"Masih marah hm? "
"Yakk! Jungkook!!! Bisa kah kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar ku? Beruntung aku sudah selesai memakai baju ku"
Bibir yang mengerucut. Pipi menembam. Sorot mata yang tajam. Ah, apakah Lisa sedang kesal? Tapi kenapa jatuhnya malah menggemaskan sih? Kkk~~
Jungkook malah tersenyum.
"Kenapa kau seolah menghindariku setelah kejadian tadi? Apakah kau cemburu? "
Sebenarnya Jungkook was was. Takut kalau Lisa mendengar ucapan ucapan Aira. Memang Jungkook tertarik kepada Aira. Kalau hatinya? Tidak tau. Dirinya bimbang.
"Jangan harap. Aku justru ingin sekali memaki mu setelah kejadian itu. Kasihan dia Jung. Jangan bilang kau berucap kasar kepadanya, hm? "
Jungkook menghela nafas lega. Beruntung Lisa mudah di kelabui, -untuk sekarang.
**
"Aku pulang sendiri? "
"Hm... ", Jungkook menggaruk punggung lehernya yang tidak gatal. " Aku ada kerja kelompok. Di rumah Bobby. Saranku kau langsung pulang. Belajar. Hm? "
Mencoba sedikit menunduk karena Lisa yang tingginya di bawah Jungkook ditambah lagi Lisa menundukan kepalanya. Mulutnya yang sedikit di manyun kan seperti sedang merajuk. Ah, Jungkook jadi gemas. Sampai di detik selanjutnya, Lisa mendongakkan kepalanya sambil tersenyum. Lalu berkata,
"Tak apa. Kau pergilah. Aku akan menunggu di sekolah. Lagipula rumah Bobby tidak terlalu jauh kan? Kalau kau mencariku, aku di perpustakaan nanti"
Lalu, Lisa pergi begitu saja meninggalkan Jungkook.
"Lisa"
Baru saja Lisa membalikkan badannya, Jungkook sudah mengecup pipinya. Agak lama. Sekitar 3 detik. Lalu kabur begitu saja.
Astaga, pipi Lisa memerah seketika. Matanya terasa redup. Kepalanya juga sedikit pusing. Jantung nya berdegup. Bibir bawahnya ia gigit kecil untuk menghilangkan rasa gugup.
Oh Tuhan, Jungkook memang sialan!
"Itu tadi Jungkook? "
"Astaga"
Lisa hampir saja terserang jantungan karena ulah Jennie yang tiba tiba ada di depan mata nya. Seperti hantu saja!Lisa hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari Jennie. Jennie melongo. Membulatkan matanya.
"Jadi kalian sudah mempublikasikan hubungan kalian? Manis sekali", Jennie malah mengerucutkan bibirnya. Seperti iri kepada Lisa.
" Tidak, kami tidak menyebarkan isu tentang hubungan kami"
"Bodoh! Kau fikir apa yang kalian lakukan tadi? Jungkook mencium pipi mu di hadapan umum. Tanpa bicara pun orang orang sudah menduganya Lisa. Kalian berangkat sekolah bersama. Pulang bersama. Tindakan tindakan kecil yang manis yang kalian lakukan di hadapan umum. Oh Tuhan, Lisa! Kami semua sudah tau. Termasuk Aira"
"Kenapa bawa bawa Aira?"
Disini agaknya Lisa sedikit sensitif mendengar nama Aira. Karena Aira itu tak salah apa apa. Aira hanyalah orang yang hampir menjadi korban bullying dari Jungkook. Untung nya hanya hampir.
"Lalisa, buka matamu sayang. Semua sudah tau, beritanya sudah menjadi trending topik di sekolah. Kau harus nya membuka mata dan telinga mu lebar lebar, bukan malah menutup nya rapat rapat. Mereka memiliki hubungan khusus Lisaaa... "
Ya ampun, rasanya Jennie geram sekali dengan satu sahabat nya ini. Lisa ini sekarang malah jadi budak cinta nya Jungkook. Kenapaaaa?????!!!!
"Tidak Jen, sudah lah. Aku mau ke perpustakaan. Jungkook bilang dia ada kerja kelompok di rumah Bobby. Kau pulang sana. Hati hati, good bye!!! "
Lisa berjalan sambil melambaikan tangan ke arah Jennie. Ah, kepala Lisa sudah penat rasanya. Jangan sampai meledak. Jungkook itu baik kok. Lisa juga tau itu, hanya sifat 18+ nya saja yang tidak bisa hilang.
Masa iya Jungkook bermain di belakang nya. Dengan Aira? Aira gadis baik dan lugu, itu sih yang dilihat Lisa. Wajah nya terlalu baik kalau harus memiliki sifat seperti itu. Lagipula, Lisa rasa hubungan nya dengan Jungkook sudah diketahui oleh banyak orang, meskipun tanpa mereka bicara kan. Jennie benar, tindakan tindakan kecil yang biasa dilakukan oleh Jungkook kepada Lisa bisa menggambarkan betapa lekatnya mereka ini. Tapi-
"Arghh, hei jangan melamun! "
Cepat cepat Lisa tersadar dari lamunan nya. Oh tidak. Ini sial.
"Ah maaf sunbaenim. Aku tak sengaja. Mari ku bantu"
Lisa merapikan buku buku, map, juga banyaknya lembaran yang berserakan di lantai.
"Ah, bagaimana ini? Aku harus memberikannya kepada bu Kim juga pak Choi. Aku tidak tau yang manaa. Semuanya sudah berantakan dan menjadi satu. Ah sial sial sial!!! "
Rasanya lucu, dibalik rasa takut dan bersalah Lisa, dia ingin sekali tertawa gemas. Lisa tau dia siapa, Baekhyun sunbae. Wajahnya tadi menggemaskan, sangat.
"Maaf sunbae, aku tak sengaja. "
Baekhyun hanya bisa bernafas pasrah.
"Tak apa, sekarang bantu aku menyusun ulang. Beruntung aku punya note barang barang mereka"
"Bagaimana kalau di perpustakaan saja? Kebetulan aku ingin kesana, jadi kita bisa menyusun ulang dengan lega"
Baekhyun hanya berdehem singkat, lalu jalan mendahului Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish | LIZKOOK✔️
FantasiItu Jeon Jungkook, Rival ku, Musuh ku, Bunga bangkai ku, Dan kekasih ku tersayang Hoekkk! Aku ingin ke toilet, permisi Tadi itu menjijikan