah dari lelaki kurang ajar yang sayang nya tampan itu. Tapi semua itu tak dapat menutup rasa rindu Lisa kepada sang ayah tercinta.
Last Christmas, I gave you my heart
Bet the very next day, you gave it away
This year, to save me from tears
"Naikan nada mu sedikit lagi. Itu terlalu rendah, tak enak di dengar"
Jungkook yang tiba tiba datang memeluk Lisa dari belakang sontak membuat Lisa kaget."iiuuhhh, sana mandi. Kau bau"
"Sebelum mandi bagaimana kalau kita olahraga dulu? "
Jungkook hanya mesih menempelkan hidungnya ke kepala Lisa. Ingat ya, ke pa la. Bukan leher, jadi jangan berfikir macam macam."Di luar mendung,sebentar lagi juga hujan. Nanti kalau sakit bagaimana? Siapa yang mau mengurus? Aku lagi yang repot"
"Kau ini Lis, jadi perempuan tak ada romantis romantis nya huuuuu"
Sedangkan Lisa hanya memutar bola matanya malas,tapi jujur di dalam hatinya, Lisa bahagia. Bahagia bisa bertemu dengan Jungkook, namun juga sedih karena berpisah dengan sang ayah.
Rasanya tak adil. Cinta memang buta. Cinta itu hal yang bodoh. Tapi juga indah. Itu yang di katakan banyak orang. Tapi sekarang Lisa tak ingin di bodohi.
Kronologis nya, sekarang Lisa sedang terduduk di kasur kamar Jungkook. Tebaklah sendiri apa yang sudah terjadi, sepertinya kalian juga tau bagaimana sifat kelinci mesum itu. Jadi Lisa terbangun karena notifikasi yang terus menerus berbunyi dari handphone nya. Jungkook? Dia memang agak sulit di bangun kan. Apalagi seperti nya dia lelah dengan aktifitas yang baru saja dirinya dan Lisa lakukan.
Foto Jungkook bersama Aira sudah bertebaran. Terutama di grup kelas Lisa. Belum lagi notifikasi chat dari Jennie. Kalau bisa di bilang hancur, sepertinya lebih dari itu. Lisa merasa dirinya kecil, murah, juga hina. Lisa ingin menangis, tapi tak bisa. Sekuat itu ya Lisa? Padahal dirinya ingin menangis sekencang kencang nya agar Jungkook dengar dan peka. Berharap Jungkook meminta maaf lalu hubungan mereka akan kembali seperti semula. Lisa hanya bisa mengigit bibir bawahnya. Itu hanya sebagai pelampiasan sakit hati nya yang tak bisa dirinya luapkan dengan menangis. Mengorbankan bibir cantik nya dengan berharap bibir nya mengeluarkan darah agar ada bekas luka, membuat Jungkook merasa bersalah nantinya.
"Lisa"
Meskipun hanya Lisa yang di panggil tapi tetap saja Jungkook pun ikut melirik ke belakang. Penasaran siapa yang memanggil Lisa dengan keras di koridor.
"Eoh? Baekhyun sunbae? "
"Oh ayolah Lis, kita seangkatan. Aku lahir hanya beberapa bukan lebih dulu. Oh iya, ini"
Jujur, sebenarnya hati Jungkook memanas melihat interaksi dua insan yang sebenarnya belum termasuk romantis.
Coklat
Kecil
Manis
Dan romantisSeperti yang pernah Jungkook berikan kepada Aira. Padahal jika difikir sebenarnya tidaklah sebanding dengan apa yang telah Jungkook lakukan bersama Aira kepada Lisa.
Tiga bola coklat di lapisi kertas berwarna emas yang dikemas dengan begitu indahnya di kotak bening.
"Ini untuk mu, anggap saja hadiah karena telah mengalahkan ku di game waktu itu. Kau pemain pro"
Sebentar sebentar,
Kanapa yang wajah nya memerah malah Jungkook? Padahal Lisa yang di beri, melihat reaksi Lisa pun biasa saja, hanya memberikan senyuman manis nya kepada Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish | LIZKOOK✔️
FantasyItu Jeon Jungkook, Rival ku, Musuh ku, Bunga bangkai ku, Dan kekasih ku tersayang Hoekkk! Aku ingin ke toilet, permisi Tadi itu menjijikan