Part 10

71 9 4
                                    

Hallo, kembali lagi bersama cerita Gendis. Gimana usaha keluarga Pramudya mencari dan mengembalikan Roh Gendis ke tubuhnya. Udah mulai ketahuan kan ya siapa pelakunya?!

Langsung aja ya daripada kelamaan komat kamit kaya mbah dukun.

Jangan lupa kasih saya support dengan klik bintang kecilnya, juga jangan lupa kasih komen. 😄😄

👻👻👻

Karen masih terus mengikuti kemana Laras pergi. Sengaja dia tidak menggunakan kendaraan pribadi, karena takut akan ketahuan. Taksi online yang tadi dia pesan pun dimintanya untuk menunggu agak jauh dari rumahnya. Walaupun di awal sang driver sempat protes karena tujuan tidak sesuai dengan aplikasi, tapi berkat sejumlah uang yang di jejalkan Karen ke tangan sang driver, kemanapun Karen pergi driver tinggal menjalankan perintah.

" Ini daerah mana, pak?" Tanya Karen.

" Aduh saya kurang tau mbak, dari tadi saya cuma ngikutin mobil di depan. Masih mau mengikuti mobil itu, mbak?" Tanya drivernya.

" Ikutin terus pak. Nanti kalo uangnya kurang saya tambahin." Ucap Karen.

Mama mau kemana sih? Ini jauh banget dari rumah. Apa Ananta ada di lokasi yang sedang mama tuju? Semua pertanyaan itu terus saja berputar di benak Karen.

Tiba-tiba mobil milik Laras berhenti tak jauh dari sebuah rumah. Karen meminta driver berhenti agak jauh dari posisi Laras. Laras turun dari mobilnya di susul pria tua tadi. Karen tidak tau apa yang mereka bicarakan, tapi melihat gerak-gerik sang pria, Karen yakin jika memang rumah itu yang menjadi target mereka.

" Mbah, disini Ananta berada?" Tanya Laras.

" Iya. Braja tidak mungkin salah. Hanya saja kita tidak akan mudah mengambil gadis itu." Ucap pria tersebut. Laras menatap pria itu meminta penjelasan.

" Rumah ini dan penghuninya bukan orang sembarangan. Aku dapat merasakan kekuatan spiritual yang kuat dan jujur saja aku mungkin tidak akan menang. Tanah dari tempat ini sendiri memberi perlindungan untuk sang pemilik rumah." Laras dapat melihat titik keringat di kening pria yang selama ini membantunya.

" Sebegitu kuatkah? Apa Braja tidak bisa membantu? Toh kelihatannya rumah ini sedang kosong." Ucap Laras tak sabar. Dia harus segera menemukan Ananta demi Karen dan tujuannya.

" Braja sudah tidak mau membantu. Sejak tadi dia juga terlihat gelisah. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Laras, kita masuk dulu ke dalam mobil. Kita pindah lokasi dulu agak jauh, karena mau tidak mau untuk bisa masuk ke dalam tetap harus menunggu sang pemilik. Setidaknya jangan sampai kita berdua mati sia-sia hanya untuk berusaha masuk." Jelas pria tua itu, Laras awalnya tidak mau. Dia harus masuk, namun saat dia mencoba membuka gerbang tangannya seperti tersengat listrik dengan tegangan yang besar.

" Sudah aku bilang kita menyingkir dulu." Gertak si pria tua melihat kecerobohan Laras.

Jujur saja, pria itu sejak tadi waspada saat melihat sosok wanita dengan gaun putih muncul di hadapannya. Awalnya hanya berwujud seperti Kuntilanak pada umumnya, hanya saja ketika Laras maju dan mencoba membuka gerbang. Mandali mengubah sosoknya menjadi Macan Kumbang dengan ukuran tubuh yang tidak pada umumnya dan aura yang di keluarkan oleh Mandali bukanlah tandingan si pria itu.

Karen yang masih berada di dalam mobil melihat ibu dan pria tua itu pergi. Lalu dia keluar dari dalam mobil setelah memberikan sejumlah uang lagi kepada bapak driver.

Karen berjalan ke sisi samping rumah. Dia tidak mau masuk kedalam rumah itu, entah mengapa saat mendekati rumah itu tubuhnya sedikit lemas dan kepalanya pusing. Dia berniat untuk menunggu sang pemilik dan menceritakan semuanya. Karena dia yakin, Ananta yang asli ada di dalam sana.

Bayu Bhaskara : Gendis (HIATUS sampai waktu yang tidak ditentukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang