"Jadi kau memang punya hubungan dengan Jungkook? "
Lisa hanya mengangguk kecil sambil menaruh novelnya di rak semula. Dan untuk Baekhyun sendiri juga hanya mengedarkan pandangan ke arah handphone nya.
"Kau seorang gamers? Mau mencoba join? V.17 level 5"
Lisa hanya tersenyum kecil. Lalu mengambil posisi dekat Baekhyun, ditarik kursinya lalu mempersiapkan handphone nya untuk game. Ini akan menjadi permainan seru.
"Lisa sebelah kanan, awas ada musuh di sana"
"Cepat ambil kuncinya, sunbae"
"Ah, Lisa aku kehilangan satu darah lagi. Nyawaku tinggal 1 lagi. "
**
"Oppa, kau akan pulang? Katanya mau menginap"
Embel embel sunbae sudah tergantikan menjadi sebutan oppa. Aira sendiri yang mengubah nya. Kenapa Aira tidak menghindari Jungkook? Karena rasa kagum, sayang dan obsesi sudah menguasai dirinya. Tak peduli akan siapakah Lisa. Juga Jeon Jungkook yang secara terus menerus memberinya harapan tinggi tinggi. Dan bodohnya, mereka berdua malah terjerat kisah asmara yang membuat banyak orang muak.
Untuk Jungkook sendiri, dia tak tau perasaan apa dan untuk siapa yang ada di hatinya itu. Menurut Jungkook, Aira sangat cantik. Kalau Lisa itu sangat manis, sangat disayangkan kalau menatapnya itu terlewatkan. Aira orang terpandang akan martabatnya. Sedangkan Lisa? Hanya memiliki kepintaran semata. Meskipun rankingnya di bawah Jungkook. Meskipun masih bergantung pada beasiswa, tapi Lisa itu mandiri dan orang yang kuat.
Tapi untuk masalah hati, sekali lagi Jungkook belum paham. Setiap kali dekat dengan Aira, senyum Jungkook tak pernah pudar. Aira itu lucu, menggemaskan seperti anak kecil.
Tapi kalau dekat Lisa, Jungkook merasakan getaran yang hebat. Rasa tangis bahagia terkadang menyeruak. Terkadang ada banyak kupu kupu yang beterbangan di perut nya. Darah nya mengalir dua kali lebih cepat. Jantung nya berdegup tak karuan. Kalau Lisa menangis, pasti Jungkook akan memikirkan nya, walaupun sudah berusaha untuk menghempas nya. Tapi tetap saja.
Tolong berikan satu kata untuk Jungkook?
Untuk kini, biarkan hati Jungkook yang menang. Jungkook sudah rindu kepada Lisa.
"Kenapa? "
Aira tiba tiba membuka suara membuat Jungkook mengerutkan keningnya.
"Kau lebih memilih Lisa? Ku fikir oppa akan meninggalkan nya"
Lihat, Aira kini malah sudah berani menghilang kan embel embel sunbae untuk memanggil Lisa. Tapi sepertinya hanya di belakang. Tentu saja dia harus tetap bersikap sopan kepada Lisa jika tidak ingin di cemooh oleh banyak orang.
"Aku membutuhkan Lisa"
"Untuk memuaskan hasrat mu? Kalau begitu pakai saja aku. Aku masih virgin"
Mimik wajah nya polos dan kelewat datar. Hanya sedikit memaju kan bibir nya."Berhenti bersikap seperti itu Aira. Aku dan Lisa akan tetap bersama. Meskipun ada kau. Kalau kau masih ingin bersama ku, jangan coba halangi aku dengan Lisa. Tapi jika kau bersikeras memisahkan kami, maka kau dan aku juga akan sama sama terpisah. Ingat itu"
Bergegas mengambil kunci motor nya lalu pergi begitu saja. Menjalankan motor nya sampai ke rumah. Emosi nya masih terulut oleh Aira.
"Jung, kau dimana? Sudah sore"
"Astaga Lisa, aku lupa. Aku sudah di depan komplek. Aku putar balik dulu. Tunggu disana. Akan ku jemput"
"Tak apa, kau pulang lah. Aku naik taksi saja. Kau lelah kan? Habisnya di rumah Bobby lama sekali, hehe... Istirahat sana. Telfonnya ku tutup, dadahhh"
Sambungan komunikasi itu dimatikan secara sepihak. Kalau Lisa tau, tadi Jungkook bukan ke rumah Bobby, melainkan ke rumah Aira maka habis sudah kepercayaan Lisa.
Sedangkan disisi lain, Lisa menghela nafas berat. Mana ada taksi dijam segini? Dan Baekhyun saja sudah pergi pulang. Gerbang sekolah juga akan di tutup sebentar lagi. Lagi lagi terjadi, ini bukan kali pertama Jungkook melakukan hal seperti ini. Dasar pelupa!
Lalu Lisa melangkah kan kaki nya keluar sekolah. Jalanan kini sudah sepi. Mungkin karena tadi hujan mengguyur kota sehingga orang orang lebih memilih untuk tidak keluar karena jalanan licin. Juga lebih baik menghangatkan tubuh dengan selimut lalu duduk di dekat perapian juga ditemani segelas coklat hangat.
Tapi sayang nya itu tak berlaku bagi Lisa. Karena kini kaki nya terus berjalan ke arah rumah Jungkook. Sampai matanya tertuju pada satu sosok orang yang dia sayangi. Tatapan mereka bertemu. Jantung nya berdegup lebih kencang dari biasanya. Lalu di ayunkan nya kaki itu untuk berlari ke arah satu presensi dihadapannya.
"Ayah... "
Pelukan Lisa mengerat. Tapi tak merasakan adanya balasan dari pelukan itu. Melainkan dorongan yang cukup kuat sampai pelukannya melepas.
"Kau? Kenapa disini? Sana cepat pulang ke rumah Jungkook. Disini dingin, dan kau tak bawa baju hangat hah? "
Hati Lisa tersentuh, ternyata ayah nya masih memperhatikan dirinya.
"Lisa ingin sama ayah. Bersama. Bulan depan Natal. Kita Natal bersama. Ayo ke rumah yang dulu. Lisa tak ingin disana. Lisa hanya ingin bersama ayah. Hanya bersama ayah. Lisa mohon"
Pelukan Lisa kembali terasa. Namun tak seerat yang pertama.
"Tidak. Lisa tak boleh ikut dengan ayah. Lisa harus tinggal disana, Lisa makan yang enak dan banyak disana. Belajar dengan sungguh sungguh hm? Disana layak untuk Lisa tidur. Jadilah orang sukses, lalu kau boleh kembali dengan ayah. Karna ayah tidak bisa membiayai Lisa dulu. Kita sukses sama sama. Ayah pergi dulu"
Lisa mencoba berlari mengejar ayahnya yang tiba tiba hilang di telan banyaknya orang di jalanan kecil itu. Tapi sial, kakinya malah tergelincir dan terkilir.
ADUHHHH, LISA MALUUUU!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish | LIZKOOK✔️
FantasiItu Jeon Jungkook, Rival ku, Musuh ku, Bunga bangkai ku, Dan kekasih ku tersayang Hoekkk! Aku ingin ke toilet, permisi Tadi itu menjijikan