Part 7

77 6 8
                                    

Selamat membaca dan jangan lupa untuk beri saya semangat dengan cara klik bintang kecil di bawah, juga kasih komentar kalian. 😉

👻👻👻

Masih ada waktu satu minggu lagi sebelum memulai kegiatan di kampus. Bayu masih mencoba mencari info tentang gadis yang dia temui saat pendaftaran ulang waktu itu.

" Sabar, Bay. Seminggu lagi kamu juga pasti ketemu sama gadis itu." Kata Kala yang sejak pagi tadi mengamati Bayu dengan laptopnya.

" Bay. Jalan-jalan yuk. Udah lama lo nggak ngajak gue jalan lho. Ke toko buku juga boleh, bosen gue." Rengek Mandali.

" Di luar panas, lagian mobil di pake ayah." Balas Bayu yang masih serius dengan laptopnya.

" Halah alasan. Bilang aja lo males. Ayolah, Bay. Bisa jadi setan gabut gue kalo lama-lama kaya gini." Rengek Mandali lagi, Bayu hanya memandangnya sinis.

" Bayu. Benar kata Dali. Tidak ada salahnya melepas bosan sejenak. Pergilah. Masalah Gendis pasti bisa kita selesaikan." Bayu menatap Brata. Jika dia sudah berkata demikian, kemungkinan besar Brata mengetahui sesuatu.

" Jangan menatapku seperti itu. Aku belum mendapat info apapun. Hanya perasaanku mengatakan, salah satu dari tamu yang hadir kemarin memiliki hubungan dengan Gendis." Jelas Brata. Mendengar ucapan Brata membuat Bayu hanya bisa menghela napas.

" Oh ngomong-ngomong gadis itu kemana? Biasanya dia selalu di kamarmu?" Tanya Kala.

" Oh aku lupa mengatakannya padamu, Bay. Sejak kemarin Gendis seperti orang sakit. Sesekali rohnya seperti akan menghilang, namun kemudian kembali lagi. Dia juga jadi linglung dan sejak tadi hanya melamun." Ucap Mandali.

" Kenapa nggak bilang dari tadi??" Bayu bergerak cepat keluar dari kamarnya dan langsung berlari menuju pohon beringin. Di depan beringin terlihat Santika duduk sembari memangku kepala Gendis. Anehnya Gendis terlihat lebih pucat dari biasanya dan rohnya juga terlihat lebih transparan.

" Lo ngerasain apa?" Tanya Bayu dengan nada kuatir. Gendis membuka matanya sedikit, lalu memandang Bayu.

" Nggak tau. Tapi kepalaku sakit. Memang hantu bisa merasakan sakit? Sejak kemarin di dalam kepalaku muncul gambar-gambar seperti film. Tapi aku masih nggak bisa ingat apapun. Tubuhku juga jadi kaya hologram. Aku kenapa?" Tanyanya bingung.

" Mungkin benar jika kemarin ada seseorang yang berhubungan dengannya datang, atau ada seseorang yang mencoba memusnahkan rohnya agar tidak bisa kembali ke tubuh sejatinya." Ucapan Kala membuat semua yang ada di situ menatapnya dan membenarkan kedua teori tersebut.

" Apakah ada nama atau kata-kata yang muncul di gambaran itu?" Tanya Bayu. Gendis menggelengkan kepalanya.

" Aku hanya melihat seorang wanita menggunakan pakaian hitam dan dia berada di dalam ruangan yang gelap. Di depannya seperti ada sesuatu, tapi aku tidak tau itu apa." Setelah mengucapkan itu, tiba-tiba saja roh Gendis seperti akan menghilang dan itu membuat semuanya jadi panik.

" Masukan dia ke dalam pohon, San. Kita pertahankan wujudnya jangan sampai hilang. Jika begini keadaannya, jelas waktu kita semakin menipis." Ucap Mandali. Santika langsung membuat dirinya dan Gendis menghilang masuk kedalam pohon.

Pohon Beringin tempat tinggal Mandali dan Santika jelas bukan pohon sembarangan. Dengan adanya dua sosok kuat yang mendiaminya, secara otomatis pohon tersebut memiliki energi yang dasyat. " Aku harus membantu Gendis. Tugas kita harus segera selesai. Ini jelas bukan hanya karena Gendis mengingat tentang hidupnya, tapi ada seseorang yang menginginkan dia menghilang." Setelahnya Mandali menghilang.

Bayu Bhaskara : Gendis (HIATUS sampai waktu yang tidak ditentukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang